Sangar Saat Beraksi, Pemalak Ini Menangis Mengiba Seteah Ditangkap Aipda Kelvin Marley Cs

Kerap bertindak sangar hingga tak segan mengeluarkan senjata tajam saat memalak korbannya, Kiki Hafis Kurniawansyah (25) justru menangis

Penulis: Shinta Dwi Anggraini | Editor: Prawira Maulana

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kerap bertindak sangar hingga tak segan mengeluarkan senjata tajam saat memalak korbannya, Kiki Hafis Kurniawansyah (25) justru menangis tersedu seraya memohon maaf saat ditangkap polisi. 

Residivis kasus curat yang juga pelaku penodongan viral di beberapa titik kota Palembang ini ditangkap Unit I Subdit III Jatanras Polda Sumsel pimpinan Kanit AKP Willy Oscar, Panit Ipda Akil dan Katim Aipda Kelvin Marley

Dihadapan petugas, tersangka sempat membantah menggunakan senjata tajam ketika beraksi. 

"Saya cuma bawa pena, bukan senjata tajam. Nanti kalau ada yang melawan, pena itu saya tusukkan ke orang itu," kilah warga Jalan Syakiakirti Kecamatan Gandus Kota Palembang ini saat dihadirkan dalam rilis tersangka di Jatanras Polda Sumsel, Selasa (24/8/2021). 

Namun setelah ditunjukkan bukti rekaman tindak kejahatan yang serta keterangan para korban, ayah satu anak ini tidak bisa berkata-kata. 

Dengan berurai air mata dan kedua tangan disatukan di depan dada, tersangka memohon maaf kepada korban-korban yang sudah ia rugikan. 

"Saya minta maaf, saya menyesal. Saya minta maaf sama (korban) yang di taman skate park, simpang musi II, sama di Opi Mall. Sama korban curat, saya juga minta maaf," kata pria bertato ikan mas di lengan kirinya tersebut seraya menangis. 

Tak hanya kerap memalak, tersangka juga melakukan tindakan pencurian sepeda motor bersama dua rekannya yang sudah lebih dulu ditangkap. 

Peristiwa itu terjadi di kawasan Bukit Lama Kota Palembang, Kamis (12/8/2021) silam. 

Tersangka masuk ke rumah korban setelah merusak gembok terali lalu menggunakan kunci T untuk membawa kabur sepeda motor korban. 

Hasil curian tersebut selanjutnya dijual tersangka kepada Jujun (DPO) di kawasan Simpang Sungki Kertapati Kota Palembang dengan harga Rp.1 juta yang kemudian dibagi rata. 

Sementara itu, Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel, Kompol Christoper Panjaitan mengatakan, setidaknya saat ini ada 3 laporan kepolisian terhadap tersangka yang kini tengah ditangani pihaknya. 

"Selain melakukan pencuri secara acak di rumah warga, tersangka ini juga viral karena sudah melakukan tindak pemalakan di beberapa titik kota Palembang," ungkapnya. 

Pada saat ditangkap, tersangka sempat melakukan perlawanan sehingga petugas terpaksa menembak kaki kanannya. 

"Saat ini laporan terhadap tersangka sedang kita proses karena memang cukup banyak laporan yang kita terima atas perbuatan dia," ujar Christopher. 

 
 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved