Berita Internasional

Taliban Diduga Tembak 3 Warga Afghanistan Hingga Tewas Usai Dengarkan Musik di Acara Pernikahan

Juru bicara pemerintahan Afghanistan bentukan Taliban, Zabihullah Mujahid, mengungkapkan dua dari tiga penyerang telah ditangkap.

Editor: Slamet Teguh
Hoshang Hashimi / AFP
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid (kiri) memberi isyarat saat dia berbicara selama konferensi pers pertama di Kabul pada 17 Agustus 2021 setelah pengambilalihan Afghanistan oleh Taliban. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Situasi berbeda kini tengah dialami oleh warga di Afghanistan.

Hal itu tak lepas usai Taliban kini memipin Afghanistan.

Sejumlah peristiwa tak biasapun kini terjadi.

Pemerintah mengatakan orang-orang bersenjata menyerang sebuah acara pernikahan di Afghanistan Timur dan membunuh tiga orang yang kedapatan mendengarkan musik, Sabtu (30/10/2021).

Disebutkan bahwa mereka mengaku sebagai anggota Taliban, sebagaimana dilansir dari AFP, Minggu (31/10/2021).

Juru bicara pemerintahan Afghanistan bentukan Taliban, Zabihullah Mujahid, mengungkapkan dua dari tiga penyerang telah ditangkap.

“Tadi malam, di pernikahan Haji Malang Jan di desa Shamspur Mar Ghundi Nangarhar, tiga orang yang mengaku dirinya sebagai Taliban, memasuki acara pernikahan dan musik berhenti diputar,” kata Zabihullah Mujahid.

“Akibat penembakan itu, setidaknya tiga orang tewas dan beberapa lainnya terluka.”

Pihaknya juga memberi bantahan para penyerang tersebut bertindak atas nama Taliban.

“Dua tersangka telah ditahan oleh Taliban sehubungan dengan insiden itu dan satu orang yang melarikan diri masih dalam pengejaran,” jelasnya.

 “Para pelaku insiden yang tertangkap, yang menggunakan nama Imarah Islam untuk melakukan permusuhan pribadi mereka, telah diserahkan untuk menghadapi hukum Syariah.”

Juru bicara Gubernur Taliban di Provindi Nangarhar, Qazi Mullah Adel, juga membenarkan insiden penembakan itu.

Namun, Mullah Adel tidak memberikan penjelasan lebih lanjut.

Seorang saksi yang merupakan kerabat korban, mengatakan para pejuang Taliban melepaskan tembakan saat musik sedang dimainkan.

“Para pemuda itu memainkan musik di ruang terpisah dan tiga pejuang Taliban datang serta menembaki mereka. Luka dua orang itu parah,” kata saksi tersebut kepada wartawan.

Saat Taliban memerintah Afghanistan pada 1990-an, masyarakat Afghanistan memang dilarang memainkan mau pun mendengarkan musik.

Tetapi, aturan semacam itu belum secara resmi diberlakukan oleh pemerintahan baru Taliban.

Sejak mengambil alih ibu kota Kabul pada Agustus lalu, Taliban belum mengeluarkan dekrit terkait pelarangan musik.

Meskipun, kepemimpinannya masih tidak menyukai penggunaan musik dalam hiburan dan melihatnya sebagai pelanggaran hukum Islam.

Baca juga: Taliban Penggal Kepala Seorang Pemain Voli Wanita Afghanistan, Penyebabnya Misterius

Baca juga: Taliban Enggan Bayar Listrik ke Perusahaan Asing, Afghanistan Terancam Kembali ke Abad Kegelapan

Sementara itu, Zabihullah Mujahid sebelumnya berjanji bahwa bukan kebijakan Taliban untuk mengeksekusi pecinta musik di Afghanistan.

“Di jajaran Imarah Islam tidak ada yang berhak untuk menjauhkan siapa pun dari musik atau apa pun, hanya untuk mencoba membujuk mereka. Itu adalah cara utama,” kata Mujahid pada konferensi pers sebelumnya.

“Jika ada yang membunuh seseorang sendirian, bahkan jika mereka adalah personel kami, itu adalah kejahatan dan kami akan membawa mereka ke pengadilan dan mereka akan menghadapi hukum.”

Pemerintah Taliban sebelumnya antara tahun 1996 dan 2001 memberlakukan interpretasi yang sangat ketat terhadap hukum Islam dan hukuman publik yang keras.

Namun, sejak kembali berkuasa pada pertengahan Agustus setelah menggulingkan pemerintah yang didukung Amerika Serikat, Taliban yang sedang mencari pengakuan internasional dan mengakhiri sanksi, telah mencoba menunjukkan kesan yang lebih moderat.

Dilansir dari Associated Press, meskipun Taliban belum mengambil langkah untuk secara resmi melarang musik, banyak musisi sudah merasa takut untuk tampil.

Banyak aula pernikahan membatasi musik pada pertemuan mereka.

Pengemudi akan mematikan radio mereka setiap kali melihat pos pemeriksaan Taliban.

Afghanistan memiliki tradisi musik yang kuat, dipengaruhi oleh musik klasik Iran dan India. 

Ketika ditanya tentang aturan pelarangan musik, juru bicara Taliban Bilal Karimi mengatakan bahwa hal tersebut sedang dipertimbangkan.

“Saat ini, itu sedang ditinjau dan ketika keputusan akhir dibuat, Imarah Islam akan mengumumkannya,” kata Bilal Karimi.

Namun, sejumlah lokasi yang biasa memutar musik sudah merasakan tekanan sejak pengambilalihan Kabul pada 15 Agustus lalu oleh kelompok tersebut. (TribunWow.com/Alma Dyani P)

Artikel ini telah tayang di TribunWow.com dengan judul Kedapatan Dengarkan Musik, 3 Orang Tewas Ditembak di Acara Pernikahan oleh Penyerang Diduga Taliban.

Sumber: TribunWow.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved