Jadi Fasilitator Perkembangan Siswa, Kompetensi Guru Perlu Dikembangkan di Masa Pandemi Covid-19

Hal inilah yang disoroti Yohana Elizabeh Hardjadinata selaku narasumber di webinar bertema "Peran serta Tenaga Pendidik di Masa Pandemi Covid-19 sebag

Screenshoot Youtube Ditjen Politik dan Pemerintahan
Yohana Elizabeth Memberikan Materi di Webinar Mengenai Peran Guru 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Peran penting Guru amat dibutuhkan dalam masa pandemi covid-19 saat ini.

Hal inilah yang disoroti Yohana Elizabeh Hardjadinata selaku narasumber di webinar bertema "Peran serta Tenaga Pendidik di Masa Pandemi Covid-19 sebagai Wujud Kesadaran Bela Negara", kamis kemarin (9/9/2021).

Menurut ketua Yayasan Bentang Merah Putih, guru adalah fasilitator yang menunjang perkembangan siswa.

Dikatakan Yohana, kompetensi perlu dikembangkan oleh para guru dengan peran tambahan yang diberikan di masa pandemi saat ini.

“Peran guru di masa pandemi jelas sekali, memiliki kekuatan dan banyak peran tambahan. Ditambah dengan yang lain,” ujarnya.

Setidaknya, kata Yohana, terdapat 5 peran tambahan yang diharapkan dari seorang guru.

Pertama, seorang guru mesti memastikan tercapainya tujuan pendidikan.

Kedua, guru bertanggung jawab memastikan keselamatan peserta didik, baik aspek fisik maupun psikis.

Penerapan pembelajaran tatap muka (ptm) terbatas di SMP Negeri 7 Palembang yang dimulai Senin (6/9/2021).
Penerapan pembelajaran tatap muka (ptm) terbatas di SMP Negeri 7 Palembang yang dimulai Senin (6/9/2021). (SRIPO/RAHMALIYA)

Ketiga, memberi penguatan aktif dan pemahaman kepada siswa guna menaati protokol kesehatan.

Keempat, guru memprioritaskan fasilitasi terhadap pembelajaran siswa dengan memberikan dukungan emosional.

Kelima, guru mesti melakukan komunikasi dan mengembangkan kerja sama yang baik dengan siswa, orang tua, dan pihak sekolah.

Sementara itu Dekan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjajaran Dadang Rahmat Hidayat menjelaskan pentingnya peran tenaga pendidik dalam memberikan metode pembelajaran yang tepat dalam upaya bela negara di masa pandemi.

Menurutnya, aspek yang perlu diperkuat adalah ideologi dan nilai-nilai kebangsaan, yakni bagaimana membentuk seseorang yang 'sukar-rela' menjadi 'sukarela' dalam bela negara.

Untuk itu, kata dia, program bela negara ini dapat dikomunikasikan dengan baik dan tidak hanya menjadi sebatas doktrin.

“Berharap metode pembelajaran dalam konteks ke depan, jangan sampai gagal berkomunikasi.

Gagal paham, kemudian gagal paham bisa jadi gagal sosial, dan hati-hati gagal sosial bisa gagal berbangsa dan bernegara,” ucapnya.

Tonton Video Lengkapnya

(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved