Porprov Sumsel 2021

Kisruh Bulutangkis Porprov Sumsel 2021, PBSI OKU Selatan : 6 Atlet Memang dari Luar

Sejumlah 12 kabupaten/ kota protes keras pada penyelenggaraan cabang olahraga (Cabor) bulutangkis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2021

Editor: Wawan Perdana
Sripo/ Leni Juwita
Plh Ketua Pelaksana Porprov XIII Korwil OKU Raya , Suparman Romans jumpa pers terkait kisruh pertandingan di cabor bulu tangkis di ajang Proprov ke-XIII Sumsel , Selasa (23/11/2021) malam di Baturaja. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARADUA-Sejumlah 12 kabupaten/ kota protes keras pada penyelenggaraan cabang olahraga (Cabor) bulutangkis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2021.

Pengurus daerah menduga ada beberapa kabupaten mendatangkan atlit profesional jebolan Pelatnas Cipayung.

Setelah dua hari mengikuti technical meeting (TM) namun tidak menemui hasil, pertandingan cabang olahraga (Cabor) bulutangkis pada Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Sumsel 2021 resmi dibatalkan.

Pembatalanpun diumumkan langsung oleh ketua PBSI Sumsel, Amrullah saat menggelar technical meeting Selasa (23/11/2021) sore.

Ketua PBSI OKU Selatan Batransyah mendesak KONI Sumsel tetap melanjutkan pertandingan Cabor Bulu Tangkis.

"Dari PBSI OKU Selatan tetap meminta panitia penyelenggara dalam hal ini PBSI Sumsel untuk melanjutkan pertandingan walaupun hanya diikuti 4 kabupaten/kota,"ujarnya dikonfirmasi, Rabu (24/11).

Empat daerah yang tidak ikut protes itu yakni Kota Palembang, OKU, OKU Timur dan OKU Selatan.

Batransyah meminta KONI Sumatera Selatan konsisten terhadap keputusan awal
mengacu pada aturan KONI yang dan melanjutkan pertandingan meski tak dikuti oleh 12 Kabupaten/Kota di Sumsel.

Dikatakan, dampak pembatalan pertandingan cabor bulu tangkis menimbulkan kerugian secara finansial baik materil hingga terget PBSI OKU Selatan yang otomatis tidak dapat terpenuhi dalam memperoleh medali, apalagi OKU Selatan termasuk dalam peringkat 4 sementara klasmen.

"Pembatalan jelas sangat berdampak disegi materil dan mental bagi atlet OKUS karena sudah lama persiapan untuk mengikuti Porprov, hingga target yang dibebankan KONI OKUS otomatis tidak tercapai.

Perihak mutasi atlet yang ditudingkan salah satunya kepada OKU Selatan, Batransyah mengatakan sudah memenuhi mekanisme dalam pendaftaran atlet.

"Saya kira sah-sah saja, karena atet-atlet telah berdomisili ditempatnya bermain, berpijak pada aturan KONI tidak ada yang salah,"beberrnya dikonfirmasi, Selasa (24/11).

Batransyah membenarkan, 6 dari 10 total Atlet OKU Selatan diambil dari luar Provinsi, sementara 4 orang atlet lainnya merupakan atlet asli putra/putri daerah OKU Selatan.

"Memang saya akui 6 dari Atlet OKU Selatan bukan kelahiran OKU Selatan, tapi mereka sudah berdomisili OKU Selatan dan siap membela OKU Selatan dikejuaraan apapun," ucapnya.

Juara Bersama

PB akhirnya Porprov memutuskan 4 Kabupaten Kota yang masih setia melanjutkan pertandingan sebagai juara bersama.

Hal itu diungkapan Plh Ketua Pelaksana Porprov XIII Korwil OKU Raya , Suparman Romans dalam jumpa pers di Baturaja, Selasa (23/11/2021) malam.

Empat daerah diputuskan menjadi juara bersama Cabor Bulutangkis meliputi Kota Palembang dan OKU Raya (OKU, OKUT dan OKUS) masing-maisng mendapat dua medali emas (kelas beregu puter adan beregu putri).

Pertandingan eksibisi akan dilakukan Rabu (24/11/2021) pukul 10.00 akan dilakukan di Gedung Olah Raga Kabupaten OKU.

Hadir bersama jumpa pers tersebut, Suparman Romans (Korwil Porprov OKU Raya/Plh Ketua Pelaksana Porprov XIII), dan sejumlah pengurus PBSI Sumsel dan pantia PB Porprov.

Sementara itu Permasalahan ini menguak menyusul beredar isu yang menyebutkan di tim tiga daerah (Palembang, OKU dan OKUS), mengimpor atlet dari luar Sumsel.

Isu ini menuai protes dari 12 Kabupaten Kota yang tidak terima lalu mengancam akan menarik diri dari pertandingan Porprov ke-XII Sumsel apabila masalah ini tidak menemukan kata sepakat.

Menyikapi kemelut yang terjadi di cabor bulutangkis, Ketua Pelaksana Pertandingan Bulutangkis Amrullah memberikan waktu untuk berembuk.

Namun 12 daerah tetap pada pendirian dan menyatakan tak mengikuti pertandingan.

“Kita sudah berusaha maksimal memberikan kesempatan untuk bermusyawarah, namun selalu dedlock akhirnya masalah ini kita serahkan PB Porprov untuk keputusan finalnya,” terang Ketum PBSI Sumsel.

Dikesempatan itu Suparman Romans menyatakan bahwa PB PORPROV XIII memutuskan, menghormati sikap 12 kabupaten/ kota yang menarik diri dari cabor bulutangkis Porprov.

Menghargai serta mengapresiasi upaya dan kerja keras ketua pelaksana ex officio ketua Pengprov PBSI Sumsel yang memediasi, mengkonsultasikan dan mempertimbangkan dengan penuh kebijaksanaan dalam mencari solusi atas permasalahan yang terjadi.

Menjaga marwah PORPROV XIII, dan kewibawaan PB PORPROV XIII. Ada yurisprudensi tentang kasus Deadlock Porprov X di Lubuk Linggau, saat pencak silat dipertandingkan.

PB PORPROV XIII memutuskan juara bersama di nomor beregu putra dan beregu putri kepada Kabupaten OKU , OKU Timur, OKU Selatan, dan Kota Palembang.

Dan menyatakan masing-masing mendapat dua medali emas. Sedangkan medali perak dan perunggu ditiadakan.

Selanjutnya PB PORPROV XIII / 2021 telah mengusulkan kepada KONI Sumsel untuk memberikan sanksi kepada pihak-pihak yang bertanggung jawab terjadinya pemboikotan pertandingan bulutangkis PORPROV XIII/2021. (Sp/ Alan/Eni)

Sumber: Sriwijaya Post
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved