Berita Nasional
Tensi Politik DKI Jakarta Memanas, Zaki Iskandar Berpotensi Tantang Bima Arya dan Gibran di Pilgub
Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2024 mendatang diperkirakan tidak kalah seru dengan Pemilihan Presiden (Pilpres).
TRIBUNSUMSEL.COM - Kontestasi politik di Indonesia kini terus memanas.
Tak hanya tentang pemilihan presiden (pilpres) ditahun 2024.
Namun, sekarang pembahasan di pemilihan umum (pemilu) DKI Jakarta juga turut menjadi perhatian.
Pemilihan Gubernur atau Pilgub DKI Jakarta 2024 mendatang diperkirakan tidak kalah seru dengan Pemilihan Presiden (Pilpres).
Jika pada Pilpres, tokoh pemimpin selevel gubernur dan menterilah yang akan bertarung.
Nama seperti Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sudah seliweran mendulang dukungan menyongsong 2024.
Sementara, untuk Pilgub DKI, para wali kota dan bupati terbaiklah yang akan bertarung.
Sebelumya, Partai Golkar mendorong Bupati Tangerang, Ahmed Zaki Iskandar untuk hjrah ke Jakarta.
Pengamat Politik Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno, mengatakan bahwa Jakarta adalah magnet.
Gibran ke Jakarta?
Zaki akan mendapat tantangan berat dari para tokoh lainnya.
Berdasarkan pengamatannya, Adi menyebutkan sejumlah nama yang berpotensi turut memperebutkan kursi yang saat ini diduduki Anies Baswedan.
Di antaranya adalah Wali Kota Bogor Bima Arya dan Wali Kota Surakarta sekaligus putra Presiden Jokowi, Gibran Rakabuming Raka.
"Jakarta tentu jadi magnet banyak figur. Selain Zaki, ada nama Eko Patrio dan Bima Arya dari PAN juga digadang bakal maju."
"Termasuk anak Jokowi, Gibran selalu dikaitkan dengann Jakarta. Nama-nama mentereng tentunya," papar Adi, Jumat (12/11/2021).
Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu menyebut Zaki Iskandar harus bekerja keras jika serius berkontestasi di Jakarta, terutama terkait popularitas.
"Zaki mesti kerja keras terutama meningkatkan popularitas dan elektabilitas ke warga DKI Jakarta. Sejauh ini belum banyak yang kenal Zaki," kata dia.
Baca juga: Golkar Tak Usung Anies Baswedan di Pilgub DKI Jakarta dan Pilpres 2024, Ada Nama Zaki dan Airlangga
Baca juga: Pernyataan Wagub DKI, Ahmad Riza Patria Dianggap Menutup Mata Usai Banjir di Jakarta Capai 2 Meter
Keputusan Rasional
Menurut Adi, pilihan Golkar menyongsong kontestasi politik ibu kota mendatang sangat rasional.
Bupati Tangerang dua periode sejak 2013 itu memiliki kelebihan secara politik.
Selain itu, Zaki Iskandar juga menjabat Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar DKI Jakarta.
"Sangat-sangat rasional Zaki maju di Jakarta 2024. Pengalaman dua periode jadi Bupati kabupaten Tangerang dan posisinya sebagai ketua DPD Golkar tentu sangat strategis secara politik," kata Adi.
Kendati memiliki posisi yang strategis secara politik, belum tentu secara popularitas di mata warga Jakarta.
Ketua DPD Golkar DKI Jakarta Ahmed Zaki Iskandar mengunjungi warga korban banjir di berbagai wilayah ibu kota (Istimewa)
Menurut Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia itu, Golkar harus belajar dari masa lalu.
Pada 2012 silam, Golkar pernah mengusung Alex Noerdin untuk maju calon DKI 1 bersama wakilnya, Letjen Mar. (Purn.) Nono Sampono.
Namun calon non-Jakarta itu tidak banyak mendulan suara.
Menurutnya, Golkar harus menghitung benar perkara popularitas di mata warga Jakarta itu.
"Cuma perlu diuji ke publik apakah nama Zaki dikenal dan digandrungi warga Jakarta. Apapun judulnya Zaki bukan asli Jakarta yang bisa jadi batu sandungan elektoral."
"Dulu Golkar sempat bereksperimen usung kader non-Jakarta di Pilkada, Alex Noerdin, suaranya tak signifikan," kata Adi.
Dukungan Golkar
Diberitakan TribunJakarta.com sebelumnya, Zaki Iskandar mendapat dukungan partainya, Golkar, untuk maju pada Pilgub DKI Jakarta, 2024 mendatang.
Golkar memandang Bupati Zaki berhasil membangun Kabupaten Tangerang selama dua periode kepemimpinan.
Terlebih, pria kelahiran 14 Desember 1973 itu kini juga menjabat Ketua DPD Golkar DKI Jakarta.
Pernyataan dukungan tersebut disampaikan langsung Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) Partai Golkar, Zainudin Amali, pada acara konsolidasi pemenangan DPD Partai Golkar DKI Jakarta, Rabu (10/11/2022).
"Pastilah, dia ketua DPD itu dan keberhasilan Pak Zaki pada saat memimpin Kabupaten Tangerang kan sudah bisa dilihat. Kabupaten Tangerang kan tetangganya DKI," kata Zainudin.
Di sisi lain, pada momen yang sama berlangsung juga Pemilihan Presiden (Pilpres).
Partai berlambang beringin itu sudah mantap mengusung ketua umumnya sebagai calon presiden, Airlangga Hartarto.
Zainudin mengatakan, Golkar tidak akan terpecah konsenterasinya dalam memenangkan dua posisi eksekutif yang sangat strategis itu.
"Pilpres dulu konsentrasinya, karena ambang batas yang digunakan untuk Pilkada itu adalah ambang batas hasil Pileg 2024, berbeda dengan Pilpres yang pakai 2019," katanya.
Di kesempatan yang sama, Ahmed Zaki mengatakan bahwa DPD Golkar saat ini berkonsentrasi untuk pemenangan pemilu legislatif dan pemilu presiden terlebih dahulu
"Karena Pilpres dan Pileg ini menjadi kunci nanti untuk di perhelatan Pilkadanya. Pilpres Pileg ini kan kalau enggak salah di Februari atau paling telat di bulan Mei 2024. Sementara Pilkada November, jadi sekarang ini konsolidasi partai terlebih dulu yang kita lakukan," tambahnya.
Dirinya pun memastikan siap sebagai kader Golkar sekaligus Ketua DPD Golkar DKI Jakarta jika didorong maju di Pilgub DKI Jakarta.
"Kalau siap, sebagai kader apalagi Ketua DPD Golkar DKI dan nanti kan keputusan partai yang kita tunggu," tambahnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Berpotensi Lawan Bima Arya Hingga Putra Jokowi di Pilgub DKI, Zaki Iskandar Harus Kejar Popularitas.