Rusia Serang Ukraina
BENCINYA Putin ke Volodymyr Zelensky Presiden Ukraina, Sebut Neo-Nazi, Target Utama Tentara Rusia
Invasi Rusia ke Ukraina terus berlangsung hingga hari ke tujuh.Perang pecah di berbagai kota di negara Ukraina baik di Kyiv, K
TRIBUNSUMSEL.COM -- Invasi Rusia ke Ukraina terus berlangsung hingga hari ke tujuh.
Perang pecah di berbagai kota di negara Ukraina baik di Kyiv, Kharkiv hingga Odessa.
Pasukan beruang merah berusaha masuk ke Ibukota guna mengamankan pemerintah.
Adapun target utama diduga sang presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Ya diketahui Vladimir Putin begitu tidak suka dengan mantan komedian Ukraina tersebut.
Bahkan dalam sebuah pidato dikutip dari Kompas.com, Putin menyebut pemerintahan Ukraina dibawah Zelensky sebagai teroris.
Bak saking bencinya, Putin juga melebeli mereka sebagai ke "sekelompok pecandu narkoba dan neo-Nazi".

Hal ini pula yang membuat Putin sempat merayu militer Ukraina untuk menggulingkan Zelensky.
"Ambil kekuasaan di tangan Anda sendiri," ucap Putin kepada militer Ukraina.
Putin merasa akan lebih mudah menjalin negosiasi dengan militer Ukraina daripada Zelensky.
Dia pun kembali menuding Zelensky pecandu narkoba dan neo-Nazi.
"Sepertinya akan lebih mudah bagi kami untuk setuju dengan Anda daripada geng pecandu narkoba dan neo-Nazi ini," katanya, merujuk pada kepemimpinan di Kiev yang dipimpin oleh Presiden Volodymyr Zelensky, yang beragama Yahudi.
Sebelumnya, Rusia mengeluarkan ultimatum bagi warga Kyiv untuk segera meninggalkan kota.
Pengumuman itu dilakukan lantaran Rusia akan segera melakukan aksi operasi militer besar-besaran.
Hari keenam invasi, Pasukan Putin segara mencapai target diduga presiden Ukraina.

Peringatan ditujukan kepada masyarakat, terutama penduduk di Kyiv, untuk segera meninggalkan kota.
BBC menuliskan, Kementerian Pertahanan Rusia telah mengeluarkan peringatan kepada penduduk Kyiv bahwa mereka sedang bersiap untuk mencapai sasaran di ibu kota Ukraina.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Selasa sore, para pejabat Rusia mengatakan pasukan mereka sedang bersiap untuk meluncurkan "serangan presisi tinggi" terhadap "pusat teknologi Layanan Keamanan Ukraina dan pusat PsyOps utama ke-72 di Kyiv".
"Kami mendesak warga Ukraina serta warga Kyiv yang tinggal di dekat stasiun relay untuk meninggalkan rumah mereka," tambah pernyataan itu.
Para pejabat mengklaim ancaman itu dilakukan untuk mencegah serangan informasi terhadap Rusia.
Reaksi Presiden Ukraina
Zelensky meminta tentara Rusia untuk pergi dari Ukraina dan menyelamatkan hidup mereka.
Pasalnya, pihak Zelensky mengklaim sudah lebih dari 4.500 tentara Rusia telah tewas.
“Empat setengah ribu penjajah Rusia terbunuh.

Tinggalkan senjata Anda dan pergi. Jangan percayai komandan Anda, jangan percaya propaganda Anda, selamatkan saja hidup Anda. Pergi,”ujar Zelensky
Presiden Ukraina juga menyampaikan sebanyak 16 anak Ukraina Tewas akibat serangan Rusia dan 45 anak terluka
(*(