Berita Internasional
Vladimir Putin Tengah Idap Kanker, Parkinson atau Demensia Hingga Roid Rage Buatnya Cepat Marah
Presiden Rusia Vladimir Putin ternyata menderita roid rage atau mudah marah dan gelisah sebagai efek dari pengobatan steroid untuk dugaan kanker
Sumber itu mengatakan kegagalan untuk berpikir jernih ini diperparah oleh kurangnya umpan balik negatif ke pemimpin Rusia itu tentang elemen kegagalan invasi.
Telah dilaporkan bahwa Putin menempatkan Sergey Beseda, Kepala Dinas Luar Negeri FSB, dan wakilnya, Anatoly Bolyukh, sebagai tahanan rumah karena dianggap bersalah karena kegagalan intelijen yang membuat pasukannya menderita serangkaian kekalahan di Ukraina.
Intelijen, yang dipahami telah diteruskan ke tokoh politik senior Inggris, menunjukkan bahwa Putin telah mengalami kemunduran psikologis yang disebabkan oleh faktor fisiologis.
Mereka mengemukakan teori bahwa Putin menderita kondisi otak, seperti penyakit Parkinson atau bentuk demensia yang lebih umum, atau bahwa dia menderita kanker dan perawatan medis yang dia terima telah mengubah keseimbangan pikirannya.
Teori terakhir, yang dianggap kredibel oleh intelijen Inggris, adalah bahwa penurunan mental adalah konsekuensi dari apa yang disebut roid rage atau kegelisahan dan mudah marah, yang disebabkan oleh penggunaan steroid yang berkepanjangan.
Sumber mengutip keputusan Putin untuk secara fisik mengisolasi dirinya dari tamu sebagai tanda ketakutan akan penyakit penyerta selama pandemi, atau kondisi medis serius lainnya yang dapat meningkatkan risiko kematian, atau penggunaan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan dan membuatnya terbuka untuk infeksi.
Ketika Putin bertemu Presiden Prancis Emmanuel Macron bulan lalu, Macron dipaksa untuk duduk di ujung meja sejauh 13 kaki.
Selain itu banyak dari mereka yang ikut dalam kehadirannya telah dipaksa untuk dikarantina di hotel selama dua minggu sebelumnya.
Baru-baru ini, Putin tampak lebih kembung di sekitar wajah dan leher, yang bisa jadi efek samping steroid bersama dengan perubahan suasana hati dan perilaku.
Seorang pejabat Prancis juga mengatakan setelah pertemuan, Macron mengakui bahwa Putin tidak sama seperti ketika ia bertemu dengannya dua tahun sebelumnya.
Dimana dalam beberapa hal Putin tampak 'rusak'.
Satu sumber intelijen Inggris bersikeras bahwa mereka yakin akan keandalan informasi tentang kesehatan Putin yang terganggu sehingga mempengaruhi otaknya.
“Visibilitas intelijen kami di Rusia sangat luar biasa. Perbedaan kualitas sumber kami di sekitar Putin dibandingkan dengan Xi dan China sangat mengejutkan," kata dia.
Itu terjadi ketika anggota Interpol telah menyerukan agar Rusia dikeluarkan dari organisasi polisi internasional, untuk menolak akses Moskow ke informasi sensitif.
Pejabat Inggris menyalahkan presiden Interpol, Mayor Jenderal Ahmed Nasser al-Raisi, karena menghalangi langkah untuk mengusir Rusia.
Jenderal Emirat diangkat ke jabatan itu meskipun ada keberatan keras dari kelompok hak asasi manusia, yang menuduhnya terlibat dalam penyiksaan ketika dia menjadi inspektur jenderal kementerian dalam negeri di UEA.
Sumber: dailymail.co.uk
Artikel ini telah tayang di WartaKotalive.com dengan judul Vladimir Putin Disebut Idap Kanker, Parkinson atau Demensia Hingga Roid Rage yakni Mudah Marah.