Berita Pagaralam
Harga Pupuk Meroket, Petani Seledri di Pagaralam Tetap Panen meski Harga Anjlok
Petani di Pagaralam mengeluhkan kenaikan harga pupuk sementara harga jual hasil panen berupa sayur malah anjlok
TRIBUNSUMSEL.COM, PAGAR ALAM- Malang, mungkin kata yang cocok untuk para petani Kota Pagar Alam Sumatera Selatan.
Pasalnya saat ini harga pupuk dan racun di Pagar Alam mengalami kenaikan.
Parahnya lagi harga pupuk dan racun naik namun tidak diikuti dengan harga jual komuditi yang harusnya ikut naik.
Namun yang terjadi saat ini harga sejumlah komuditi sayur di Pagar Alam malah anjlok.
Seperti harga komuditi Seledri dan Bawang Daun yang saat ini harganya anjlok.
Untuk harga Seledri dari Rp20.000 perkilo saat ini hanya Rp7.000 perkilogram.
Sedangkan untuk harga Bawang Daun dari Rp12.000 perkilogram menjadi Rp4.000 perkilogram.
Sedangkan untuk harga pupuk saat ini hampir 100 persen mengalami kenaikkan. Seperti pupuk Urea dari Rp300.000 persak menjadi Rp530.000 per sak.
Sedangkan untuk pupuk jenis NPK Rp280.000 persak menjadi Rp420.000 persak-nya.
Salah seorang petani Seledri Pagar Alam Een (42) mengatakan, jika sejak dua pekan terakhir ini harga jual Seledri anjlok.
"Kami sekarang susah pak, harga jual komuditi yang kami tanam anjlok pak. Saat ini harga Seledri saat ini hanya Rp7 ribu perkilo dari Rp20 ribu perkilo," ujarnya.
Kesulitan para petani ini juga ditambah dengan harga pupuk yang melonjak. Padahal untuk bisa mendapatkan hasil panen yang baik harus banyak dipupuk.
"Kami sangat kesulitan pak, selian harga jual hasil panen turun harga pupuk juga melonjak pak," katanya.
Baca juga: Dinilai Menjanjikan, Warga di Pagaralam Ramai Jadikan Lahan Pertanian Tempat Wisata
Pemilik Toko Imam Tani Jeki membenarkan jika saat ini harga pupuk dan racun sedang mengalami kenaikkan cukup signifikan.
"Pupuk dan racun ini sudah sejak tiga bulan terakhir ini mengalami kenaikkan pak. Memang kenaikkan harga pupuk ini membuat petani kesulitan karena mereka sangat bergantung pada pupuk dan racun agar hasil panen mereka baik," jelasnya. (SP/WAWAN)