Berita Kriminal

Sudah Cantik Juga Sholehah, Kenang Pak RW Ingat Sarah yang Disiram Air Keras Oleh Suami Arabnya

Pak RW mengenang kepribadian Sarah semasa hidup. Seperti diketahui, nasib tragis dialami Sarah Sesa MS (21).

(Sumber: ANTARA POTO/Ahmad Fikri)
Abdul Latief (29) Warga Negara Asing asal Timur Tengah, pelaku penyiraman air keras terhadap Sarah (21) waga Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Cianjur, Jawa Barat, ditangkap di Bandara Soetta , Minggu (21/11). 

TRIBUNSUMSEL.COM - Pak RW mengenang kepribadian Sarah semasa hidup.

Seperti diketahui, nasib tragis dialami Sarah Sesa MS (21).

Perempuan asal Cianjur yang tewas usai disiram air keras oleh suaminya sendiri.

Perempuan berdarah Cianjur-Arab ini tewas dengan luka bakar akibat ulah sang suami berinisial AL (29).

Peristiwa ini cukup menggegerkan warga sekitar tempat tinggal korban.

Sebab, almarhumah Sarah semasa hidup dikenal sebagai sosok yang ramah dengan tetangga dan warga disekitar lingkungan tempat tinggalnya yang berlokasi di Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur.

Menurut Ketua RW 07 Endang Sulaeman, Sarah adalah warga yang ramah serta dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.

"Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga salehah, pokonya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini," ujar Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57) ditemui kediamannya, Minggu (21/11/2021) pagi.

Endang mengatakan, ada perubahan sedikit setelah menikah dengan lelaki warga timur tengan berinsial AL.

 
Sebab, sang suami sedikit posesif.

Bahkan, Jika Sarah sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah meskipun hanya sekadar belanja ke warung dekat rumahnya.

"Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini," kata Endang.

Warga menyebut suami Sarah tak kurang baik dalam mengendarai motor.

Pasalnya setiap kali keluar rumah, Sarah yang selalu berada di depan.

Tak hanya itu, warga juga kerap kali menegur AL lantaran parkir mobil asal-asalan sehingga menghalangi jalan.

"Kalau parkir mobil sering menghalangi warga lain, beberapa kali warga sempat memanggil suaminya jika memarkir mobil menghalangi jalan warga," katanya.

Endang mengatakan, AL juga tak fasih berbahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Arab dan Inggris.

"Pernah ditegur warga sini yang bisa bahasa Inggris soal parkir kendaraannya, ia hanya mengangguk - angguk," kata Endang.

Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved