Dugaan Pelecehan di Unsri

Soal Pelecehan Oknum Dosen Unsri, Wakil Rektor 1 Minta Waktu 1 Bulan, 'Korban Lain Silakan Proses'

Ditanya soal pelecehan oknum dosen Unsri, Wakil Rektor 1 Unsri Zainuddin Nawawi meminta waktu satu bulan untuk menyelesaikan hal tersebut. 

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus dugaan pelecehan seksual yang terjadi di Universitas Sriwijaya (Unsri), yang diduga dilakukan oleh dosen terhadap mahasiswinya masih hangat diperbincangkan.

Ditanya soal pelecehan oknum dosen Unsri, Wakil Rektor 1 Unsri Zainuddin Nawawi meminta waktu satu bulan untuk menyelesaikan hal tersebut. 

Menurut Wakil Rektor 1 Unsri Zainuddin Nawawi, berhentilah bolak-balik berita dan memanas-manasi masyarakat. Yang benar silakan dikatakan benar. Lalu yang salah ya dikatakan salah dan yang salah ditentukan hukum.

"Kalau semua datanya lengkap dan akurat akan kami undang rekan-rekan media menjelaskannya. Hanya jangan dibolak-balik lagi," kata Zainuddin saat diwawancarai di Griya Agung, Selasa (7/12/2021).

Menurutnya, tak ada yang harus disikapi, karena kan sudah ditangkap polisi. Ya Polisi la yang tahu. Sudah masuk ke ranah hukum silakan dipertangungjawabkan. Itulah sikap Unsri.

Terkait pihak Unsri terkesan lambat menangani kasus ini, menurut Zainuddin Lambat gimana? kan sudah ada keputusan, lambatnya dimana?.

"Yang ini saja dua Minggu selesai kan. Nah yang baru itu saya minta waktu 1 bulan, tapi dihalangi terus dak bolehlah oleh BEM dan lain-lain. Habis waktu yang ada, masih banyak pekerjaan yang lain," cetusnya.

Masih kata Zainuddin, diharapkan sampaikan yang sebenar-benarnya agar bisa diselesaikan dengan benar. Katanya minta keadilan, tapi kesananya cuma maunya sepihak.

"Unsri ini selalu siap, Unsri ini besar harus dijaga jangan diobarak-abrik. Untuk sanksi kami tidak bisa memberikan sanksi di luar batasan kami. Itupun bukan kami, keputusan Menteri," katanya.

Menurutnya, jika ada korban yang lain ya silakan proses, yang salah katakan salah jangan ditutup tutupi. Terbuka semua, yang melaporkan juga harus terbuka jangan singitan (bersembunyi).

"Kalau ada alumni kalau mau lapor bagus ia silakan, itu haknya silakan. Hanya bertanggungjawablah pada laporan yang dibuat," pesannya.

Menurutnya, lembaga pendidikan tidak hanya mengajarkan pendidikan, tapi etika, moral dan lain-lain. "Dosen jadilah dosen, mahasiswa jadilah mahasiswa," katanya.

Baca juga: Dosen FE Unsri Reza Gharsarma Diduga Lecehkan 3 Mahasiswi, Fakultas Sempat Tawari Mediasi

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved