Berita Nasional
Babak Baru Kopassus Bentrok dengan Brimob, Andika Perkasa Sebut 4 Personel Sudah Diproses Hukum
4 orang diperiksa akibat bentrok antara Kopassus dengan Brimob di Papua. Andika Perkasa tegaskan serius menangani kasus yang kadung viral itu
TRIBUNSUMSEL.COM - Babak baru kasus bentrok antara anggota Kopassus dan Brimob di Papua beberapa waktu lalu.
Bentrok antara anggota Kopassus dan personel Brimob beberapa waktu masih jadi sorotan.
Video bentrok tersebut sempat viral di media sosial.
Terbaru, sejumlah personel sudah diperiksa terkait bentrokan tersebut.
Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa memastikan personel yang terlibat dalam bentrokan itu akan diproses hukum.
Menurut Andika, proses hukum sudah berjalan.
"Yang sudah diproses hukum adalah empat orang, jadi kita serius dan kita sedang proses hukum karena memang tidak boleh," ujar Andika kepada sejumlah wartawan termasuk Tribun-Papua.com, di Markas Kodam XVII/Cenderawasih, Jayapura, Rabu (1/12/2021).
Panglima menyerahkan sepenuhnya proses hukum kepada Kapolri terhadap personel Brimob yang terlibat dalam insiden tersebut.
Andika telah berkomunikasi dengan Kapolri dan berkomitmen, bila ada gesekan antarpersonel di lapangan, maka proses hukum wajib dilakukan.
"Kami juga sudah dapat info bahwa dari Polri juga sudah memproses itu, jadi sesuai dengan komitmen saya dengan Kapolri," kata Andika.
Sebelumnya diberitakan, Prajurit Kopassus yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Nanggala terlibat keributan dengan personel Brimob Polri yang tergabung dalam Satgas Amole di Timika, Papua, Sabtu (27/11/2021).
Keributan itu terjadi di lokasi Ridge Camp Pos RCTU Mile 72, tepatnya di depan Mess Hall, Timika.
Baca juga: Nasib Kopassus TNI yang Diduga Bentrok dengan Brimob di Papua, Ini Kata Panglima Andika Perkasa
Kapolda Papua Irjen Pol Mathius Fakhiri memastikan, bentrokan itu hanya sekadar salah paham.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Tribun-Papua.com, peristiwa itu bermula saat personel Satgas Amole Kompi 3 yang berada di pos RCTU Ridge Camp Mile 72 berjualan rokok.
Selanjutnya, sebanyak 20 personel Kopassus TNI dari Satgas Nanggala hendak membeli rokok tersebut.
Namun, para prajurit Kopassus TNI tersebut merasa harga rokok yang dijual prajurit polisi dari Satgas Amole tidak sesuai, sehingga mereka melakukan komplain hingga terjadi bentrok. (*)
(*)
Baca berita lainnya di Google News