Sejarah Lahirnya Nahdatul Ulama (NU) Pada 31 Januari 1926, Salah Satu Organisasi Tertua di Indonesia
Tanggal 31 Januari diperingati sebagai hari lahirnya organisasi Nahdatul Ulama atau yang lebih sering disebut dengan NU. Nu merupakan salah satu orga
Raja Wahid hanya ingin menerapkan Wahabi sebagai mazhab resmi kerajaan.
Lalu, rencana tersebut dibawa ke Muktamar Dunia Islam (Muktamar ‘Alam Islami) di Makkah.
Menurut ulama pesantren, sentimen anti-mazhab cenderung dianggap puritan yang memberangus tradisi dan budaya yang berkembang di dunia Islam.
Hal tersebut berakibat menjadi ancaman bagi kemajuan peradaban Islam.
Setelah itu, KH Wahab Chasbullah mendirikan Centraal Comite Al-Islam (CCI) pada tahun 1921.
Pada tahun 1925, Centraal Comite Al-Islam (CCI) bertansformasi menjadi Centraal Comite Chilafat (CCC).
Kemudian, pada 21-27 Agustus 1925, CCC menyelenggarakan Kongres Al-Islam keempat di Yogyakarta.
KH Wahab dalam kongres tersebut menyampaikan bahwa akan diselenggrakannya Mukmtamar Dunia Islam.
Lalu, KH Wahab mengusulkan "Delegasi CCC yang akan dikirim ke Muktamar Islam di Makkah harus mendesak Raja Ibnu Sa’ud untuk melindungi kebebasan bermazhab. Sistem bermazhab yang selama ini berjalan di tanah Hijaz harus tetap dipertahankan dan diberikan kebebasan”.
Sementara itu, para tokoh CCC adalah W. Wondoamiseno, KH Mas Mansur, dan H.O.S Tjokroaminoto, juga Ahmad Soorkatti.
KH Wahab melakukan pendekatan kepada para tokoh tersebut.
Kemudian, risalah tersebut berusaha disampaikan kepada Raja Ibnu Sa'ud dan berakhir dengan kekecewaan.
Hal tersebut disebabkan sikap tidak kooperatif dari para kelompok modernis.
Kejadian tersebut membuat KH Wahab membentuk panitia yang dikenal dengan nama Komite Hijaz.
Komite Hijaz dibentuk pada Januari 1926.