Duel Maut Pasal Tanah di Sekayu

Rebut Parang Korban, Agung Membacok Basaria Membabi Buta, Kronologis Duel Maut di Sekayu

Kronologis kejadian pembacokan di Jalan Nazom Narowi Kelurahan Kayuare Kecamatan Sekayu berawal dari dicabutnya patok tanah. 

Editor: Vanda Rosetiati
SRIPO/FAJERI
Aparat kepolisian dari Polres Muba ketika mengamankan pelaku Agung Lestari warga Kelurahan Kayuare Kecamatan Sekayu pelaku pembacokan Basaria setelah keduanya cekcok dan duel pasal patok tanah, Kamis (17/2/2022). 

TRIBUNSUMSEL.COM, SEKAYU - Duel pasal cekcok tanah berujung maut dengan tewasnya seorang warga terjadi di Jalan Nazom Narowi Kelurahan Kayuare Kecamatan Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba), Kamis (17/2/22) sekitar pukul 08.00 WIB.

Korban Basaria bin Sulaiman (65) yang tewas dengan luka bacokan di sekujur tubuh.

Kapolres Muba AKBP Alamsyah Pelupessy SIK melalui Kasat Reskrim Polres Muba AKP Dwi Rio SIK menuturkan motif perkelahian yang berujung korban jiwa tersebut dilatarbelakangi oleh patok tanah yang mana permasalahan sudah bermasalah sejak 2 tahun silam. Korban memasang patok yang diklaim milik tersangka sehingga tersangka kembali mencabut patok tersebut.

"Dari sana keduanya saling cekcok dan berujung perkelahian yang menyebabkan korban meninggal dunia. Mereka telah mengamankan sejumlah badang bukti seperti parang dan pakaian milik korban, untuk tersangka kita kenakan pasal 340 KUHP dengan ancaman hukuman seumur hidup," tegasnya.

Baca juga: BREAKING NEWS: Duel Maut Pasal Cekcok Tanah di Sekayu, Satu Orang Tewas Penuh Luka Bacok

Sementara itu kronologis kejadian pembacokan berawal dari dicabutnya patok tanah. 

Pelaku Agung Lestari mengungkapkan dirinya saat itu hendak melakukan pembersihan terhadap rumput yang ada pada tanahnya. Namun, dirinya melihat korban yang sudah memindahkan patok yang ada pada tanahnya.

"Pagi itu saya mau menebas rumput, tapi saya lihat tanah saya sudah dipatok olehnya (korban). Saya cabut patok itu dan lemparkan ke arah tanah korban, lalu korban tidak setuju dan mengacungkan parang miliknya," kata Agung.

Karena tidak setuju patoknya kembali dicabut korban menantang dengan memacungkan parang miliknya, korban sempat membacok terlebih dahulu sehingga Agung mengalami luka pada bagian kening dan dada sebalah kanan.

"Saya sempat kena bacok dahulu kemudia saya mencoba membalas, karena sarung parang saya lepas sehingga saya mengambil parang miliknya. Banyak Pak saya membacok membabi buta, sudah membacok saya pergi bersama kakak ipar saya,”ungkapnya. (sp/dho)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved