Semeru Erupsi
Siapa Uky Tantra ? Ilustrasikan Kisah Rumini Meninggal Sambil Peluk Ibu saat Erupsi Semeru, Viral
Nama Rumini viral di media sosial usai meninggal dunia bersama orang tua diduga sang ibu.
TRIBUNSUMSEL.COM - Nama Rumini viral di media sosial usai meninggal dunia bersama orang tua diduga sang ibu.
Kala itu Rumini ditemukan meninggal dunia sambil berpelukan bersama orang diduga sang ibu bernama Salamah usai Gunung Semeru meletus pada Sabtu (4/12/2021) lalu.
Rumini merupakan warga Desa Curah Kobokan.
Rumini dan ibunya meninggal karena tertimpa bangunan yang roboh akibat erupsi Gunung Semeru.
Pada saat terjadi erupsi Gunung Semeru, Rumini memilih untuk tidak menyelamatkan dirinya sendiri.
Ia justru memilih untuk menemani ibunya yang tak bisa berjalan hingga ajal menjemput mereka.
Kisah Rumini viral hingga seseorang mengilustrasikan sosok Rumini.
Adalah Uky Tantra membuat sebuah ilustrasi yang menggambarkan kisah Rumini.
Uky Tantra pun menjadikan kisah Rumini sebagai inspirasinya dalam membuat karya ilustrasi.
Ilustrasi tentang Rumini tersebut diunggahnya di akun Facebook pribadinya, Senin (6/12/2021).
Hingga kini, ilustrasi karya Uky telah disukai lebih dari 2 ribu pengguna Facebook dan diunggah ulang oleh warganet di media sosial Instagram dan TikTok.
Baca juga: Heboh Rumah Masih Berdiri Kokoh Lolos dari Terjangan Lahar Gunung Semeru, Ini Sosok Pemiliknya
Siapa sebenarnya Uky Tantra ?
Uky Tantra merupakan seorang seniman dan pegiat lingkungan asal Blitar, Jawa Timur.
Ingin Ingatkan Pentingnya Berbakti pada Orang Tua
Saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Uky Tantra mengaku kisah bakti Rumini pada Ibu Salamah membuat hatinya bergetar.
Hingga akhirnya ia menjadi terinspirasi dan membuat karya tentang Rumini tersebut.
Kisah Rumini membuah Uky teringat betapa besarnya jasa seorang ibu.
Untuk itu Uky ingin semua orang bisa mengetahui, betapa pentingnya berbakti kepada orang tua.
"Tentu saja kisah baktinya ibu rumini membuat hatiku bergetar, seorang ibu. Kita semua terutama saya merasa jasa ibu itu sungguh luar biasa."
Baca juga: Temukan Rp50 Juta, Kisah Hari Mengais Uang di Timbunan Abu Vulkanik di Rumahnya : Yang Lain Terbakar
"Bahkan kita sulit memikirkan bagaimana kita bisa tumbuh besar tanpa jasa perjuangan seorang ibu."
"Inspirasinya juga kisah pilu dalam musibah yang mendadak dan dahsyat."
"Saya ingin Indonesia tahu dan anak muda tahu, bahwa berbakti kepada agama orang tua dan alam sekitar itu penting," kata Uky kepada Tribunnews.com, Selasa (7/12/2021).
Selain ingin menyadarkan orang-orang akan pentingnya berbakti, Uky juga ingin menyadarkan orang-orang tentang peduli lingkungan.
"Agar kita lebih Berbakti kepada orang tua dan juga menceritakan betapa dasyatnya bencana alam."
"Sehingga kita lebih peduli lagi terhadap lingkungan," ungkapnya.
Akui Karya Ilustrasinya Viral karena Hebatnya Bakti Rumini pada Ibunya
Uky mengaku bersyukur karyanya tentang Rumini ini bisa menjadi viral di media sosial.
Namun Uky menkankan, viralnya ilustrasi Rumini ini bukan karena dirinya sendiri.
Tapi juga karena Allah SWT yang telah menunjukkan betapa hebatnya anak yang berbakti pada orang tua.
"Alhamdulillah viral berkah ini tentunya bukan karena saya. Tapi karena Allah SWT ingin menunjukkan hebatnya anak yang berbakti kepada orang tua," terang pegiat lingkungan dan seniman Blitar ini.
Lebih lanjut Uky menuturkan, berkat bakti Rumini pada ibunya, semua orang Indonesia menjadi bersimpati.
Serta membuat banyak orang ingin mendoakan Rumini.
Baca juga: 40 Orang Meninggal Dunia, Update Korban Erupsi Gunung Semeru Kamis 9 Desember 2021
"Karena berkah Ibu Rumini, semua orang Indonesia ingin mendoakannya," pungkasnya.
Detik-detik Rumini Ditemukan

Kisah di balik penemuan jasad ibu dan anak berpelukan pasca-erupsi Gunung Semeru, Sabtu (4/12/2021).
Ibu bernama Salamah (70) itu ditemukan tengah berpelukan dengan anaknya Rumini (28).
Keduanya ditemukan di Desa Curah Kobokan, Kecamatan Candipuro, Lumajang, Jawa Timur.
Mereka menjadi korban reruntuhan bangunan yang roboh.
Legiman, adik ipar Salamah mengatakan, ketika Gunung Semeru meletus, semua orang lari berhamburan keluar rumah menyelamatkan diri.
Diduga, Salamah tidak sanggup berjalan karena faktor usia.
Sedangkan Rumini tak tega meninggalkan ibunya seorang diri.
Keduanya ditemukan meninggal dunia dalam keadaan berpelukan.
"Tadi pagi kan saya cari adik ipar sama ponakanku. Pas bongkar rontokan tembok dapur, terus tangannya kelihatan dan langsung kami bersihkan dan dibawa ke rumah untuk dimakamkan," kata Legiman, dikutip dari Tribunnews, Senin (6/12/2021).
Baca juga: Jasad Ibu Gendong Bayi Ditemukan Tertimbun Lahar Erupsi Gunung Merapi, Rumahnya Hancur Tak Berbentuk
Sementara suami dan anak Salamah selamat meski mengalami luka akibat reruntuhan bangunan rumah.
14 warga meninggal dan 2.970 rumah terdampak

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, mencatat, hingga 6 Desember, 2.970 rumah warga terdampak erupsi Gunung Semeru.
Sebagian rumah warga rusak dan tertimbun material awan panas guguran Gunung Semeru.
Sebagian lainnya penuh dengan abu. Selain rumah rusak, BPBD mencatat 14 orang meninggal pasca-erupsi Semeru.
Baca juga: Kondisi Terkini Gunung Semeru, Keluarkan Awan Panas hingga Hujan Abu, Warga Berlarian Disuruh Turun
Adapun warga yang mengungsi berjumlah 902 orang.
Rinciannya, di Kecamatan Pronojiwo 305 orang, Kecamatan Candipuro 409 orang, dan di Kecamatan Pasirian 188 orang. Mereka mengungsi di berbagai tempat, seperti di masjid, gedung sekolah, balai desa, dan fasilitas umum lainnya.
(Tribunnews.com/Faryyanida Putwiliani)
Baca berita lainnya di Google News