Lapas Kelas 1 Tangerang Kebakaran

Isak Tangis Keluarga Sambut Jenazah Korban Kebakaran di Lapas Tangerang : Tenang Bu, Tenang Dulu

Keluarga menangis menyambut kedatangan jenazah korban kebakaran di Lapas Tangerang di RS Polri Kramat Jati

Editor: Weni Wahyuny
TribunJakarta.com/Bima Putra
Keluarga korban kebakaran Lapas Kelas 1 Tangerang di Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, Rabu (8/9/2021). 

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra

TRIBUNSUMSEL.COM, JAKARTA - Isak tangis terdengar di RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur saat jenazah korban kebakaran Lapas Kelas I Tangerang, Banten, tiba, Rabu (8/9/2021) sore.

Seperti diketahui, jenazah korban kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang dibawa ke RS Polri Kramat Jati untuk kepentingan identifikasi.

Seorang perempuan yang merupakan kerabat korban sempat mencoba menghampiri mobil jenazah saat ambulans yang membawa jenazah korban tiba.

Namun tindakannya tersebut dihalau anggota Polri supaya tidak mengganggu proses evakuasi jenazah ke Instalasi Forensik.

"Tenang bu, tenang dulu," kata seorang anggota Polri saat berupaya menenangkan perempuan berusia sekitar 30 tahun yang menangis histeris tersebut di RS Polri Kramat Jati, Rabu (8/9/2021).

Oleh sejumlah anggota Polri yang berjaga, perempuan kerabat keluarga korban dibawa menjauh dari Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati yang menjadi lokasi posko postmortem berada.

Namun, tangisnya tak langsung mereda saat tujuh mobil ambulans dari RSUD Tangerang dan Pusdokkes Polri membawa jenazah para korban kebakaran ke RS Polri Kramat Jati.

"Tolong dibantu ini didampingi dan diarahkan ke depan, ke bagian posko antemortem," ujar seorang anggota Polri lain kepada bawahannya.

Baca juga: Sebelum Tewas di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rezkhil Sempat Telepon Keluarga : Kangen Adik-adik

Karopenmas Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono mengatakan ke-41 jenazah korban bakal diidentifikasi menggunakan metode Disaster Victim Identification (DVI) yang melibatkan tim gabungan.

DVI merupakan metode identifikasi yang kerap digunakan dalam kasus kecelakaan dengan jumlah korban banyak dan kondisi jenazah sulit dikenali secara fisik sehingga butuh serangkaian proses khusus.

"Tentunya setelah diterima RS Polri, Tim DVI akan melaksanakan tugas melakukan identifikasi terhadap 41 jenazah tersebut. Tentunya Tim DVI bekerja berdasarkan keilmuan dan pengalaman," tutur Rusdi.

Identifikasi DVI dilakukan dengan cara membandingkan data antemortem yang merupakan data korban sebelum kematian, data ini didapat dari pihak keluarga inti korban.

Tiga parameter primer dalam proses DVI yang prosedurnya digunakan dalam identifikasi korban bencana yakni sidik jari, gigi, dan DNA yang didapat dari keluarga inti korban.

Data tersebut lalu disandingkan dengan data Postmortem yang merupakan data setelah kematian, data ini didapat tim dokter dari jasad korban dari hasil pemeriksaan tim dokter forensik.

Kisah Napi Sebelum Tewas

Curahan hati ayah yang anaknya tewas dalam insiden kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang, Rabu (8/9/2021) dini hari.

Sebelum dikabarkan tewas terbakar, Rezkhil Khairi, salah satu napi tewas sempat telepon keluarga.

Tak hanya itu, Rezkhil pula mengaku rindu dengan keluarga.

Kisah itu diungkap oleh sang ayah, Nursin.

Nursin mengaku dirinya tidak menyangka bila putranya tersebut mengalami nasib tragis.

Sebelum menjadi korban kebakaran di Lapas Kelas I Tangerang, Rezkhil Khairi sempat menjalin komunikasi dengan orangtuanya.

"Semalam masih teleponan 21.00 WIB, ngobrol biasa saja, setelah itu minta tolong dibelikan pulsa," ujar Nursin orang tua dari korban tewas Rezkhil Khairi, Rabu (8/9/2021).

Nursin mengaku sempat teleponan bahkan melakukan video call dengan anaknya, Rezkhil Khairi (22) yang terjerat kasus narkoba.

Tidak ada firasat, bahkan korban malah becanda dengan Nursin beberapa jam sebelum kejadian.

Baca juga: Kisah Perjuangan Napi Selamat dari Kebakaran Lapas Tangerang, Ibu : Rasanya Pingsan, Saya Ingin Mati

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Akibat kebakaran yang terjadi selama dua jam lebih itu, sedikitnya 41 orang tewas. Begini kondisi lapas setelah alami kebakaran hebat selama 2 jam lebih.
Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas I Tangerang, Banten terbakar pada Rabu (8/9/2021) dini hari. Akibat kebakaran yang terjadi selama dua jam lebih itu, sedikitnya 41 orang tewas. Begini kondisi lapas setelah alami kebakaran hebat selama 2 jam lebih. (Istimewa via TRIBUNNEWS.com)

"Memang saya lihat di kamar itu ramai banget banyak orang malah ketawa-ketiwi. Kelihatan di selnya itu ramai ya," cerita Nursin.

Tidak bisa berbuat apa-apa, Nursin mengaku pasrah atas kepergian putra sulungnya itu.

"Pasrah saja sekarang, memang takdir mau diapakan lagi. Sudah terjadi," singkatnya.

Dia menjelaskan, baru mengetahui kejadian kebakaran di Lapas yang telah dua tahun dihuni putranya itu dari pemberitaan.

Nursin mengaku sama sekali tidak dikabari dari pihak Lapas atas kepergian putranya itu untuk selamanya

"Awalnya lihat berita, ada kabar jam 09.00 WIB. Saya awalnya disuruh ke RS Polri, tapi saya mau ke crisis center dulu di sini (Lapas Kelas 1 Tangerang)," ungkap Nursin.

Baca juga: Daftar Identitas 41 Napi yang Tewas Akibat Kebakaran di Lapas Kelas 1 Tangerang

Diakhir percakapan, dia mengobrol bersama empat orang adiknya.

Rezkhil Khairi mengaku kangen dengan keluarganya.

"Nelpon lama, bisa setengah jam, 15 menit. Dia bilang kangen adik-adik. Feeling saya dua tiga hari ini, saya merasa kehilangan dia," pungkasnya.

Berikut 41 nama korban meninggal dunia dalam kebakaran di blok C2 Lapas Kelas 1 Tangerang.

Mereka adalah :

1. Chendra Susanto bin Ten Ho
2. Andi Tubin alias Paci bin Ahmad Gempa
3. Lim Angie Sugianto bin Go Shong Weng
4. Hengky Gunawan Tjong bin Liu Pen Hin
5. Hermawan bin Nunung

6. Mohamad Ilham bin Juyono
7. Sarim alias Bapak Bin Harkam
8. I Wayan Tirta Utama alias Tita Utama bin Nyoman Sami
9. Marjuki bin Nipan alias Onoy
10. Juaeni alias Juweng bin Karna

11. Setiawan alias Iwan bin Sumarna
12. Diyan Adi Priyana alias Diyan bin Kholil
13. Ricardo Ussumane Embalo bin Antonio Embalo
14. Sugeng Cahyono bin Sujono
15. Doni Candra alias Rambo bin Alinodan

16. Ajum bin Jaya
17. Roman Iman Sunandar bin Sunardi
18. Anton alias Capung bin Idal
19. Pujiyono alias Destro bin Mundori
20. Petra Eka alias Etus bin Suhendar

21. Bambang Guntara Wibisana bin Ahmad Yanan
22. Kurniawan alias Bopan bin Sahuri
23. Pajar Prio Handogo bin Sunarto
24. Muhammad Yusuf bin Mamat
25. Chepy Hidayat bin Didin Komarudin

26. Mad Idris alias Boy alias Jenong bin Adrismon
27. Kusnadi bin Rauf
28. Rocky Purmana bin Syafrizal Sani
29. Alfin bin Marsum
30. Bustanil Arifin bin Arwani

31. Hadi Wijoyo bin Sri Tunjung Pamungkas
32. Mashuri bin Hamzah
33. Sumantri Jayaprana alias Ipan bin Darman
34. Eko Supriyadi bin Karidi
35. Samuel Machado Nhavene

36. Rizal alias Sangit bin Tinggal
37. M Alfian Ariga alias Gayomen bin Bunyamin Saleh
38. Rezkil Khairi alias Padang bin Nursin
39. Ferdian Perdana bin Sukriyadi
40. Irfan bin Pieter

41. Rudhi alias Cangak bin Ong Eng Cue

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Tangis Keluarga Korban Kebakaran Lapas Tangerang Lihat Jenazah Tiba di RS Polri Kramat Jati

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved