Wali Kota Bandung Meninggal
Cerita Penggali Makam Oded Wali Kota Bandung, Terasa Ringan saat Menggali Liang Lahat, Ada yang Beda
Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat (10/12/2021). Ada cerita penggali kubur saat menggali liang lahat Oded
Laporan Wartawan Tribun Jabar Firman Suryaman
TRIBUNSUMSEL.COM, TASIKMALAYA - Wali Kota Bandung Oded M Danial meninggal dunia pada Jumat (10/12/2021).
Oded meninggal saat hendak menjadi khatib salat Jumat di Masjid Kota Bandung.
Oded dimakamkan di pemakaman keluarga Lengkong Kaler, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat malam.
Ada cerita di balik penggalian makam Oded.
Cerita tersebut diungkap penggali makam Oded.
Warga yang menggali liang lahat untuk menguburkan jenazah Wali Kota Bandung, Oded M Danial, mengaku menggali terasa ringan dan lancar.
"Menggalinya terasa ringan dan lancar. Sepertinya tidak ada hambatan," kata Ade (55), salah seorang warga di lokasi pemakaman keluarga Lengkong Kaler, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat (10/12/2021) malam.
Waktu penggalian pun, menurut Ade, terasa lebih cepat daripada biasanya.
Ia melihat kondisi tanah yang digali seperti biasa terdapat akar yang menghambat proses penggalian.
"Tapi perasaan beda. Kali ini menggalinya terasa lebih ringan," ujar Ade.
Hal senada dilontarkan Erik (40), sepupu almarhum Mang Oded.
Baca juga: Saya Langsung Lemas, Terkejutnya Adik Oded Tahu Kakak Meninggal Saat Akan Jadi Khatib Salat Jumat

"Iya, saya lihat juga yang menggali seperti mudah dan cepat," katanya.
Erik mengungkapkan, tetangga yang melakukan penggalian liang lahat jumlahnya lima orang.
Ia berada di lokasi melihat proses penggaliannya.
Ia menyebut penggalian dilakukan sekitar pukul 15.00 dan dalam tempo satu jam sudah selesai pukul 16.00.
Erik mengatakan kedalaman liang lahat sekitar 180 cm.
Baca juga: Isak Tangis Terdengar saat Jenazah Oded Wali Kota Bandung Disalatkan di Pendopo Kota Bandung
Kedalaman ruang untuk jenazah dengan posisi menghadap kiblat lebih dalam 20 cm, yakni sekitar 200 cm.
"Saya sendiri tidak tahu kenapa tampak mudah."
"Bisa saja struktur di lokasi liang lahat lebih halus."
"Yang jelas proses penggalian lebih cepat dari biasanya," kata Erik.
Jenazah Oded M Danial dimakamkan di permakaman keluarga di Lengkong Kaler, Kelurahan Lengkongsaru, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, Jumat (10/12/2021) malam.
Jenazah tiba di Tasikmalaya selepas Isya.
Sesuai dengan wasiatnya, jenazah dimakamkan bersebelahan dengan makam kedua orang tuanya, Jojo Sutejo dan Iloh.
Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana, yang bersama ribuan warga ikut mengantar Mang Oded ke peristirahatan terakhirnya, bergetar suaranya saat memberikan sambutan.
"Mohon dimaafkan, mohon dimaafkan segala dosa dan khilafnya," ujar Yana.
Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, yang semalam juga hadir di pemakaman, juga tak kuasa menyembunyikan dukanya.
Suaranya terbata-bata saat memberikan sambutan.
"Mang Oded meninggal dunia ketika sedang melaksanakan salat. Ini sungguh merupakan hal yang sangat mulia," ujar Syaikhu.
"Mungkin hanya satu dari seribu yang meninggal dunia seperti Mang Oded ini."
Ambulans pembawa jenazah Mang Oded tiba di lokasi Jalan Lengkong sekitar pukul 22.30.
Jenazah langsung disemayamkan di Masjid An Nur tak jauh dari kediaman keluarga besar almarhum.
Ratusan warga yang ikut menyalatkan jenazah meluber hingga ke halaman masjid yang cukup luas. Jenazah kemudian dibawa ke lokasi pemakaman.
Keluarga besar almarhum termasuk istri, anak dan saudara tampak ikut mengantar jenazah.
Sebelum dimakamkan di Tasikmalaya, yang merupakan tempat kelahirannya, jenazah Mang Oded terlebih dulu disalatkan di Aula Kenegaraan Pendopo Kota Bandung, di Jalan, Dalem Kaum Kota Bandung.
Pemberangkatan jenazah dilaksanakan setelah semua anggota keluarga almarhum berkumpul dan bersama-sama menuju Tasikmalaya.
Dede Muharam, adik kandung Oded Muhammad Danial, mengaku sempat tak percaya bahwa kakaknya meninggal saat menerima kabar itu, kemarin siang.
"Awalnya saya tahu dari WA dan kabar di sejumlah media. Tapi saat itu belum yakin," ujar Dede, yang juga anggota DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
Dede kemudian berupaya mencari informasi lebih akurat.
"Saya langsung lemas dan berucap innalillaahi wainna ilaihi roojiuun begitu mendapat kabar pasti wafatnya beliau," ujarnya.
Seisi rumah Dede di Jalan Lengkong, Kecamatan Tawang, Kota Tasikmalaya, sontak berduka.
"Walau sudah takdir, saya tidak menyangka kakak saya pergi secara mendadak," kata Dede.
Ia mengungkapkan, Kamis (9/12/2021) sore masih bertemu kakaknya di Pendopo Kota Bandung bersama rekan-rekan dari Komisu IV DPRD Kabupaten Tasikmalaya.
"Kami seperti biasa bersenda gurau dalam silaturahmi penuh kekeluargaan itu. Malamnya kami pamit pulang ke Tasikmalaya," ujar Dede.
Ketidakpercayaan juga sempat diungkapkan Suherman (59), teman kecil Mang Oded di Tasikmalaya.
Keduanya sudah berteman sejak SD, sama-sama sekolah di STM di Tasikmalaya, kemudian sama-sama sempat bekerja di PT Dirgantara Indonesia.
"Saya awalnya tidak percaya mendapat kabar duka itu. Tapi setelah mengontak ajudan almarhum, barulah saya percaya," kata Suherman menahan tangis.
Ia mengungkapkan, Jumat pagi masih berkomunikasi dengan Mang Oded. Seperti biasa, ujarnya, Mang Oded menyapanya sambil bersenda-gurau.
"Makanya saya sempat tak percaya ketika seusai Jumatan dengar kabar beliau wafat. Padahal tadi pagi masih teleponan," ujar Suherman.
Ia mengatakan, terakhir bertemu dengan Mang Oded, Rabu (8/12/2021) malam, di Pendopo Kota Bandung.
"Saat kami berbincang penuh tawa canda seperti biasa, tidak ada tanda-tanda dari Mang Oded. Saya kemudian pamit pulang," ujar Suherman.
"Saya merasa kehilangan sosok yang sangat berarti dalam hidup saya."
Istri Suherman menyebut Mang Oded adalah sosok yang sederhana dan dermawan.
"Almarhum dekat dengan suami saya. Kalau datang ke Tasik pasti menyempatkan diri bertemu dan saya selalu sajikan menu sederhana yang selalu beliau makan," ujarnya.
Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadlilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung, Khairullah, mengatakan Mang Oded adalah sosok yang bersahaja dan humble sekali.
"Ia seorang guru, seorang yang sangat kebapakan bagi kami di legislatif tak peduli apapun partainya, dan beliau juga adalah seorang dai yang konsisten, tentu saya merasa kehilangan beliau, seorang kader PKS terbaik,” ujar Khairullah, yang kemarin juga ikut ke Tasikmalaya.
Khairullah juga menuturkan pesan-pesan terakhir Mang Oded yang masih diingatnya.
“Saya teringat tiga pesan terakhir beliau waktu di Hotel Zest. Pertama, perbanyak silaturrahmi. Kedua, tingkatkan quwwatu silah billah kita, atau disebut hubungan kita dengan Allah. Beliau juga berpesan, kalau yang tilawahnya belum satu juz sehari, ayo tingkatkan. Demikian pula yang tahujudnya masih jarang ayo tingkatkan,” tutur Khairullah.
Pemakaman Mang Oded, kemarin juga dihadiri sejumlah pejabat termasuk Sekda Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan. Pemakaman berlangsung hingga pukul 23.35. (*)
Baca berita lainnya di Google News