Berita Daerah
Nasib Wanita yang Ngaku Dibegal Rp 1,3 M, Ternyata Bohong Karena Punya Utang Miliaran di Rentenir
Nasib Wanita yang Ngaku Dibegal Rp 1,3 M, Ternyata Bohong Karena Punya Utang Miliaran di Rentenir
TRIBUNSUMSEL.COM - Ineu Siti Nurjanah tampaknya harus bernasib sial.
Bagaimana tidak, karena ulahnya berpura-pura menjadi korban begal.
Kini, ia harus berurusan dengan polisi.
Sosok perempuan di Garut yang pura-pura dibegal, Ineu Siti Nurjanah atau IS (31), ternyata memiliki suami dan tiga orang anak kecil.
Ia tinggal bersama suaminya di Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut.
Sebelumnya, Ineu mengaku menjadi korban begal di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang, Kabupaten Garut pada Jumat (8/10/2021) petang sekitar pukul 18.10 WIB.
Ternyata, hal itu hanya kebohongan belaka.
Ia mengarang hal tersebut demi menghindari utang rentenir yang jumlahnya sudah mencapai miliaran.
Kini, Ineu harus mempertanggungjawabkan perbuatannnya.
Sementara itu, suaminya masih syok. Ia disebut belum keluar rumah.
"Sejak kejadian itu, dia (suami) belum terlihat keluar rumah.
"Ada yang bilang dia terpukul dengan kejadian yang menimpa istrinya," ujar salah satu tetangganya yang tidak berkenan disebutkan nama, Selasa (12/10/2021).
Sebelumnya, wartawan Tribunjabar.id sudah mendatangi rumah IS di Kecamatan Cikajang Kabupaten Garut, Jawa Barat, terlihat sepi.
Di sana, sempat ada salah seorang anggota keluarganya.
Namun, ia tak berkenan dimintai keterangan dan memberikan komentar mengejutkan.
"Saya tidak tahu apa-apa, jangan tanya saya," ujarnya, saat dimintai keterangan, Senin (11/10/2021).
Sementara itu, salah seorang tetangga rumah IS mengatakan, sosok perempuan yang pura-pura dibegal itu jarang bergaul dengan tetangganya.
Bahkan, ia menyebut IS seperti sosok yang sombong.
"Dia jarang berkomunikasi, tidak someah (ramah) terhadap tetangga, kayak sombong gitu," katanya.
Menurutnya, IS dikenal sebagai sosok yang kerap terlihat berjualan tahu di Pasar Cikajang.
"Kesehariannya sih jualan tahu ya di Pasar Cikajang, setiap hari saya sering lihat, kalo soal jualan telur saya tidak tahu," ujarnya.
Baca juga: Dua Bulan Buron 2 Begal Bersajam di OKU Ditangkap Polisi, Paksa Korban Serahkan Motor
Baca juga: Kisah Wanita yang Dibegal Saat Bawa Uang Rp 1,3 Miliar Pakai Motor di Garut, Kronologinya
Berjuang Sejak Ibunya Wafat
Belakangan diketahui, hidup Ineu berubah setelah ia ditinggal ibunya yang meninggal akibat Covid-19.
Sejak ibunya meninggal, Ineu meneruskan usahanya.
Ia pun mulai berani meminjam modal kepada rentenir.
Sayangnya, bunga yang dibebankan oleh rentenir itu terus menggunung.
"Sejak ibunya meninggal dia yang jalankan usaha, macam-macam jualan tahu, jualan telur.
"Dia kerjasama sama pemodal," ujar salah satu tetangganya yang tidak ingin disebutkan namanya saat ditemui Tribunjabar.id, Selasa (12/10/2021).
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi mengatakan, Ineu terjerat rentenir sejak enam bulan sampai satu tahun ke belakang.
Kasat Reskrim Polres Garut AKP Dede Sopandi saat memberikan keterangan kepada wartawan. (Tribun Jabar/Sidqi Al Ghifari)
Awalnya, Ineu meminjam sebesar Rp 20 juta.
Uang yang dipinjamnya tersebut harus dikembalikan sebanyak Rp 28 juta.
Lama kelamaan, ia tak mampu membayar bunga utanya, alhasil meminjam lagi kepada rentenir untuk menambah modal usaha.
Tak disangka, rentenir itu terus membuat bunga utang Ineu membengkak hingga menjadi Rp 25 miliar.
Diketahui, Ineu adalah warga Kecamatan Cikajang, Garut.
Ia memiliki usaha menyuplai telur ke warung-warung di desa.
Pinjam ke Rentenir untuk Modal Usaha
Awalnya, Ineu meminjam uang dari rentenir untuk modal usaha.
Namun, ia harus mengembalikan uang lebih atau bunga sebagai syarat meminjam.
Pada akhirnya, Ineu tak mampu mengembalikan bunga yang wajib dibayarkan kepada rentenir itu.
Ia malah meminjam kembali dengan alasan ada banyak permintaan dari pelanggannya.
"Pinjam 20 juta harus dikembalikan dengan lebih 8 juta. Sekarang jual telur ke warung-warung, labanya enggak akan sampai 8 juta.
"Akhirnya untuk nutupin itu dia pinjem 8 juta, nah dibalikin ke rentenir itu 8 juta," ujar Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi, saat dihubungi Tribunjabar.id, Senin (11/10/2021).
Seiring berjalannya waktu, bunga dari pinjaman itu menggelembung.
"Sebenarnya dalam jangka enam bulan modal dia usaha udah kembali modal, tetapi bunganya dilipat gulipatkan sama rentenir itu akhirnya dijadikan 25 miliar utangnya," ujar Dede.
Adapun IS membuat cerita bohong itu agar membuat rentenir yang diutanginya menjadi iba.
Ia pusing, utangnya ditagih terus-terusan.
Dalam menjalankan aksi bohongnya, ia tak sendirian.
Ada MM (39) alias Amun, laki-laki yang bertugas mengamankan uang beserta motor IS.
Kini, IS dan MM juga ditetapkan jadi tersangka.
Mereka dijerat dengan Pasal 242 Ayat (1), Ayat (3) KUHP Barang siapa dengan sengaja memberi keterangan palsu di atas sumpah, baik dengan lisan atau tulisan, diancam dengan pidana penjara paling lama tujuh tahun.
Pengakuan Dibegal
Sebelum ketahuan akal-akalannya, Ineu sempat mengaku menjadi korban begal di Jalan Raya Cisurupan-Cikajang Kabupaten Garut.
Ketika itu, ia mengaku sudah dibuntuti sejak dari pertigaan Papandayan Cisurupan dan dipepet tiga orang sambil menodongkan pisau.
Ineu mengatakan, ia diminta untuk berhenti oleh tiga orang yang berkendara di dua motor tersebut.
Selanjutnya, Ineu bercerita, tiga orang itu memaksanya mengeluarkan kunci dan merampas tasnya.
Lalu, Ineu mengatakan, motornya juga diambil.
Menurut pengakuan perempuan tersebut di dalam tas yang dirampas ada uang Rp 156 juta.
Sedangkan, di dalam bagasi motor, ada uang kurang lebih Rp 1,1 milyar.
Awalnya, Ineu mengaku uang tersebut adalah uang dari usaha sebagai penyuplai telur ke berbagai desa dengan teman-temannya.
Jadi, awalnya Ineu mengatakan, ia mengambil uang itu dari rekan bisnisnya di wilayah Cisurupan.
Lalu, ia bermaksud pulang ke rumahnya di Kecamatan Cikajang, Garut.
Saat dimintai keterangan oleh polisi, ia sempat berpura-pura mengalami syok.
Bahkan, ia bahkan sempat dibawa ke pelayanan kesehatan dan diberi alat bantu pernapasan.
Kasat Reskrim Polres Garut, AKP Dede Sopandi mengatakan uang miliaran rupiah yang disebut-sebut hilang direbut begal ternyata tidak pernah ada.
"Bohong, tidak pernah ada uang segitu," ujarnya.
Artikel ini diolah dari laporan Tribunjabar.id/Sidqi Al Ghifari
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Nasib Perempuan yang Pura-pura Dibegal di Garut, Tinggalkan Suami dan 3 Anak, Begini Kondisi Mereka.