Jelang Pilpres 2024
Arief Poyuono Sebut Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Tidak Akan Jadi Capres di Pilpres 2024
Arief Poyuono Sebut Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo Tidak Akan Jadi Capres di Pilpres 2024
Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Nur Indah Farrah Audina
TRIBUNSUMSEL.COM, CIKINI - Ajang Pemilihan Presiden (Pilpres) baru akan digelar pada tahun 2024 mendatang.
Namun, sejumlah tokoh disebut bakal maju di Pilpres 2024 tersebut.
Beberapa nama yang disebut ialah Anies Baswedan dan Ganjar Pranowo.
Meski begitu, politikus Gerindra Arief Poyuono menyebut nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo akan meredup di tahun 2022 seiring berakhirnya jabatan kedua kepala daerah tersebut.
Arief menilai Anies dan Ganjar saat ini mengikuti langkah Joko Widodo yang menarik simpati masyarakat lewat pencitraan di media massa saat menjadi Gubernur DKI Jakarta hingga menjadi capres pada Pilpres 2014 lalu.
Ia memprediksi faktor jabatan publik dan sorotan media massa masih menjadi salah satu faktor penetu kandidat Pilpres 2024.
Namun, masa jabatan Anies dan Ganjar sebagai gubernur berakhir sebelum 2024 sehingga akan kehilangan popularitas.
Oleh karena itu, ia memprediksi Anies dan Ganjar tidak akan menjadi calon presiden pada Pilpres 2024.
"Dua tokoh ini akan habis baterainya tahun 2022, Ganjar dan Anies. Mau atau tidak mau, percaya atau tidak percaya, Jokowi itu hasil 'The Power of Media'. Kemampuan dari media ini bagaimana mengangkat seorang Jokowi waktu itu menjadi seorang tokoh. Nah, dua tokoh ini baterainya habis, enggak ada lagi tempat untuk pencitraan," ujarnya dalam acara Total Politik di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (5/12/2021).
Baca juga: Erick Thohir dan Sandiaga Uno Disebut Sebagai Nama yang Menentukan di Pilpres 2024 Sebagai Cawapres
Baca juga: Puan Maharani Disebut Sebagai Sosok yang Sangat Potensial Jadi Pemimpin Nasional di Pilpres 2024
Lebih lanjut, Arief mengaku belum menemukan sosok tokoh yang akan merangkul masyakat Indonesia.
Sehingga ia menyebut apa yang dilakukan Ganjar dan Anies lebih banyak bernilai pencitraan.
Sebagai contoh, ia menjabarkan aksi yang dilakukan Ganjar kala makan bersama pengemis.
Bukannya salut, ia justru merasa iba lantaran hal ini menandakan warga dalam satu wilayah yang dipimpin tak sejahtera dan mendapatkan kehidupan yang layak.
"Kayak Ganjar kan, makan sama pengemis. Repot kita, kalau saya seorang gubernur ada pengemis di kota yang saya pimpin, nangis saya. Bukan saya ajak makan, artinya saya seorang gubernur tidak berhasil mensejahterakan masyarakat," jelasnya.
Ia pun masih percaya bahwa pemimpin Indonesia itu tidaak lepas dari kearifan budaya warisan.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Anies dan Ganjar Diprediksi Bakal Gagal Nyapres Gegara Kehabisan 'Baterai' di Tahun 2022.