Menuju Herd Immunity

Capaian Vaksinasi Lansia di Sumsel Baru 23 Persen, Palembang Tertinggi Banyuasin Terendah

Dinkes Sumsel mencatat hingga Senin (25/10/2021) baru sekitar 138.402 warga atau 23,18 persen capaian vaksinasi bagi warga lansia.

TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Dinkes Sumsel mencatat hingga Senin (25/10/2021, sekitar 138.402 warga atau 23,18 persen capaian vaksinasi bagi warga lansia di Sumsel. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Dinas Kesehatan (Dinkes) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mencatat, hingga Senin (25/10/2021),  baru sekitar 138.402 warga atau 23,18 persen capaian vaksinasi bagi warga Lanjut Usia (lansia) di Sumsel, dari target sasaran vaksinasi 597.071 jiwa.

Dari 17 Kabupaten/ kota yang ada, data Dinkes Sumsel menunjukkan belum ada daerah yang capaian vaksinasinya di atas 40 persen. Kota Palembang daerah tertinggi dengan vaksinasi baru mencapai 38,52 persen, sedangkan daerah paling rendah Kabupaten Banyuasin dengan capaian 11,21 persen.

Sedangkan untuk status vaksinasi masyarakat rentan dan umum secara keseluruhan, dari target 4.370.858 capaian vaksinasi baru tercapai 30,20 persen, dengan rincian Kota Palembang 51,78 persen dan terendah Kabupaten Empat Lawang hanya 14,33 persen.

Sementara sepanjang 25 Oktober kasus baru warga terpapar Covid-19, di Sumsel hanya terdapat penambahan 6 kasus, Palembang (2 kasus), Banyuasin, Prabumulih, OKUT dan PALI masing- masing satu kasus.

Sehingga kasus yang terkonfirmasi di Sumsel sudah terdapat 59.838 kasus, kabar baiknya terdapat penambahan pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 6 orang diwaktu yang sama sehingga total yang sembuh sebanyak 56.673 orang. Sedangkan yang meninggal terdapat 1 kasus, sehingga total yang meninggal sebanyak 3.073 orang dari awal pandemi Covid-19 berlangsung pada awal tahun 2020.

Kepala Dinkes Sumsel Lesty Nuraini mengatakan, meski ada tren penurunan kasus baru di Sumsel, namun masyarakat tetap harus waspada dengan selalu menerapkan Protokol Kesehatan (Prokes) 3M (Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci tangan dengan sabun) dalam kehidupan sehari-hari, sebagai upaya meminimalisir penyebaran Covid-19.

"Terus laksanakan Prokes, dan kita berupaya kondisi makin membaik, sehingga pandemi menjadi endemi," kata Lesty, Selasa (26/10/2021).

Dirinya menerangkan dengan telah dilaksanakan pembelajaran tata muka (PTM) beberapa bulan ini. Potensi untuk lonjakan kasus bisa saja terjadi, jika dalam pelaksanaannya tidak menerapkan Prokes.

"Jadi, sehat dengan kencangkan prokes itu penting. Mari kuatkan prokes belajar mengajar sekolah dan peran orang tua," cap Lesty.

Selain itu, untuk memberikan kekebalan tubuh warga Sumsel terhadap virus Covid-19, pihaknya terus menggencarkan vaksinasi massal yang dilakukan Dinas Kesehatan Provinsi, maupun Kabupaten/ kota se Sumsel, yang bekerjasama dengan stakeholder yang ada.

"Vaksinasi terus akan dilakukan, agar kekebalan tubuh bisa terjaga dari virus Covid-19, khususnya Lansia jelas diperioritaskan," jelasnya.

Baca juga: Tarif PCR Bakal Turun Jadi Rp 300 Ribu, Direktur RS Pusri, Enggak Balik Modal, Tapi Akan Diejokan

Sementara, Ira (75) warga Kecamatan Kemuning mengaku hingga saat ini dirinya belum divaksin, meski telah berusaha beberapa kali untuk divaksin ditempat- tempat yang ngadakan vaksinasi massal, nyatanya dirinya belum bisa divaksin karena tensi darahnya naik.

"Kebetulan sudah dua kali mencoba untuk vaksin, tapi pas dicek tensi darah lagi naik, sehingga tidak bisa," bebernya.

Nenek delapan cucuk ini sendiri berharap ada pihak tenaga kesehatan yang memberikan informasi untuk dirinya bisa divaksin, mengingat jika harus antre ia merasa tidak sanggup, apalagi ia baru sembuh dari penyakit tipes.

"Kalau bisa tidak perlu antre lagi, karena kalau antre pasti berpengaruh dengan daya tahan tubuh saya," harapnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved