Rusia Serang Ukraina

AS dan Inggris Kompak Juluki Vladimir Putin Sebagai Diktator dan Penjahat Perang, Ajak Kutuk Rusia

Setelah kedua petinggi negara tersebut, Joe Biden presiden AS dan Boris Johnson perdana menteri Inggris mengkritik tindakan Putin.

Editor: Moch Krisna
Russia Today
Vladimir Putin 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Vladimir Putin presiden Rusia diberi julukan baru oleh Amerika Serikat dan Inggris.

Setelah kedua petinggi negara tersebut, Joe Biden presiden AS dan Boris Johnson perdana menteri Inggris mengkritik tindakan Putin.

Joe Biden menyebut Putin sebagai seorang dikator.

Namun lain halnya dengan Boris Johnson yang menuding Putin sebagai penjahat perang.

Biden dan Boris Johnson menegaskan hal itu di negaranya masing-masing pada hari yang sama, Rabu (2/3/2022).

Dilansir AFP, selain menuduh Putin penjahat perang, Boris Johnson juga mendesak PBB untuk mengutuk invasinya ke Ukraina.

Komentar ini disampaikan di parlemen, di mana anggota parlemen memberikan tepuk tangan meriah kepada duta besar Ukraina yang hadir.

Johnson mengenakan pin bendera Inggris-Ukraina dan banyak anggota parlemen juga mengenakan pakaian berwarna biru dan kuning Ukraina.

"Apa yang telah kita lihat dari rezim Vladimir Putin, dalam penggunaan amunisi yang telah mereka jatuhkan pada warga sipil tak berdosa, dalam pandangan saya sudah sepenuhnya memenuhi syarat sebagai kejahatan perang," kata Johnson.

Para menteri Inggris telah memperingatkan bahwa Putin, kroni dan komandannya dapat menghadapi tuntutan di Pengadilan Kriminal Internasional di Den Haag, yang telah membuka penyelidikan atas invasi tersebut.

Menjelang pemungutan suara oleh Majelis Umum PBB di New York, Johnson menambahkan: "Kami menyerukan kepada setiap negara untuk bergabung dengan kami dalam mengutuk Rusia dan menuntut agar Putin mengubah tanknya."

Johnson memperingatkan sanksi lebih lanjut jika serangan berlanjut, mengulangi slogan tiga kata baru: "Putin harus gagal".

"Dengan kepahlawanan rakyat Ukraina dan persatuan Barat, saya yakin dia akan gagal dan kami akan berhasil melindungi Ukraina," kata Johnson.

Biden Sebut Putin Diktator

Joe Biden juga mencap Presiden Rusia Vladimir Putin sebagai diktator.

Dia menyebut Putin akan menghadapi isolasi ekonomi dan diplomatik yang melemahkan Rusia karena menyerang Ukraina, dan memperingatkan dunia berada dalam "pertempuran" antara demokrasi dan otokrasi.

Saat menyampaikan pidato kenegaraan pertamanya ke sesi gabungan Kongres dan rakyat Amerika, Biden memuji dinding kekuatan Ukraina yang telah berdiri tegak melawan penjajah Rusia.

Dalam kesempatan itu, Biden menjelaskan tidak akan ada sepatu bot AS di lapangan dalam perang yang sudah berlangsung seminggu di ambang pintu Eropa.

"Biar saya perjelas, pasukan kami tidak terlibat, dan tidak akan terlibat, dalam konflik dengan pasukan Rusia di Ukraina," kata pemimpin Demokrat itu, dikutip dari AFP.

Namun Biden tetap melontarkan kritik pedas kepada Putin.

"Seorang diktator Rusia, yang menginvasi negara asing, menimbulkan kerugian di seluruh dunia," kata Biden.

"Dalam pertempuran antara demokrasi dan otokrasi, demokrasi meningkat hingga saat ini, dan dunia jelas memilih sisi perdamaian dan keamanan," tambah dia.

Barat, yang dipimpin oleh langkah-langkah baru yang keras dari AS, telah meluncurkan pertempuran ekonomi yang sengit dengan Rusia, melepaskan gelombang sanksi yang mengancam akan membuat ekonomi Rusia bertekuk lutut.

Membidik oligarki Rusia dan "pemimpin korup" yang menurut Biden telah menipu miliaran dolar dari rezim Putin, presiden AS menyampaikan peringatan keras bahwa Barat akan merebut kapal pesiar mereka, apartemen mewah mereka, serta jet pribadi mereka.

"Kami datang untuk keuntungan buruk Anda," kata Biden disambut tepuk tangan.

Berita ini sudah tayang di Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved