Berita Viral

'Mulai 1 Januari 2022, Harga Gorengan 2.000/Biji' Viral di Media Sosial, Karena Minyak Goreng Mahal?

Foto bertuliskan "Mulai 1 Januari 2022, harga gorengan 2.000 per biji" viral di media sosial.

Editor: Weni Wahyuny
Twitter/@GilaFilmID/Tribun Style
Viral foto harga gorengan naik di tahun 2022. Dituliskan jika harga gorengan naik jadi Rp2.000/biji 

TRIBUNSUMSEL.COM – Foto bertuliskan "Mulai 1 Januari 2022, harga gorengan 2.000 per biji" viral di media sosial.

Foto tersebut diunggah oleh sejumlah akun, di antaranya Instagram @denpasar.viral dan akun twitter @GilaFilmID, Kamis (30/12/2021).

“Tahun baru, harga gorengan pun baru?? Di tempat langganan kalian, harga satu biji gorengan berapa sameton?” tanya akun instragram @denpasar.viral.

Komentar warganet

Dikutip dari Kompas.com, sejumlah warganet menanggapi unggahan tersebut dan menghubungkan naiknya harga gorengan dengan harga minyak goreng saat ini.

“Minyak mahal, semua serba naik sekarang barang,” tulis akun @ratna_rahayuni

“Harga tepung beras sama minyak naik, itulah mengapa,” tulis akun @aldebarab6161.

“Harga minyak goreng naik,” tulis akun @dwiadiputra.

"Dulu 500 satu, terus naik 2000 tiga, sekarang 2000 dapet satu doang :')," ungkap @Nutkingcall_

Harga minyak goreng

Seperti diketahui, harga minyak goreng melonjak dalam beberapa waktu terakhir dan dikeluhkan oleh masyarakat.

Hal itu mengingat minyak goreng termasuk kebutuhan pokok yang digunakan masyarakat untuk memask.

Kenaikannya tak hanya terjadi pada minyak goreng kemasan, namun juga terjadi pada minyak goreng curah yang biasa dijual dalam kemasan plastik bening di pasaran.

Dikutip dari situs Kemendag, harga minyak goreng curah per 30 Desember 2021, adalah Rp 17.900 per liternya.

Sementara minyak goreng kemasan Rp 18.600 per liter.

Sedangkan di pasaran, sebagaimana mengutip Kompas.com 31 Desember 2021, harga minyak goreng bahkan mencapai Rp 20.000 per liternya.

Padahal sebelumnya harga minyak goreng di kisaran harga Rp 11.000 hingga Rp 12.000.

Lantas, akankah harga minyak goreng akan mengalami penurunan?

Akan turun, namun tidak signifikan

Terkait harga minyak goreng, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan menilai harga bisa mengalami penurunan, namun tidak terlalu signifikan.

Oke menyebutkan, walaupun saat ini harga Crude Palm Oil (CPO) atau harga minyak sawit mentah dunia mulai ada penurunan, namun hal tersebut belum terlalu berimbas pada harga di pasaran.

"Walaupun saat ini harga CPO ada penurunan dan diperkirakan akan berpengaruh ke harga minyak goreng curah mulai pertengahan Januari 2022, namun penurunan ini tidak akan signifikan kembali seperti bulan Mei 2020,” ujar Oke dihubungi Kompas.com, Jumat (31/12/2021).

Sebab menurut Oke, kenaikan harga minyak goreng terjadi secara global akibat disrupsi pasokan minyak nabati global.

“Saat ini produksi kedelai mulai membaik sehingga terjadi koreksi harga CPO internasional,” kata Oke.

Dengan demikian, hal ini menurutnya mulai berpengaruh pada menurunnya harga minyak goreng curah.

"Akan ada kesetimbangan baru dan ini sedang kami monitor terus," ujarnya.

Stok tersedia di pasaran Dikutip dari Kompas.com (30/12/2021), Pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebut harga berbagai komoditas termasuk minyak goreng akan menurun usai tahun baru 2022.

Pihaknya mengatakan pemerintah terus melakukan operasi pasar untuk menstabilkan harga komoditas yang belakangan melonjak.

Teranyar, Airlangga mengunjungi pasar di daerah Cileungsi, Bogor, setelah sebelumnya mengunjungi pasar di Bali.

"Diperkirakan harga-harga yang meningkat ini juga memberikan kontribusi kesejahteraan bagi petani dan harga-harga sendiri akan relatif terkendali pasca Natal dan Tahun Baru," kata Airlangga dalam konferensi pers, Kamis (30/12/2021).

Mantan Menteri Perindustrian itu menyebut, proyeksi turunnya harga minyak goreng terjadi karena pemerintah mengguyur 11 juta liter minyak goreng seharga Rp 14.000 di pasaran.

Saat ini menurut Airlangga, minyak goreng curah tersebut sudah tersedia di minimarket dan akan diperluas hingga ke pasar tradisional.

Adapun saat ini, harga minyak goreng tembus Rp 18.000 per liter dari sebelumnya di kisaran Rp 11.000 per liter.

"Pemerintah sudah membuat program yaitu 11 juta untuk operasi pasar di mana dijual di harga Rp 14.000. Nah ini ada di minimarket dan kami dorong juga untuk di pasar-pasar tradisional," beber dia.

Subsidi minyak goreng Sementara itu, melansir dari Kompas.com, Jumat (31/12/2021) pemerintah saat ini sedang berencana untuk membuka opsi subsidi minyak goreng melalui penggunaan dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP KS) Saat ini subsidi harga minyak goreng ini masih dikaji dalam menemukan mekanisme yang tepat.

Sebagai informasi, BPDP KS merupakan lembaga yang merupakan unit organisasi non-eselon di bidang pengelolaan Dana Perkebunan Kelapa Sawit yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Keuangan melalui Direktorat Jenderal Perbendaharaan Negara.

“Ada pertimbangan untuk subsidi minyak goreng oleh BPDPKS, yang saat ini saya belum bisa sampaikan mekanisme seperti apa. Karena kita saat ini sedang dibahas skema yang paling baik yang bisa implementasi di lapangan,” kata Deputi Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Musdhalifah Machmud.

Baca beria lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Viral, Foto Harga Gorengan Rp 2000 Per Biji, Akankah Harga Minyak Goreng Turun?"

Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved