PTM Terbatas di Palembang

Baru Mulai PTM Terbatas, SMA Kusuma Bangsa Terapkan Siswa Isi Kusioner Tiap Hari

SMA Kusuma Bangsa di Jalan Residen H Abdul Rozak baru memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di hari pertama, Senin (20/9/2021).

Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/SRI HIDAYATUN
SMA Kusuma Bangsa di Jalan Residen H Abdul Rozak baru memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di hari pertama, Senin (20/9/2021). Mereka mewajibkan siswa mengisi kuisioner tiap hari 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Sekolah Menengah Atas (SMA) Kusuma Bangsa di Jalan Residen H Abdul Rozak baru memulai pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas di hari pertama, Senin (20/9/2021).

Dari pantauan Tribunsumsel.com di lapangan dari 375 jumlah siswa yang ada , hanya sekitar 30 persen siswa atau 118 siswa yang menyetujui dan mengikuti PTM terbatas ini.

Kepala SMA Kusuma Bangsa, Dony Fikri Akbar, SKom mengatakan PTM terbatas di SMA Kusuma Bangsa baru dimulai hari ini.

"Ya, kita baru menerapkan hari ini karena kita lebih untuk memaksimalkan lagi persiapannya," ujar dia.

Kata dia, sebelum menggelar PTM terbatas ini siswa yang bisa ikut juga harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari walisiswa.

"Dari 375 ini memang yang mengizinkan siswa tidak banyak hanya 118 siswa. Kebanyakan memang walisiswa belum mengizinkan karena ada yang sakit, ada yang masih khawatir dan lain sebagainya," jelas dia.

Namun, walaupun begitu mereka tetap melayani siswa yang melakukan belajar secara daring.

"Jadi kita terapkan sistem hybrid, siswa yang daring dari rumah juga bisa ikut belajar secara langsung dari guru yang mengajar di kelas. Dan dari dalam kelas siswa bisa melihat teman-temannya yang ada di rumah," ungkap dia.

Untuk prosedur, lanjut Doni sebelum siswa datang ke sekolah terlebih dahulu untuk mengisi kusioner semacam skrining yang menentukan siswa bisa datang ke sekolah atau tidak.

"Jadi sebelum ke sekolah, siswa mengisi kusioner dulu lewat aplikasi si.kumbang.sch.id yang diisi setiap hari . Lewat aplikasi ini harus menjawab beberapa pertanyaan terkait kondisinya apakah ada batuk, pilek atau tidak. Jika diisi satu saja ada yang jawab Ya maka otomatis maka siswa ini tidak bisa masuk ke sekolah," jelas dia.

Jika dinyatakan sehat dan bisa datang ke sekolah siswa pun masih melewati protokol kesehatan yang sama seperti cek suhu badan secara otomatis, lalu masuk lewat e- gate dan barulah bisa masuk ke dalam kelas.

"Di kelas kita juga atur ruangannya dengan tetap menjaga jarak. Karena siswa yang diizinkan ini bervariasi ada di satu kelas hanya ada dua orang, satu orang, enam orang dan paling banyak hanya 16 orang. Nah yang banyak ini kita berikan ruangan yang lebih besar lagi dengan tetap menerapkan jaga jarak," ungkap dia.

Kata dia, ruang sirkulasi udara juga diperhatikan agar didalam kelas juga dapat berjlaan dengan baik.

"Kita mulai belajar itu dari jam 7 sampai jam 11 dengan waktu istirahat sebanyak 3 kali dengan durasi 10 menit," tegasnya.

Pihak sekolah pun, juga menyiapkan ruang isolasi khusus bagi siswa jika terjadi gejala-gejala atau tanda-tanda mengarah ke covid-19.
"Kita siapkan UKS dan juga kerjasama dengan Puskesmas setempat," jelas dia.

Kata dia, untuk vaksinasi semua siswa juga sudah melakukan vaksinasi. "Dan salah satu syarat siswa bisa ikut PTM terbatas juga harus minimal sudah vaksin dosis pertama," ungkap dia.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved