Hari Pahlawan 2021

Profil dan Rekam Jejak Sultan Aji Muhammad Idris, Dapat Gelar Pahlawan Nasional di Hari Pahlawan

Siapa Sultan Aji Muhammad Idris (alm) tokoh yang mendapatkan anugerah gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Editor: Weni Wahyuny

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Gita Irawan

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Profil dan rekam jejak Sultan Aji Muhammad Idris (alm) tokoh yang mendapatkan anugerah gelar sebagai Pahlawan Nasional.

Penganugerahan Tokoh Nasional Indonesia itu akan diberikan saat Hari Pahlawan 10 November 2021.

Selain Sultan Aji Muhammad Idris, ada tiga nama lainnya yang akan mendapatkan gelar Pahlawan Nasional.

Adalah (Alm) Tombolututu, (Alm) H Usmar Ismail, dan (Alm) Raden Arya Wangsakara.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan sekaligus Ketua Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan Mahfud MD menyampaikan, empat tokoh tersebut adalah

Menurut Mahfud, mereka dinilai merupakan pejuang yang menginspirasi untuk membangun Indonesia yang merdeka dan berdaulat dan atau ikut berjuang untuk memajukan Indonesia sehingga kemerdekaan menjadi lebih bermakna bagi bangsa dan negara.

Mahfud mengatakan empat tokoh tersebut dipilih karena sejumlah pertimbangan diantaranya ketokohan dan juga pemerataan kedaerahan.

Hal tersebut, kata Mahfud, karena dua di antara daerah asal para tokoh tersebut belum memiliki Pahlawan Nasional sampai saat ini yakni Sulawesi Tengah dan Kalimantan Timur.

"Itu pahlawan nasional yang dianugerahkan secara resmi kepada keluarga para almarhum di Istana Bogor kalau tidak berubah pada Hari Pahlawan tanggal 10 November," kata Mahfud saat konferensi pers di kanal Youtube Kemenko Polhukam RI pada Kamis (28/10/2021).

Baca juga: Siapa Tombolututu, Tokoh yang Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional di Hari Pahlawan 10 November

Sekretaris Militer Presiden sekaligus Sekretaris Dewan Gelar dan Tanda Kehormatan Marsekal Muda TNI Mohamad Tony Harjono dalam konferensi pers tersebut menjelaskan penganugerahan pahlawan nasional tersebut berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 109/TK Tahun 2021 tentang Penganugerahan Pahlawan Nasional.

"Pertama, Almarhum Tombo Lututu. Beliau adalah tokoh dari Provinsi Sulawesi Tengah. Kedua, Almarhum Sultan Aji Muhammad Idris. Beliau adalah tokoh dari Provinsi Kalimantan Timur. Ketiga, Almarhum H. Usmar Ismail. Beliau adalah tokoh dari Provinsi DKI Jakarta. Terakhir, Almarhum Raden Arya Wangsakara. Beliau adalah tokoh dari Provinsi Banten," kata Tony.

Siapa sebenarnya Sultan Aji Muhammad Idris ?

Bagaimana sepak terjang (Alm) Sultan Aji Muhammad Idris, hingga akhirnya ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional?

Profil Sultan Aji Muhammad Idris

Berikut sejarah singkat (Alm) Sultan Aji Muhammad Idris, yang baru saja ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Dikutip dari Tribun Kaltim, diceritakan secara singkat perjuangan dan kontribusinya dalam melawan penjajah, dimana Sultan Aji Muhammad Idris merupakan Raja Kutai Kartanegara Ing Martadipura ke-14 (1732-1739) dan menjalankan pemerintahannya dengan sangat adil dan bijaksana sehingga rakyatnya aman dan damai.

Lanjut kisah, pada tahun 1736 Sultan Aji Muhammad Idris serta beberapa pasukannya meninggal tahta kekuasannya menuju Kerajaan Wajo untuk membantu melawan penjajahan Belanda – VOC dan sekutunya.

Pada Perang Wajo, Sultan Aji Muhammad Idris diangkat sebagai Panglima Laskar Negeri Serikat oleh 5 Raja Negeri Serikat.

Baca juga: Inilah 4 Tokoh yang akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2021

Dengan semangat pengorbanan dengan meninggalkan kekuasaan dan kegigihan serta keberanian memimpin laskar Negeri Serikat berhasil mengalahkan Belanda – VOC dan sekutu-sekutunya.

Bahkan, Sultan Aji Muhammad Idris wafat di Wajo pada tahun 1739, dengan penuh hormat rakyat Kerajaan Peneki, Kerajaan Wajo, Kerajaan Soppeng, Kerajaan Malluse’tasi’ dan Kerajaan Sidenreng menganugerahi gelar La Derise’ Daeng Na Parewusi Petta Buranti Petta Arung Kute’ Matinroe Ri Kawanne.

Pemerhati Budaya di Kutai Kartanegara, Awang Muhammad Rifani menyebutkan, pengajuan Sultan Aji Muhammad Idris selaku Sultan Kutai Kartaengara Ing Martadipura ke-14 sangatlah wajar dan layak.

Baca juga: DAFTAR 7 Pahlawan Revolusi yang Gugur dalam Gerakan 30 September, Profil Lengkapnya

Pasalnya menurut dia, Sultan Aji Muhammad Idris tersebut merupakan raja pertama yang menggunakan gelar Sultan di Kesultanan Kutai Kartanegara Ing Martadipura dan telah berjuang tak hanya diwilayah tanah Kutai saja, melainkan juga berjuang di tanah Celebes untuk membantu kerajaan Wajo melawan penjajahan oleh Belanda.

“Jadi dia membantu mertuanya yakni Raja Wajo untuk berjuang melawan belanda di Sulawesi. Sultan Aji Muhammad Idris kan menantunya Raja Wajo,” ungkap Awang kepada Tribunkaltim.co, Minggu, (4/4/2021).

Artinya ucap Awang, dengan perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris sampai ke Pulau Sulawesi tersebut membuktikan bahwa Sultan Kutai Kartanegara Ing Martadipura itu bukanlah pejuang lokal, tapi sudah termasuk pejuang nasional yang telah berkontribusi untuk daerah lain dalam rangka melawan penjajah Belanda.

“Berarti kan dia bukan pahlawan lokal, dia berjuang sampai ke Sulawesi. Bahkan wafatnya pun disana (Sulawesi), Jadi wajar kalau beliau dianugerahi Pahlawan Nasional,” tegasnya.

Ia menambahkan, pengajuan Sultan Aji Muhammad Idris sebenarnya sudah dilakukan beberapa tahun sebelumnya, bahkan sudah dilakukan seminar nasional terkait hal tersebut beberapa tahun lalu.

“Mungkin sekitar tahun 2010-an keatas lah, kurang ingat juga tepatnya tahun berapa, tapi sudah lama,” tuturnya.

Dirinya berharap, Sultan Aji Muhammad Idris dapat menjadi tokoh yang mewakili Kalimantan Timur sebagai Pahlawan Nasional dan dianugerahi Pahlawan Nasional.

“Kalrena untuk Pahlawan Nasional di Kaltim sendiri belum ada,” pungkasnya. (*)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunKaltim.co dengan judul Jadi Pahlawan Nasional Pertama dari Kaltim, Inilah Sejarah Perjuangan Sultan Aji Muhammad Idris

dan

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Mahfud MD Umumkan 4 Tokoh yang Akan Dianugerahi Gelar Pahlawan Nasional pada 10 November 2021

Sumber: Tribun Kaltim
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved