Berita Internasional
Arab Saudi Hukum Pancung 81 Orang Sekaligus, Jadi Eksekusi Massal Terbanyak di Dunia
Diketahui hukuman mati massal ini adalah yang terbanyak di dunia dalam sejarah pemeritnahan modern yang dilakukan hanya dalam waktu sehari.
TRIBUNSUMSEL.COM - Kejadian tak biasanya berlangsung di Arab Saudi.
Hal tersebut tak lepas karena pemerintah Arab Saudi mengesekusi 81 orang pelaku kejahatan sekaligus hanya dalam waktu sehari,Sabtu (12/3/2022).
Diketahui hukuman mati massal ini adalah yang terbanyak di dunia dalam sejarah pemeritnahan modern yang dilakukan hanya dalam waktu sehari.
Ke-81 terpidana berbagai jenis kejahatan termasuk narapidana yang terkait dengan kelompok Negara Islam, atau Al-Qaeda, pasukan pemberontak Huthi Yaman atau "organisasi teroris lainnya".
Para napi itu dihukum mati secara massal.
Tidak dijelaskan apakah ke-81 orang tersebut semuanya dipenggal atau dipancung kepalanya atau dihukum mati dengan cara digantung.
Hukuman penggal kepala adalah hukuman mati yang selama ini dilakukan di negara teluk yang kaya tersebut.
Eksekusi 81 orang yang dihukum karena kejahatan mulai dari pembunuhan hingga menjadi anggota kelompok militan itu adalah eksekusi massal terbesar di kerajaan tersebut dalam sejarah modernnya.
Jumlah yang dieksekusi bahkan melampaui korban eksekusi massal Januari 1980 untuk 63 militan yang dihukum karena merebut Masjidil Haram di Mekah pada 1979, serangan militan terburuk yang menargetkan kerajaan dan situs paling suci Islam.
Demikian berita terkini Wartakotalive.com bersumber dari APNews.com dan ndtv.com malam ini.
Hukuman saat Perang Rusia vs Ukraina
Tidak jelas mengapa kerajaan memilih hari Sabtu untuk eksekusi, meskipun mereka datang karena banyak perhatian dunia tetap terfokus pada perang Rusia di Ukraina.
Jumlah kasus hukuman mati yang dilakukan di Arab Saudi telah menurun selama pandemi virus corona, meskipun kerajaan terus memenggal kepala terpidana di bawah Raja Salman dan putranya yang tegas, Putra Mahkota Mohammed bin Salman.
Badan Pers Saudi yang dikelola pemerintah mengumumkan eksekusi hari Sabtu, dengan mengatakan mereka termasuk mereka yang "dihukum karena berbagai kejahatan, termasuk pembunuhan pria, wanita, dan anak-anak yang tidak bersalah."
Kerajaan juga mengatakan beberapa dari mereka yang dieksekusi adalah anggota al-Qaida, kelompok Negara Islam dan juga pendukung pemberontak Houthi Yaman.