Berita Sriwijaya FC
Mengenal Stoper Ayar Sriwijaya FC Didik Setyawan, Inginkan SFC Kembali ke Liga 1
Biodate dan Profil Didik Setyawan Stoper Ayar Sriwijaya FC. Pesepakbola kelahiran Sragen, Jawa Tengah 29 Desember 1999.
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG --- Mengisi waktu luang selama libur tim dimanfaatkan Stoper anyar Sriwijaya FC, Didik Setyawan dengan mengambil dua Sidejob (alias pekerjaan samping) membantu kedua orang tuanya di Jambi.
"Saya bantu bapak di PT (Perusahaan bergerang di bidang Cangkang Sawit). Tugas saya misalnya bantu menghitung trip kendaraan yang masuk," ungkap Didik kepada Sripoku.com, Minggu (21/8/2021).
Pekerjaan Didik lainnya juga membantu ibunya belanja bahan keperluan untuk Rumah Makan milik keluarganya RM Sukowati di kawasan Pematang Tembesu, Tungkal Ulu Jambi.
"Ngantar ibu belanja ke Pasar Pagi STU hampir setiap hari. Mumpung lagi di rumah kumpul keluarga di Jambi. Kan jarang kumpul dengan orangtua," katanya.
Meski memiliki kesibukan membantu pekerjaan kedua orangtuanya, namun Didik mengaku tetap giat melakukan latihan sepakbolanya.
"Latihan setiap hari habis Subuh selama 45 menit. Materi latihannya selang-seling gantian antara hari ini fisik, besoknya teknik. Sorenya ke lapangan Rajawali, Kampung Baru semacam games 11 pemain lawan 11 pemain," bebernya.
Jelang digulirkannya Liga 1 yang kabarnya digelar 27 Agustus 2021 dan dilanjutkan tiga minggu kemudian kick off kompetisi Liga 2, Didik sangat antusias menyambut nya.
"Kita tetap optimis Liga pasti bergulir. Semoga tim SFC segera kumpul latihan bareng lagi. Sebagai insan sepakbola tentu berharap sekali liga digulirkan karena inilah kehidupan kita," pungkasnya.
Berangkat dari rasa terpanggil untuk ikut berjuang mengembalikan kejayaan ke kasta Liga 1 membuat Didik Setyawan tertarik membuktikan sklilnya bergabung dengan Tim Sriwijaya FC di musim kompetisi Liga 2 2021 ini.
"Itu tahun 2018 saya di tim U20 Sriwijaya FC. Yang pasti ingin ngembaliin Sriwijaya ke Liga 1. Soalnya pada tahun 2018 saya merasakan pas Sriwijaya turun kasta. Walaupun saat itu saya U20. Hati itu terenyuh pingin Sriwijaya balik lagi ke Liga 1. Soalnya Sumsel juga fanatik suporternya sama sepakbola," kata Didik Setyawan.
Kehadiran Didik bergabung ketika Tim Laskar Wong Kito tengah krisis stoper yang mengalami cedera pada saat tour menjalani laga ujicoba di Pulau Jawa
Mendengar kabar, Didik langsung berangkat dari tempat tinggalnya di Desa Pematang Tembesu RT 02 Tungkal Ulu, Jambi.
Pesepakbola kelahiran Sragen (Jawa Tengah) , 29 Desember 1999 bukan pendatang baru di sepakbola Sumsel.
"Saya pernah memperkuat tim sepakbola PALI (Penukal Abab Lematang Ilir) dan juara di Porprov Sumsel 2019 di Prabumulih. Alhamdulillah dapat medali emas, juga di Pra PON Sumsel di Bengkulu. Tapi saya gak lolos PON kalah lawan Aceh," terang sulung dari tiga bersaudara buah kasih pasangan Ngadiman dan Sumini.
Pemain yang memiliki tinggi badan 180cm dan 73kg mengaku mengikuti jejak dari paman-pamannya yang merupakan pesepakbola dan orangtuanya juga mensupport.