Berita Palembang

Sering Curhat Usai Berhenti Bekerja, Pria di Kalidoni Akhiri Hidup Dengan Cara Tak Wajar

Pria berusia 59 tahun itu bernama Suratman, ia pertama kali ditemukan oleh saudaranya Suratinah (54) yang kaget melihat posisi korban yang tergantung.

Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Slamet Teguh
Tribunsumsel.com/ Rachmad Kurniawan
Anggota SPKT dan Piket Reskrim Polrestabes Palembang mendatangi lokasi penemuan warga yang tewas secara tidak wajar 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Diduga depresi karena berhenti dari tempat bekerja seorang pria di Palembang nekat mengakhiri hidupnya sendiri dirumahnya.

Ia ditemukan tewas secara tidak wajar di rumahnya yang berlokasi di Jalan I Dr.Ir. Sutami/Rayon Lr.Abu Mansyur Rt.41 Rw.04 Kelurahan Sei Selayur Kecamatan Kalidoni Palembang, Selasa (8/3/2022). 

Pria berusia 59 tahun itu bernama Suratman, ia pertama kali ditemukan oleh saudaranya Suratinah (54) yang kaget melihat posisi korban yang tergantung. 

Korban diketahui sehari-hari bekerja sebagai buruh harian lepas. 

Suratinah pulang dari bekerja sekitar pukul 14:30 WIB dan melihat pintu dapur dalam keadaan terkunci.

Kemudian ia mendobrak pintu dapur dan melihat korban tergantung dengan menggunakan seutas tali nilon jemuran yang terikat di atap dapur. 

Kemudian ia berteriak dan langsung memotong tali yang tergantung dileher korban, lalu menurunkan korban. 

Baca juga: Tindak Lanjut Kerjasama, Universitas Bina Darma Kunjungi Lapas Anak Kelas I Palembang

Baca juga: Mahasiswa di Palembang Lapor Hilang Iphone 11 di Mobil Usai Antar Teman

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi membenarkan peristiwa tersebut. 

"Benar, anggota SPKT bersama piket Pidum telah mendatangi lokasi warga yang mengakhiri hidupnya sendiri di Kalidoni, " kata Kompol Tri. 

Dari keterangan saksi yang dihimpun, lanjut Tri, korban belakangan sering mengeluh jika sudah berhenti dari pekerjaannya dan sering mengungkapkan tidak sanggup lagi menjalani hidup kepada saksi.

"Rupanya korban sudah sering ngeluh dan curhat ke saksi, jika sudah tidak sanggup lagi hidup mau akhiri hidupnya sendiri, " katanya. 

Hasil pemeriksaan polisi pun tidak ada bukti-bukti kekerasan yang ada pada korban. 

"Keluarga korban membuat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi dikarenakan tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dan tidak bersedia untuk di visum, " tegasnya. 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved