Berita Nasional
Tangis Pedagang Rempeyek saat Barang Dagangan Diborong Sandiaga Uno: Kalau Bisa Sujud, Saya Bersujud
Mata Deni tampak berkaca-kaca dan nada bicara gemetar mengucap rasa syukur dan terima kasih kepada Sandiaga Uno.
TRIBUNSUMSEL.COM, PONTIANAK - Tangis pedagang rempeyek di Pontianak saat dagangannya diborong oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomikratif, Sandiaga Uno.
Tak hanya itu, ia pula diberi modal usaha oleh Sandiaga Uno.
Pria beruntung itu adalah Deni (46), pedagang rempeyek berkebutuhan khusus.
Mata Deni tampak berkaca-kaca dan nada bicara gemetar mengucap rasa syukur dan terima kasih kepada Sandiaga Uno.
"Kalau bisa saya bersujud, saya bersujud. Karena posisi aku berdiri dan aku tidak bisa bersujud," ungkap Deni terharu.
Adapun, Deni biasa menjajakan dagangannya menggunakan sepeda motor modif roda tiga.
Setiap hari dia keliling kantor-kantor dan membuka pre order untuk melariskan rempeyek buatannya.
Rempeyeknya diborong Sandiaga Uno pada Kamis (10/3/2022) kemarin.
Ketika itu Sandiaga menyempatkan mendengarkan curhat Deni.
Deni bercerita bahwa omzet penjualan rempeyeknya menurun 20-30 persen selama pandemi COVID-19.
Tak hanya itu, Deni juga mengaku butuh biaya persalinan istrinya yang juga penyandang disabilitas.
Sandiaga Uno pun spontan memborong rempeyek Deni usai mengisi program Kabupaten Kota (KaTa) Kreatif di Universitas Tanjungpura (UNTAN), Pontianak, Kalimantan Barat.
"Oke kita kasih solusi. Karena turun 20-30 persen, hari ini kita borong rempeyeknya Bang Deni," tutur Sandiaga Uno.
Setelah memborong, Sandiaga Uno langsung bergerak cepat memberikan bantuan lainnya.
Ia memesan ratusan rempeyek Deni untuk membiayai persalinan istrinya dan bantuan modal usaha.
"Dengan gerak cepat kita, kita berhasil mendatangkan satu solusi. Omzet yang meningkat, dapat 300 paket dan saya juga memberikan bantuan modal usaha kepada Bang Deni," ujar Sandiaga.
Sumber berita: Warta Kota
Baca berita lainnya di Google News