Update Covid 1
Update Covid-19 15 Februari 2022 : Penambahan Terbesar di Tahun 2022, Ada Tambahan 57.049 Kasus Baru
Pemerintah kembali mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia yang tembus 57.049 pasien hari ini, Selasa (15/2/2022).
TRIBUNSUMSEL.COM - Pandemi Covid-19 masih terus terjadi di Indonesia.
Sejumlah upaya terus dilakukan untuk menekan hal ini.
Namun, sejumlah varian baru Covid-19 malah bermunculan.
Pemerintah kembali mengumumkan data penambahan kasus baru Covid-19 di Indonesia yang tembus 57.049 pasien hari ini, Selasa (15/2/2022).
Tambahan kasus Covid-19 ini mengalami kenaikan cukup tinggi dibanding Senin (14/2/2022) kemarin, yang berada di angka 36.501 kasus.
Artinya, hari ini terjadi kenaikan kasus sebanyak 20.548 pasien dibandingkan sebelumnya.
Kini, total kasus infeksi corona di Indonesia sebanyak 4.901.328 hingga sore ini.
Kabar baiknya, pasien sembuh dari Covid-19 bertambah 26.747, jadi totalnya mencapai 4.349.848 orang.
Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, untuk kasus kematian harian tercatat bertambah 134 jiwa.
Sehingga, total kasus kematian akibat Covid-19 di Indonesia sebanyak 145.455 jiwa.
Adapun total kasus aktif di Indonesia sebanyak 406.025 orang.
Mengenai vaksinasi, sudah lebih dari 135 juta warga Indonesia telah mendapatkan dua dosis vaksinasi Covid-19 hingga Selasa siang.
Dikutip dari situs Kemenkes, total masyarakat yang sudah vaksinasi dosis pertama sebanyak 188.590.685 orang.
Kemudian, sebanyak 136.647.928 dosis kedua telah disuntikkan ke warga.
Untuk vaksinasi Covid-19 dosis ketiga, saat ini sudah disuntikkan ke 7.277.382 warga.
Baca juga: Luhut Kasus Covid-19 Varian Omicron Belum Melebihi Delta, Cuma 2 Kali Lebih Mematikan dari Flu Biasa
Baca juga: El Barack Positif Covid 19 Dan Jalani Isolasi Mandiri, Jessica Iskandar: Mama ga bisa dekat-dekat EL
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves), Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia belum melampaui Delta pada 2021.
Menurutnya, jika melihat kasus di negara lain, biasanya puncak Omicron tiga kali dari varian Delta.
Meski demikian, Luhut menyebut, pemerintah akan terus waspada.
"Sejak 44 hari dari 1 Januari 2022, puncak Omicron sampai saat ini belum melebih puncak Delta di tahun lalu."
"Padahal jika merujuk ke negara lain, biasanya pucak omicron 3-4 kali dari varian Delta," kata Luhut dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Ratas PPKM secara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Senin (14/2/2022).
Lebih lanjut, Luhut mengatakan, saat ini tingkat rawat inap rumah sakit dan tingkat kematian jauh lebih rendah dari varian Delta.
Namun, Luhut mengingatkan, agar masyarakat tetap berhati-hati terhadap Omicron.
"Tapi ini juga tidak mengurangi tingkat kehati-hatian kita, namun juga tidak memberlakukan Omicron ini sama seperti periode Delta lalu," ucapnya.
Mengenai penambahan kasus di Jawa-Bali, kata Luhut, cukup melambat, berbeda dengan kondisi di luar Jawa-Bali.
"Penambahan kasus di Jawa Bali terlihat melambat, namun terjadi peningkatan kontribusi di luar Jawa-Bali," katanya.
Adapun dalam tujuh hari, Luhut menyebut, Provinsi Banten, Jawa Barat, dan Bali menjadi tiga provinsi yang tren kasusnya lebih tinggi dari puncak Delta.
Selanjutnya, untuk tren kasus di DKI Jakarta mulai terlihat melewati puncaknya.
"Berita postifinya, tren kasus di DKI Jakarta menunjukkan tanda-tanda mulai melewati puncaknya, baik kasus harian, kasus aktif, maupun rawat inap mulai menunjukkan menurun," jelas Luhut.
Namun, peningkatan kasus Covid-19 terjadi di DIY, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Meski begitu, masih di bawah puncak Delta.
Untuk itu, pemerintah mengimbau masyarakat agar tidak terlalu khawatir dan tetap waspada.
"Dari pengalaman kita, mereka yang terinfeksi Omicron tidak terlalu lama dan menjadi negatif kembali."
"Mereka hanya perlu isolasi mandiri, mengonsumsi obat-obatan yang dianjurkan, dan berada di rumah," ucap Luhut.
Ia menjelaskan, pasien Omicron sebagian besar orang tanpa gejala (OTG), bahkan mengalami gejala ringan.
Sementara itu, pasien yang bergejala berat hingga meninggal, terindifikasi komorbid, lansia, atau belum melakukan vaksinasi lengkap.
Sehingga, Luhut meminta masyarakat untuk melakukan vaksinasi Covid-19.
Dikatakan, pasien Covid-19 yang meninggal, rata-rata adalah orang yang belum divaksinasi lengkap.
"Saya mohon, jangan ada rakyat diprovokasi untuk tidak mau divaksin, rata-rata orang yang meninggal adalah orang tidak divaksin lengkap, belum booster, komorbid, dan lansia."
"Kita punya tanggung jawab masing-masing," tegas Luhut.
(Tribunnews.com/Suci Bangun DS/Gilang Putranto)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BREAKING NEWS Update Corona 15 Februari 2022: Kasus Baru Tembus 57.049 Pasien,134 Kematian Harian.