Mantan Wagub Sumsel Eddy Yusuf Meninggal
SOSOK, Profil dan Jejak Karier Eddy Yusuf Mantan Wagub Sumsel Meninggal Dunia, Mandiri Sejak Kecil
Dikabarkan, sebelum meninggal dunia mantan Wagub Sumsel itu sempat pingsan lebih dulu, lalu dibawa adik Alm bernama Hera ke rumah sakit.
TRIBUNSUMSEL.COM - Profil dan jejak karier Eddy Yusuf Mantan Wakil Gubernur Sumatera Selatan.
Eddy Yusuf dikabarkan meninggal dunia, Selasa (8/3/2022).
Eddy Yusuf meninggal di RSUD Baturaja.
Dikutip dari Sripoku.com, jenazah Eddy Yusuf sendiri direncanakan akan diberangkatkan ke Palembang pada hari ini.
Dikabarkan, sebelum meninggal dunia mantan Wagub Sumsel itu sempat pingsan lebih dulu, lalu dibawa adik Alm bernama Hera ke rumah sakit.
Almarhum sendiri sudah sejak Jumat lalu sedang berada di Baturaja OKU.
Kabar duka tersebut dibenakran oleh Sekda OKU, Dr H Achmad Tarmizi.
"Ya benar, rencananya jenazahnya akan dibawa ke Palembang hari ini," ujarnya.
Baca juga: BREAKING NEWS: Mantan Wagub Sumsel Eddy Yusuf Meninggal Dunia di RSUD Baturaja
Profil Eddy Yusuf
Pemilik nama lengkap H Eddy Yusuf S H M M lahir 4 Desember 1955 silam adalah Wakil Gubernur Sumatra Selatan periode 2008–2013.
Edy Yusuf pernah menjabat sebagai Bupati Ogan Komering Ulu selama dua periode yakni 2003–2005 dan 2005–2008 serta Wakil Bupati Ogan Komering Ulu periode 2000–2003.
Ia anak ke-6 dari 10 bersaudara pasangan Abdullah Mandjan dan Yus Chairani. Ayahnya mantan asisten wedana dan ibunya guru Sekolah Rakyat (SR).
Meskipun ayahnya adalah asisten wedana kala itu, Eddy Yusuf tidak serta merta merasakan enaknya menjadi anak pejabat. Sejak kecil, ia “dipaksa” hidup mandiri oleh ayahnya.
Ketika lulus SD, pada usia 13 tahun, ia disuruh ayahnya hidup sendirian di Palembang, sementara orangtuanya di Baturaja. Tapi tempaan itu justru membuat Eddy Yusuf kecil jadi pribadi yang mandiri.
Ia meneruskan sekolah SMP dan SMA, sambil bekerja. Uang kiriman orang tua tak disentuhnya sama sekali, melainkan ditabung. Ia ingin membuktikan bisa eksis.
Ia tak pilih-pilih pekerjaan.
Apa saja dilakukan, asal mendatang kan uang halal.

Ia pernah menjadi tukang cuci motor,petugas keamanan pasar,tukang pakir semua nya dilakukan di luar jam sekolah.
Karena lingkunganya beragam Eddy Yusuf banyak teman pergaulannya luas. Dalam setiap lingkungan yang di masukinya, Eddy selalu di pilih menjadi pemimpin oleh teman –temannya. Ia tumbuh sebagai sosok yang menyukai tantangan dalam bekerja dan berkarya.
Karier
Pada tahun 1974, ketika masih duduk di bangku SMAN 3 Palembang, Eddy Yusuf mulai berpikir memasuki babak baru, Eddy Yusuf ingin sekolah sambil berkerja secara formal.
Ia kemudian melamar dan diterima sebagai tenaga honor daerah (Honda) di Pemerintah Provinsi Sumatra Selatan.
Ada dua tokoh birokrat yang berjasa dalam pengembangan kariernya saat itu yakni HT Simandjuntak selaku Asisten Pembangunan dan Datuk Leila Siregar selaku Asisten Pemerintahan pada era Gubernur Asnawi Mangku Alam.
Jangan lupa juga subscribe, like dan share channel Instagram Sriwijayapost di bawah ini:
Tugas Eddy saat itu adalah membantu semua pekerjaan kedua orang tersebut di rumahnya, sepulang sekolah. Mulai mengonsep pidato,merapikan berkas-berkas, dan lain-lain.
Perlahan-lahan Eddy Yusuf meniti karier sebagai birokrat dari bawah. Pada tahun 1978, ia diangkat sebagai pegawai negeri sipil.
Saat itu, dirinya sudah kuliah pada tingkat III Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya.
Pada tahun 1982, ketika awal pembentukan PB-7 di Sumsel, Datuk Leila Siregar memintanya membantu menggerakkan organ BP-7 tersebut sampai akhirnya Eddy Yusuf menjadi Manggala Nasional BP-7.
Menjadi birkorat karier,mantan Manggala Nasional BP-7, dan dosen di beberapa parguruan tinggi swasta di Sumsel, membuat Eddy Yusuf sebagai sosok yang sangat kritis dan dihormati koleganya.
Ia teguh memegang prinsip. Puncak kariernya terjadi pada tahun 2005, ketika Eddy Yusuf menjadi Bupati OKU. Ia juga pernah menjabat Ketua Umum MKGR Sumsel.
Dalam bekerja dan bergorganisasi, ia memegang teguh prinsip tak ingin setengah-setengah dan semua harus dijalankan secara total. Mengutamakan Pendidikan sewaktu kuliah di Universitas Sriwijaya, Eddy termasuk mahasiswa yang aktif.
Belum lagi bekerja ia juga bekerja sebagai tenaga honor daerah di Pemrov Sumsel. Baru pada tahun 1980, ia berkenalan dengan Suzzana Farianty, yang setahun kemudian ia nikahi.
Riwayat pendidikan
SDN 4 Muaradua (1969)
SMPN 4 Palembang (1972)
SMAN 3 Palembang (1975)
S1 Fakultas Hukum Universitas Sriwijaya (1982)
S2 Magister Manajemen STIE Artha Bodhi Iswara (2002)
Riwayat Pekerjaan
CPNS Setwida TK.1 Sumsel
Staf Asisten 1 Setwida TK. 1 Sumsel
Staf BP-7 DATI I Sumsel
Pj. Kasi Evaluasi pada Bid. Pengkajian & Pengembangan BP-7
Pj. Kasi ADM Pendidikan dan penataran BP-7 Sumsel
Kassubag Umum BP-7 DATI I Sumsel
Pj. Kepala BP-7 DATI II OKU
Kepala BP-7 DATI II OKU
Plt. Kamawil Hansip DATI II OKU
Wakil Bupati Ogan Komering Ulu (2000–2003)
Bupati Ogan Komering Ulu (2003–2005)
Bupati Ogan Komering Ulu (2005–2008)
Wakil Gubernur Sumatra Selatan (2008–2013)
Penghargaan
Satyalancana Wira Karya dari Presiden RI (2004)
Manggala Karya Kencana Kelas II dari Presiden RI (2004)
Satyalancana Karya Satya 10 Tahun dan 30 Tahun dari Presiden RI (2002)
Pembina Terbaik Karang Taruna Tingkat Kabupaten se-Indonesia (2006).
(*)
Baca berita lainnya di Google News