Berita Internasional

Ada Penyakit Virus Misterius Merebak di India, 39 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia, Sekolah Ditutup

Ada Penyakit Virus Misterius Merebak, 39 Orang Dikabarkan Meninggal Dunia, Sekolah Kini Ditutup

Editor: Slamet Teguh
kenary820/shutterstock
Ilustrasi demam berdarah 

TRIBUNSUMSEL.COM - Warga di India kembali dibuat tak tenang.

Hal itu terjadi usai adanya virus misterius yang menyerang India.

Kini, Setidaknya ada 32 anak-anak dan tujuh orang dewasa meninggal karena demam misterius di Distrik Firozabad, negara bagian Uttar Pradesh, India, dalam sepekan terakhir.

Menteri Yogi Adityanath mengungkapkan hal itu Senin (30/8/2021), saat bertemu dengan beberapa pasien dan keluarga mereka.

Ia mengatakan setidaknya delapan hingga sembilan daerah di distrik itu dilanda demam virus seperti demam berdarah yang misterius.

“Bangsal terpisah telah dibuat di Firozabad untuk demam yang mencurigakan ini dan bangsal khusus Covid-19 telah disediakan sebagai bangsal terpisah,” ujarnya.

Menurutnya, ada tiga pasien yang meninggal di Medical College.

“Secara keseluruhan, 32 anak-anak dan tujuh orang dewasa meninggal karena demam yang mencurigakan,” kata Adityanath.

Namun informasi yang dilansir dari Sputniknews menyebutkan bahwa jumlah korban meninggal mencapai 70 orang, termasuk 12 anak-anak.

Baca juga: Menkes Tak Menjamin Indonesia Bisa Lepas dari Virus Corona, Tapi Pemerintah Siap Tanggulangi

Baca juga: Apa itu Virus Marburg ? Kenali Ciri-cirinya

Pemerintah negara bagian membantah laporan bahwa 39 orang meninggal karena demam berdarah.

Sementara Menteri Adityanath mengatakan kematian akan diselidiki oleh tim dari Universitas Kedokteran King George di Lucknow dan tim pengawasan pemerintah.

Dari Sputniknews dilansir bahwa Uttar Pradesh telah memerintahkan sekolah-sekolah untuk ditutup untuk mengatasi wabah virus demam ini.

"Penyebab lonjakan kasus masih dalam penyelidikan, tetapi gejalanya seperti demam berdarah," kata Amit Mohan Prasad, kepala sekretaris (kesehatan) negara bagian itu, kepada India TV.

Sekolah akan tetap tutup hingga 6 September untuk siswa kelas 1-8.

Kebanyakan pasien mengalami demam dengan suhu tubuh tinggi, dehidrasi, dan jumlah trombosit yang rendah.

Selain itu, gejala yang mirip dengan demam berdarah, seperti demam, sakit kepala hebat, nyeri otot, mual dan pembesaran kelenjar getah bening, telah terdeteksi pada beberapa dari mereka yang terinfeksi.

Adityanath mengatakan, kesadaran masyarakat di tingkat local sangat kurang sehingga pasien dibawa ke rumah sakit dan klinik swasta.

“Setelah mengetahui tentang demam, pihak berwenang kesehatan meninjau situasi di tingkat negara bagian,” katanya.

Adityanath mengunjungi anak-anak yang sakit di rumah sakit distrik dan meninjau pengaturan perawatan yang mumpuni.

Ia mengatakan bahwa kasus pertama terdeteksi pada 18 Agustus dan anggota keluarga pasien memulai perawatan mereka di rumah sakit dan klinik swasta.

“Ketika pemerintah distrik mengetahui tentang demam, bangsal isolasi anak didirikan ... di mana kematian tiga anak dilaporkan dalam dua hari terakhir. Dua dari tiga anak yang masuk rumah sakit itu telah meninggal,” katanya.

Adityanath mengatakan sampel beberapa pasien harus dikirim ke Universitas Kedokteran King George di Lucknow dan Institut Nasional Virologi di Pune. Dia juga mengunjungi Sudama Nagar, lokasi yang dilaporkan banyak kasusnya.

Penduduk setempat menuduh departemen kesehatan dan balai kota mengabaikan masalah yang berkaitan dengan sanitasi. Mereka menyebutkan baha sejumlah saluran air meluap di distrik tersebut.

Pada hari Minggu, Firozabad MLA Manish Asija dari BJP telah mengklaim bahwa lebih dari 40 anak meninggal karena demam berdarah di distrik tersebut selama seminggu terakhir.

Mereka menyalahkan departemen kesehatan negara bagian dan badan sipil setempat atas tragedi tersebut.

“Lebih dari 40 anak meninggal di Firozabad karena demam berdarah sejak 22-23 Agustus. Pagi ini, saya menerima kabar duka (kematian) enam anak,” cuit Asija.

Ia menambahkan, “Sebagian besar dari anak-anak ini berada dalam kelompok usia 4-15 tahun.”

Menteri Kesehatan Jai Pratap Singh menyangkal fenomena ini.

“Berita itu salah. Tidak ada laporan seperti itu (tentang kematian akibat demam berdarah),” ujarnya kepada kantor berita India, PTI.

Kongres menyatakan keprihatinan atas kematian tersebut.

“Pemerintah negara bagian harus segera mengambil tindakan untuk meningkatkan layanan kesehatan sehingga penyakit seperti itu dapat diperiksa,” ujar Sekjen Partai Priyanka Gandhi Vadra dalam twitnya. (Tribunnews.com/HindustanTimes/Sputniknews/Hasanah Samhudi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Penyakit Virus Misterius Merebak di Uttar Pradedh, India, 39 Orang Meninggal dan Sekolah Ditutup.

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved