Max Sopacua Meninggal Dunia

Max Sopacua Meninggal, AHY Ajak Jajaran di Demokrat Kirim Doa

AHY ajak jajarannya di Demokrat untuk mengirimkan doa terkait meninggalnya Max Sopacua

Editor: Weni Wahyuny
Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak jajarannya di Demokrat untuk kirim doa untuk Max Sopacua 

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Vincentius Jyestha

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengajak jajaranya di Partai Demokrat untuk mengirimkan doa atas meninggalnya Max Sopacua.

Max Sopacua diketahui meninggal dunia pada Rabu (17/11) pagi.

Ia meninggal setelah mendapatkan perawatan intensif di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.

"Inalillahi wa inna ilaihi rajiun. Turut belasungkawa atas wafatnya Bapak Max Sopacua," tulis AHY melalui akun Twitter-nya @AgusYudhoyono, Rabu (17/11/2021).

Dalam cuitannya, AHY menyebut mendapat kabar berpulangnya Max Sopacua dari putri yang bersangkutan.

Baca juga: Max Sopacua Minta Dimakamkan Satu Liang dengan Istri Sebelum Meninggal, Ini Kata Anaknya

Dia lantas mengajak Partai Demokrat mendoakan agar almarhum diterima di sisi Allah SWT.

"Hari ini saya mendapat kabar duka tersebut dari putri Almarhum. Saya mengajak Keluarga Besar @PDemokrat untuk kirim doa, semoga amal ibadahnya diterima di sisi Allah SWT, keluarga yang ditinggalkan diberi kekuatan. Amin," tulis AHY.

Penyebab Meninggal

Penyebab Mantan politikus Partai Demokrat yang kini bergabung dengan Partai Emas itu meninggal diungkap oleh anaknya, Ferro Sopacua.

Menurut Ferro, Max meninggal dunia karena sakit paru-paru yang diduga cancer.

Ferro menerangkan, sang ayah telah dirawat selama 17 hari di RSPAD Gatot Soebroto.

Ferro menyebut sang ayah minta dimakamkan satu liang bersama istri sebelum meninggal dunia.

"Papa meninggal pagi ini jam 5.53 wib di RSPAD Gatot Soebroto Jakarta. Setelah dirawat selama 14 hari di RSUD Kota Bogor dan dirujuk ke RSPAD dan di RSPAD dirawat selama 17 hari, Papa meninggal karena sakit di paru-paru yang diduga cancer," kata Ferro saat dihubungi Kompas.com, Rabu.

Ferro menuturkan, menurut rencana jenazah Max akan disemayamkan di rumah Max di Jalan Veterang Gang Kepatihan, Bogor, sebelum dimakamkan di pemakaman keluarga di Ciomas, Bogor.

"Akan dimakamkan insya Allah siang ini di pemakaman keluarga di Ciomas, satu lubang dengan almarhum ibu saya sesuai amanat beliau," ujar Ferro.

Max diketahui adalah inisiator Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Deli Serdang, Sumatera Utara, ini bergabung ke Partai Emas besutan Hasnaeni Moein, sejak akhir Desember 2020 lalu.

Baca juga: Max Sopacua Meninggal Karena Sakit Paru-paru Diduga Cancer, 17 Hari Dirawat di RSPAD Gatot Soebroto

Perjalanan karier Max Socapua di dunia politik

Pernah Menjadi Penyiar TVRI

Pria kelahiran Ambon, pada 2 Maret 1946 itu menyelesaikan gelar sarjana S1 dan mendapatkan gelar magister di STIE Gotong Royong, Jakarta.

Max juga sempat bekerja sebagai penyiar olahraga dan produser di Televisi Republik Indonesia (TVRI) pada zaman orde baru.

Dalam catatan buku wajah DPR dan DPD 2019-2014, Max diketahui menjadi produser di TVRI sejak 1985 hingga tahun 2002.

Ikut Dirikan Partai Demokrat Setelah era kepemimpinan Presiden Soeharto berakhir, Max mulai terjun ke dunia politik.

Ia diketahui terlibat dalam pendirian Partai Demokrat pada 9 September 2001 bersama SBY.

Bersamaan dengan suksesnya SBY terpilih sebagai Presiden pada Pilpres 2004, di tahun yang sama Max juga terpilih menjadi anggota DPR dari daerah pemilihan (dapil) Jabar V Bogor.

Ia menduduki Senayan selama dua periode yakni di tahun 2004 dan tahun 2009.

Kiprah Max di Partai Demokrat bisa dikatakan cukup penting.

Baca juga: Profil dan Biodata Max Sopacua Politikus Senior, Sempat Jadi Penyiar TVRI dan Ikut Dirikan Demokrat

Selain sebagai salah satu pendiri partai, ia juga pernah menduduki jabatan strategis lainnya seperti Wakil Sekjen DPP Partai Demokrat, hingga menjadi anggota Majelis Tinggi.

Bergabung Dengan Partai Emas

Max sudah menyatakan mundur dari Partai Demokrat dan bergabung dengan partai Esa Masyarakat Sejahtera (Emas) pada 11 Desember 2020 lalu.

Saat itu Max merasa bahwa dirinya disingkirkan oleh Partai Demokrat. Ia mengibaratkan upaya menyingkirkan dirinya, seperti menurunkan penumpang di pinggir jalan.

Baca juga: Innalillahi Wainnailaihi Rojiuun Max Sopacua Meninggal Dunia, Ini Profil Eks Waketum Partai Demokrat

“Yang saya prihatin tetapi saya doakan Partai Demokrat semoga bagus dan makin jaya. Yang saya sayangkan, saya disingkirkan dari Partai Demokrat seperti menurunkan penumpang angkot di pinggir jalan,” tutur Max saat itu di Kantor Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Emas, Kemang, Jakarta Pusat.

Ia menyebut dirinya bergabung dengan Partai Emas karena ingin mengabdi dan menyejahterakan masyarakat Indonesia.

Bergabungnya Max dengan Partai Emas ditandai dengan pelepasan jaket Partai Demokrat miliknya, kala itu.

Inisiator KLB Kontra AHY

Konflik antara Max dengan Partai Demokrat sudah nampak sejak tahun 2019, saat itu Max bersama sejumlah senior Partai Demokrat membentuk Gerakan Moral Penyelamatan Partai Demokrat (GMPPD).

Gerakan itu meminta SBY yang saat itu masih menjabat sebagai ketua umum untuk melaksanakan KLB.

GMPPD beralasan, KLB harus segera dilaksanakan karena perolehan suara Partai Demokrat anjlok.

Saat itu, GMPPD juga mendesak agar segera ditunjuk ketua umum dan pengurus baru.

Konflik itu nampaknya juga menjadi pemicu Max keluar dari Partai Demokrat dan bergabung dengan Partai Emas.

Selain itu, Max kemudian juga diketahui menjadi salah satu tokoh yang mendukung KLB kontra kepemimpinan Ketua Umum Partai Demokrat AHY, yang berlangsung di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, 5 Maret 2021.

Ia meminta para kader Partai Demokrat tidak perlu takut dipecat jika mendukung berlansungnya KLB itu.

“Jangan takut dipecat, tidak bisa sembarangan memecat kader. Semua ada prosedurnya,” kata Max, dikutip Antar.

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul AHY Ajak Partai Demokrat Doakan Max Sopacua

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved