Berita Viral

Jerit Sarah Disiram Air Keras Suaminya Sendiri Didengar Warga, Sang Pengantin Baru Meninggal Dunia

Baru 2 bulan menikah, Sarah (21) tewas di tangan suaminya sendiri Dengan tega, sang suami menyiramkan air keras ke tubuh Sarah hingga be

Editor: Moch Krisna
(Istimewa dari TribunJabar)
2 bulan menikah, pengantin baru ini tewas di tangan suami, korban disiram air keras 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Baru 2 bulan menikah, Sarah (21) tewas di tangan suaminya sendiri

Dengan tega, sang suami menyiramkan air keras ke tubuh Sarah hingga berujung meninggal dunia

Diketahui Sarah adalah warga Kampung Munjul, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Direktur RSUD Cianjur dr Darmawan mengatakan, korban mengalami luka bakar 90 persen akibat disiram air keras.

"Korban mengalami Iuka bakar parah hingga 99 persen," kata dokter dikutip TribunnewsBogor.com dari TribunJabar, Minggu (21/11/2021).

Tim medis melakukan penanganan maksimal untuk menyelamatkan nyawa nya, namun sekira pukul 20.30 WIB korban menghembuskan napas terakhir.

Sebelum dimakamkan, dokter menyebut korban harus terlebih dulu diautopsi.

"Jenazah Sarah sedang dilakukan proses diautopsi untuk kepentingan penyelidikan polisi," ucap dokter.

Ibunda, Erawati (48) dan ayah tiri korban Saman (60) mengatakan akan menguburkan putrinya di Kampung Parigi, Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur, di tempat pemakaman keluarga.

Mereka pun tak menyangka kalau orang yang tega melakukan aksi keji pada Sarah ini adalah suaminya sendiri, AL (29).

Pelaku yang merupakan WNA asal Timur Tengah itu tega menyiram air keras hingga membuat Sarah meninggal.

Kronologi Kejadian

Peristiwa ini diduga berawal dari cekcok karena AL menuduh sang istri berselingkuh dengan pria lain.

Ketua RW setempat Endang Sulaeman mengatakan, kronologis kejadian berawal dari jeritan korban yang kesakitan pada tengah malam.

"Itu awalnya korban menjerit kesakitan dan meminta tolong kepada warga. Kemudian tetangga termasuk saya yang tak jauh dari rumahnya juga ikut keluar rumah," katanya.

Warga yang mendengar teriakan berhamburan ke lokasi dan mendapati tubuh Sarah tergeletak di teras rumah.

Sekujur tubuh korban terlihat melepuh akibat siraman air keras.

Tak hanya itu, wajah korban juga memar lantaran dibenturkan ke lantai.

Melihat warga mendatangi TKP, pelaku yang ketakutan langsung membawa sepeda motornya dengan kencang untuk melarikan diri.

Pelaku ini ketakutan jika nantinya akan dikeroyok warga.

"Saya keluar bersama warga lainnya melihat sudah jatuh di lantai, sekujur tubuhnya melepuh. Bahkan pakaiannya sobek-sobek seperti telanjang," ujarnya.

Kemudian Endang bersama warga lainnya cepat menghubungi kepolisian dan ambulans.

"Saya pun berinisiatif bersama Pak RT menelepon desa untuk mengirimkan ambulans dan membawanya ke rumah sakit dan pihak berwajib untuk melakukan tindakan lebih lanjut," katanya.

Kapolsek Cianjur Kota Kompol A Suprijatna mengatakan, kasus tersebut bukan termasuk KDRT.

"Jadi bukan termasuk KDRT. Ini adalah penganiayaan berat," katanya.

Saat ini pihaknya telah melakukan pengejaran terhadap pelaku yang diketahui akan kabur ke negara asalnya.

"Kami bersama Polres Cianjur tengah melakukan pengejaran, dan telah bekerjasama dengan pihak bandara Soekarno-Hatta Jakarta untuk membantu penangkapan tersangka," katanya.

Sebelum Nikah Korban Dikasih Harta oleh Pelaku

Belakangan diketahui bahwa ayah kandung Sarah adalah seorang tentara di Arab Saudi.

Erawati sang ibu kandungnya menikah saat bekerja menjadi TKW di Saudi. Namun ayah kandung Sarah dikabarkan sudah meninggal dunia.

Dari penuturan sang ibu, suami yang menikahi secara siri Sarah adalah tetangganya saat di Saudi.

Rumahnya hanya berjarak dua rumah dari tempat tinggal ibu Sarah di Saudi.

Menurut Saman, AL datang sendiri ke Cianjur menghampiri Sarah karena jatuh hati.

Usaha untuk menikahi Sarah tak gampang. AL sudah tiga kali ditolak dan keempat kali baru diterima.

Disebutkan Ketua RW 07, Endang Sulaeman (57), sebelum menikah dengan Sarah, AL memberikan mobil, villa, dan rumah makan.

Namun setelah menikah suaminya justru makin posesif.

Jika sedang berada di rumah, suaminya sering melarang Sarah keluar rumah bahkan sekadar belanja ke warung dekat rumahnya.

"Kalau sudah menikah, suaminya sering ke sini," kata Endang.

Warga menyebut suami Sarah ini kurang baik dalam mengendarai motor.

Pasalnya setiap kali keluar rumah, Sarah yang selalu berada di depan.

"Saya melihat sebelum menikah Sarah dibelikan motor," katanya.

Endang mengatakan, selain kurang baik dalam mengendarai motor, suami Sarah juga tidak terlalu lancar dalam memarkirkan mobil.

"Kalau parkir mobil sering menghalangi warga lain, beberapa kali warga sempat memanggil suaminya jika memarkir mobil menghalangi jalan warga," katanya.

Endang mengatakan, AL juga tak fasih berbahasa Indonesia. Hanya mengerti bahasa Arab dan Inggris.

"Pernah ditegur warga sini yang bisa bahasa Inggris soal parkir kendaraannya, ia hanya mengangguk - angguk," kata Endang.

Ia juga mengatakan, AL juga sempat terlihat bagi-bagi uang untuk anak kecil ketika selesai memarkirkan mobilnya.

Endang Sulaeman, menceritakan Sarah adalah warga yang ramah, dikenal berparas cantik dan baik di lingkungan warga.

Ketika mengetahui kalau Sarah malah disiram air keras hingga meninggal, Endang dan warga sekitar mengaku tidak menduga.

"Orangnya dikenal warga sini baik Neng Sarah mah, sudah cantik juga saleha, pokonya tak ada yang menduga akan berakhir seperti ini," ujar Endang.

(TribunBogor/TribunJabar)

Berita Ini Sudah Tayang di Tribunnewsbogor.com


Sumber: Tribun Bogor
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved