Berita Palembang
Jadwal Operasi Pasar Minyak Goreng di Palembang, 22 Ton Disiapkan di KM 12
operasi pasar minyak goreng di Palembang menggandeng tiga distributor dengan menjual 22 ton minyak goreng di Pasar KM 12.
Penulis: Hartati | Editor: Yohanes Tri Nugroho
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dinas Perdagangan Sumsel bekerjasama dengan pihak terkait akan menggelar operasi pasar minyak goreng menggandeng tiga distributor dengan menjual 22 ton minyak goreng pada Sabtu (5/3/2022) mendatang di Pasar KM 12.
Operasi pasar ini dilakukan menyambut kunjungan kerja Menko Perekonomian dan Wakil Menteri Perdagangan RI dalam rangka monitoring dan operasi pasar minyak goreng penugasan (DMO) di Sumatera Selatan.
Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan operasi pasar akan dimulai pukul 10.00 pagi hingga selesai.
Minyak goreng yang disediakan nanti ada dua jenis yakni minyak goreng kemasan sederhana atau kemasan bantal yang dijual Rp 13.500 per liter dan minyak goreng curah yang dijual Rp 11.500 per kg.
Teknis operasi pasar nanti, warga di silahkan datang membeli minyak goreng. Untuk minyak goreng kemasan sederhana hanya boleh beli 2 liter per orang dan tidak boleh antre dua kali.
Jadi nanti akan dibuat antrean dengan tali atau pita agar tertib dan yang sudah beli wajib mencelupkan jari dengan tinta seperti pencoblosan pada saat pemilu.
"Tidak boleh antre dua kali jadi ketahuan kalau bolak balik antre sebab ditandai dengan tinta jarinya," kata Ahmad Rizali, Rabu (2/3/2022).
Khusus minyak goreng curah boleh beli dengan jumlah besar karena ini untuk disediakan untuk pedagang dan bisa dijual lagi pada konsumen.
Baca juga: Mulai Besok Sumsel Bakal Diguyur Hujan Deras 24 Jam, BMKG Imbau 13 Kabupaten dan Kota Waspada
Minyak goreng curah dijual dalam jumlah besar mulai dari 30 kg hingga 50 kg per orang karena minyak yang disediakan untuk minyak curah ini jumlah banyak yakni 8,5 ton.
Konsumen yang akan beli minyak goreng curah diminta membawa sendiri Jeriken karena tidak disediakan Jeriken.
"Kita jual sehari kalau habis ya syukur tapi kalau tidak habis besoknya kita jual lagi hingga habis," kata Ahmad Rizali