Mayat Ibu dan Anak di Bagasi
Inilah Sketsa Wajah Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Subang, Siapa ? Berikut Penjelasan Polisi
Babak baru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang. Inilah sketsa wajah diduga pelaku pembunuhan di subang
Laporan Wartawan Tribun Jabar, Nazmi Abdurahman
TRIBUNSUMSEL.COM, BANDUNG - Babak baru kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Diketahui, kedua korban ditemukan tewas di kediamannya Kampung Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat pada Rabu (18/8/2021).
Ibu dan anak itu ditemukan di dalam bagasi Alphard yang terparkir di pekarangan rumah.
Hingga kini pelaku pembunuhan tersebut masih misteri.
Terbaru, polisi merilis sketsa wajah diduga pelaku pembunuhan ibu dan anak itu.
Namun polisi belum menyebutkan sosok di sketsa tersebut.
"Kami sudah melakukan langkah memeriksa saksi potensial dengan mendapatkan sketsa wajah dari terduga yang potensial dalam kasus tersebut, sketsa wajah ini hasil dari tim Inafis Bareskrim," ujar Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar, Kombes Pol Yani Sudarto di Polda Jabar Rabu (29/12/2021).
Yani mengatakan, terkait kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang ini, pihaknya sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) sebanyak lima kali, kemudian autopsi dua kali.
"Pemeriksaan saksi-saksi total sudah 69 saksi,15 di antaranya saksi dari keluarga, 11 saksi yang saat itu melintas dan 32 saksi untuk menetukan alibi, sedangkan 11 saksi lainnya tidak berhubungan dengan peristiwa, tapi diambil keterangannya," katanya.

Selain itu, pihaknya juga melakukan pemeriksaan saksi ahli sebanyak tujuh orang, termasuk melakukan analisa CCTV.
"Analisa CCTV kurang lebih 40-50 titik yang diambil sepanjang 50 kilo meter," katanya.
Dikatakan Yani, kasus Subang ini tingkat kesulitannya sangat tinggi dan hingga saat ini penyidik belum mendapat dua alat bukti untuk perkara ini.
"Kenapa kasus ini tingkat kesulitannya sangat tinggi, karena sampai saat ini penyidik belum dapat memastikan dua alat bukti," ucapnya.
Peristiwa kasus Subang adalah perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Dalam peristiwa ini Tuti Suhartini (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) menjadi korban.
Keduanya ditemukan meninggal dunia di bagasi mobil Alphard.
Kapolda Janji Awal Tahun
Pelaku kasus pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang hingga saat ini masih belum terungkap.
Peristiwa yang terjadi pada Agustus 2021 itu, masih dalam penyidikan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Jabar.
Kapolda Jabar, Irjen Pol Suntana mengatakan, dalam mengungkap satu perkara tidak selalu cepat.
"Memang dalam pengungkapan satu perkara itu tergantung bukti-buktinya, ada yang cepat dan lama, seperti kasus perampokan my bank itu cepat," ujar Suntana, di Polda Jabar, Rabu (29/12/2021).
Sementara untuk peristiwa di Subang, Ia menargetkan secepatnya terungkap di awal tahun 2022.
"Untuk kejadian di Subang mohon doanya target saya awal tahun ini penyidik sedang mengumpulkan fakta-faktanya. Mohon kesabarannya, saya berkomitmen terhadap kasus ini," katanya.
Kejutan dari Yoris
Kejutan terjadi dalam kasus Subang.
Yoris (34) kini tak lagi bersama pengacara yang dulu.
Ia memilih bergabung dengan pihak ayahnya, Yosef (55).
Yoris merupakan anak Tuti Suhartini (55) dan kakak Amalia (23) yang menjadi korban perampasan nyawa ibu dan anak di Subang, Jawa Barat.
Sebelumnya, kedua pihak ini sempat 'saling tuduh' terkait dalam kasus Subang yang terjadi tanggal 18 Agustus 2021.
Yoris mengungkapkan, hubungan ia bersama Yosef sudah terlalu jauh dan renggang.
Ia mengaku ada kesalahan semenjak berpisah di awal kasus terjadi.
"Mungkin saya juga merasakan ada yang salah sih, yah, proses ini, makannya saya langsung konsultasi kepada Kades Jalancagak yang masih saudara saya dan langsung menyambungkan sama dengan Papah (Yosef)," ucap Yoris kepada TribunJabar.id, Selasa (28/12/2021).
Menurut ia, dengan bergabungnya Yoris bersama Yosef tidak adanya kesalahan, pasalnya, keduanya pun tetap menginginkan yang terbaik dan tentunya satu misi guna kasus tersebut dapat cepat terungkap.
"Terutama gini, ya, kita semua sama-sama satu misi yang segera ini pelaku ini tertangkap dan tentunya supaya cepat kelar," katanya.
Sementara itu, dengan bergabungnya Yoris bersama dengan Yosef menjadi salah satu polemik di masyarakat.
Terlebih saat ini Yoris sudah meninggalnya saksi kunci sekaligus partner dalam proses penyidikan maupun penyelidikan.
Saksi yang ditinggal tersebut yakni Muhamad Ramdanu alias Danu (21) yang merupakan keponakan korban Tuti Suhartono.
Dapat diketahui, kasus kematian dari Tuti serta Amalia ini selalu menyajikan misteri setiap harinya.
Kasus yang sudah memasuki hari ke-133 ini pun sampai dengan saat ini masih belum bisa terungkap oleh pihak kepolisian.
Baca berita lainnya di Google News