Wisata dan Kuliner

Menanti Terobosan Kota Palembang Merevitalisasi dan Menjadikan BKB Cagar Budaya

Dibukanya Benteng Kuto Besak itu merupakan keinginan masyarakat Palembang, untuk menikmati cita rasa budaya dan sejarah patriotisme yang pernah terjad

Penulis: Arief Basuki Rohekan | Editor: Wawan Perdana
Kompas.com/ Edy Hasbi
Dokumentasi Benteng Kuto Besak (BKB) Palembang 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Lembaga Kebudayaan Kebangkitan Bangsa (LKKB) Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar kelompok diskusi terpumpun dengan tema “Semangat Kepahlawanan Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II dan Benteng Kuto Besak “di Cape Rajo Tentro tak jauh dari Kraton Kuto Besak atau biasa di sebut Benteng Kuto Besak (BKB), Palembang.

Narasumber adalah Sultan Palembang Darussalam, Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama R.M.Fauwaz Diradja, Sejarawan Sumsel Dr Dedi Irwanto, dam Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan.

Juga hadir anggota DPRD Palembang Sutami Sag (Fraksi PKB) dan M. Hibani, S.Mn (Fraksi PKS), Ketua Lembaga Kebudayaan Kebangkitan Bangsa (LKKB) Sumsel, Vebri Al Lintani, budayawan Palembang Mang Amin, para undangan baik dari kalangan mahasiswa dan masyarakat Palembang.

Sultan Palembang Darussalam Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) IV Jaya Wikrama RM. Fauwaz Diradja, menegaskan Kesultanan Palembang Darussalam terus mendorong agar BKB, bisa di segera di revitalisasi oleh pemerintah.

Apalagi menurut SMB IV, BKB memiliki nilai defense heritage (warisan budaya bernilai pertanahan) yang harusnya dilakukan revitalisasi, agar masyarakat mengenal secara luas sejarah BKB.

SMB IV mengemukan dibukanya Benteng Kuto Besak itu merupakan keinginan masyarakat Palembang, untuk menikmati cita rasa budaya dan sejarah patriotisme yang pernah terjadi di BKB.

Ketua DPW PKB Sumsel Ramlan Holdan mengatakan, pihaknya akan mendorong agar BKB di tetapkan sebagai cagar budaya .

“Kita minta pemerintah Kota Palembang harus ada keberanian untuk melakukan terobosan agar Benteng Kuto Besak ini masuk cagar budaya, bahkan kita sudah dengar tadi ada beberapa kendala bahwa tim dari Pemkot sendiri mengatakan mereka tidak punya data, padahal BKB sudah lama, masa Pemkot tidak punya data, apakah tim mereka ini ahli atau tidak untuk mengusulkan BKB sebagai cagar budaya, masa mereka tidak punya data, padahal data sudah banyak," ucapnya.

Pihaknya meminta Pemkot Palembang serius , karena pihaknya melihat belum ada keseriusan dari Pemkot Palembang untuk menyatakan BKB sebagai cagar budaya.

“Saya minta fraksi di DPRD Palembang mendorong kepada pihak Pemkot Palembang untuk menjadikan BKB cagar budaya, ini tugas kita sebagai partai politik dan tugas –tugas kedewananan untuk kepentingan kota Palembang,” tandasnya.

Pihaknya juga meminta pihak Pemprov Sumsel melakukan intervensi guna melakukan percepatan BKB menjadi cagar budaya .

“Karena di BKB masih ada sejumlah permasalahan yang ditinggalkan, karena benteng ini masih di kuasai TNI, untuk mengambil BKB kita harus pelajari dari sisi hukumnya di mana dari sisi sosiologinya dimana agar ini bisa di nikmati, silakan bagi kita masyarakat Sumatera Selatan mau itu Pemkot mau itu Panglima Abri , mau Menteri Pertahanan yang punya tetapi BKB bisa dimanfaatkan, “ ungkapnya.

Sementara Ketua Lembaga Kebudayaan Kebangkitan Bangsa (LKKB) Sumsel, Vebri Al Lintani mengatakan, dari hasil pertemuan ini akan segera dibentuk tim terpadu dari segala unsur masyarakat dan akan menghasilkan naskah akademiknya terkait revitalisasi BKB.

“Artinya kajian-kajian ilmiahnya tentang Benteng Kuto Besak , kenapa harus dikembalikan ke masyarakat,” tuturnya.

Selain itu, pihaknya akan merumuskan bagaimana strategi yang efektif agar BKB cepat difungsikan sebagaimana warisan budaya seperti di tempat lain.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved