Remaja Dorong Teman Hingga Tewas

Sempat Ada Cekcok, Rekonstruksi Mahasiswa Polsri Tewas Didorong dari Motor

Polrestabes Palembang Rekonstruksi Mahasiswa Polsri Tewas Usai Di dorong Dari Motor, 15 Adegan Diperagakan

TRIBUNSUMSEL.COM/Rachmad Kurniawan
Rekonstruksi kejadian meninggalnya Andri Kurniawan (20) mahasiswa Politeknik Sriwijaya yang tewas usai di dorong dari motor, Selasa (31/8/2021). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kasus tewasnya seorang mahasiswa Politeknik Sriwijaya Andri Kurniawan (20) yang meninggal dunia usai didorong oleh dua orang remaja MD (17) dan AJ (17) digelar rekonstruksi untuk mengetahui bagaimana proses kejadian. 

Rekonstruksi digelar di halaman Polrestabes Palembang dengan menghadirkan dua orang saksi dan disaksikan tiga orang anggota keluarga, Selasa (31/8/2021). 

Proses rekonstruksi diperagakan langsung oleh kedua tersangka dan dua orang saksi, dikawal oleh Kepolisian Polrestabes Palembang. 

Dalam rekonstruksi tersebut memang kedua pelaku saat itu memacu sepeda motor Yamaha Vixion mendahului korban dan terlihat seolah menyerempet korban yang membawa sepeda motor Yamaha Aerox. 

Kasat Reskrim Polrestabes Palembang Kompol Tri Wahyudi mengatakan, rekonstruksi dilakukan untuk mengetahui secara jelas kronologi bagaimana kedua pelaku mendorong korban hingga terjatuh. 

"Ketiganya sempat cekcok, ada keributan sambil memacu sepeda motor. Kedua tersangka memukul dan menarik pakaian korban hingga korban terjatuh, " ujar Kompol Tri. 

Selain kedua pelaku, polisi juga melibatkan kedua saksi yang ada di lokasi waktu kejadian. Dua orang saksi laki-laki tersebut berperan membantu korban usai terjatuh, dan menyaksikan detik-detik kejadian. 

Kedua pelaku terancam pasal 338 KUHP mengenai pembunuhan. 

"Selain kedua pelaku kami mengamankan barang bukti berupa satu unit sepeda motor Yamaha Vixion nopol BG 3618 JAE warna merah putih dan satu unit sepeda motor Yamaha Aerox nopol BG 4936 AFG warna merah maroon, " kata Tri. 

Keluarga korban Andri Kurniawan (20) mahasiswa Politeknik Sriwijaya yang tewas usai di dorong oleh dua orang remaja MD (17) dan AJ (17) dari motor turut menyaksikan proses rekonstruksi.

Tiga orang anggota keluarga perempuan yang tidak ingin disebutkan namanya, hanya bisa terdiam dengan raut wajah sedih dan mata yang berkaca-kaca ketika polisi menggelar 15 adegan rekonstruksi. 

Ketiganya tampak diam saat dimintai tanggapan mengenai hasil dari proses rekonstruksi. Saat ditanyai pun salah satunya hanya memalingkan wajah sementara yang lainnya menggelengkan kepala. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved