Liga 2 Indonesia
Jelang PSMS vs Sriwijaya FC di Liga 2 : Laskar Wong Kito Terancam Kehilangan Dua Pemain Penting
Pemain tersebut yakni stoper andalan Obet Choiri yang telah dua laga absen akibat kakinya mengalami benturan saat latihan.
TRIBUNSUMSEL.COM - Sriwijaya FC saat ini tengah berjuang di Liga 2 indonesia.
Sejauh ini, Sriwijaya FC berada dipuncak klasemen Liga 2 Grup A dengan raihan 12 poin.
Kini, Sriwijaya FC bakal menjalani laga terakhir di grup A kala berhadapan dengan PSMS Medan.
Jelang laga pamungkasnya menghadapi PSMS Medan kompetisi Liga 2 Grup A babak penyisihan pertama yang akan berlangsung di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring Palembang, Kamis (28/10) pukul 18.15, dua pemain Sriwijaya FC mengalami cedera dan terancam absen.
Pemain tersebut yakni stoper andalan Obet Choiri yang telah dua laga absen akibat kakinya mengalami benturan saat latihan.
Namun pemain asal Kediri Jawa Timur yang turut membawa Persik Kediri menjuarai kompetisi Liga 2 2019 dan promosi Liga 1 2020 ini masih dalam penguatan.
"Sampai saat ini belum ada yang terkendala. Hanya Obet yang masih cedera, masih belum bisa ikut pertandingan. Kita lihat satu, dua hari ini," ungkap Pelatih Kepala Tim Sriwijaya FC, Nil Maizar pada Preskon usai mengalahkan KS Tiga Naga 2-0, Kamis (21/10).
Pemain SFC lainnya yang mengalami cedera yakni Gelandang Serang Hari Habrian pemain nomor punggung 28 yang baru saja mengalami benturan hingga dibopong ke luar lapangan.
"Hari Habrian laporan dari tim media memang sakit. Tapi sampai di mana belum saya lihat secara detailnya. Nanti kalau ada informasi lebih lanjut, saya informasikan. Kalau ada nanti kita sikapi seperti apa," kata Nil. Maizar.
Baca juga: Klasemen Sriwijaya FC dan Muba Babel United di Putaran Pertama Grup A Liga 2 2021
Baca juga: Pelatih KS Tiga Naga Sebut Timnya Dihukum Sriwijaya FC Karena Terlalu Percaya Diri
Sementara dokter tim, dr Ibadurrahman MARS mengaku pihak tim kesehatan tim Sriwijaya FC sudah melakukan penanganan benturan yang dialami pemain yang akrab disapa Kacil ini.
"Amanlah. Hari Habrian setelah mengalami benturan yang pertama kita lakukan kompres memarnya dengan es. Kita berikan obat anti nyeri dan bengkak serta dibantu fisioterapi. Rutin dikompres paling tidak tiga kali sehari," kata dokter Ibad.
Hari Habrian cedera dan harus dibopong ke luar lapangan pada menit ke -71. Ia pun kemudain digantikan Rio Hardiawan di menit ke-75.
Insiden ini bermula ketika pemain bek Sriwijaya FC Ikhwan Ciptady Muhammad berusaha melakukan penyelamatan pertahanan Laskar Sriwijaya yang kerap dihujani serangan oleh kapten Tim KS Tiga Naga Ghulam Fathur Rahman.
Melihat gerakan serangan Ghulam yang membahayakan, Ikhwan mencoba menghalaunya. Di saat yang bersamaan pemain gelandang Sriwijaya FC Hari Habrian mencoba ikut membantu ikut menghalau.
Namun rupanya efek yang dilakukan Ikhwan tersbut tak hanya menyebabkan pelanggaran keras kepada Ghulam, melainkan juga Hari Habrian ikut jadi korban benturan.
Beruntung wasit Aidil Azmi hanya mengganjar kartu kuning kepada Ikhwan Ciptady Muhammad. Karena Hari Habrian sebelum sudah terkena kartu kuning lantaran berusaha menjegal kapten Tim KS Tiga Naga Ghulam Fathur Rahman yang serangannya selalu cukup membahayakan.
Pria yang akrab di sapa Acil ataupun juga Kancil ini merupakan eks pemain tim Perserang. Pesepakbola kelahiran Serang 28 April 1992 yang kampung halamannya di Serang Banten kecamatan Walan Taka Kampung Ampel.
Sulung dari 2 bersaudara pasangan Madsuri dan Mutahidah mengaku terlahir mengikuti jejak bapaknya mantan pesepakbola.
"Bapak dulu pemain sepakbola Perserang Masih perserikatan/klub. Digembleng sama Bapak sejak usia 3 tahun. Kebetulan di kampung banyak pemain dibimbing sama senior. Masuk SSB di kampung Kancil Putih," kata pemain kecil kecil cabe rawit yang terkenal kelincahannya.
Dari Perserang Haornas 2005, kebetulan di situ ia bermain bagus sehingga diambil Persita Tangerang U-15 2007 sampai juara 3 nasional.
Naik ke Persita U-21 tahun 2013. 2014 barulah naik ke Persita senior. Di 2015 Liga dibekukan, Brian yang doyan makan pecak bandeng dibikin sambel khas Serang sempat hijrah ke Borneo FC 2016. Piala Kemerdekaan pindah ke Persepam Madura Utama.
Balik ke Persita 2017. 2018 ke Cilegon United. Putaran 2 2018 pindah kembali ke Persita Semifinal Liga 2. 2019 barulah ke Perserang. Di situ top skor Perserang dengan 8 gol.
Brian merupakan pahlawan yang turut andil kemenangan laga perdana SFC saat menundukkan PSIM, Minggu (15/3/2020) lalu.
Berkat tendangannya menghantam pemain PSIM menjadikan wasit mengganjar hadiah tendangan penalti yang kemudian dieksekusi Rahel Radiansyah. Ia juga menjadi assist pengumpan gol Rudiyana.
"Target bawa naik Liga 1. Bisa kontribusi aja lebih banyak lagi. Kita kontribusi," kata pemain yang mengidolakan Firman Utina. (fiz)