Mayat Ibu dan Anak di Bagasi
Ibu dan Adiknya Ditemukan Tewas di Bagasi Alphard, Yoris Ungkap Firasat : nggak Biasanya Mama Begitu
Anak sekaligus kakak dari korban tewas di bagasi Alphard ungkap firasat sebelum ibu dan adiknya ditemukan tewas.
Laporan Kontributor Tribunjabar.id Subang, Dwiky Maulana Vellayati.
TRIBUNSUMSEL.COM, SUBANG - Ibu dan anak ditemukan tewas di dalam bagasi Alphard di Subang, Jawa Barat, membuat keluarga terpukul.
Salah satunya Yoris (34), anak tertua korban Tuti (55) dan merupakan kakak dari Amalia Mustika Ratu (23).
Ia tak menyangka jika ibu dan adiknya itu ditemuka tewas dalam kondisi mengenaskan.
Apalagi diketahuinya jika ayah dan adiknya itu tak mempunyai musuh.
Yoris pun mengungkap firasat saat berada di Polsek Jalan Cagak, Jumat (20/8/2021).
Selama ini Yoris tidak tinggal dengan ayah ibu serta adiknya karena sudah berumah tangga dan memiliki rumah sendiri.
Yoris menceritakan bahwa beberapa waktu sebelum ibu dan adiknya ditemukan meninggal, keduanya tiba-tiba ingin datang ke rumahnya yang berada di Kecamatan Kasomalang, Kabupaten Subang, Jawa Barat.
Padahal, selama ini ibunya jarang mendatangi rumahnya tersebut.
Baca juga: Isak Tangis di Makam Ibu dan Anak yang Tewas di Bagasi : Saya Tak Menyangka Ditinggal Secepat Ini
"Jarang-jarang mamah pengen ke rumah saya ke Kasomalang, itu lama banget mamah sama Amalia di rumah saya, makan bareng, tiduran, enggak kaya biasanya mamah kaya begitu," kata Yoris saat sedang berada di Polsek Jalan Cagak, Jumat (20/8/2021).
Yoris sudah tidak tinggal bersama lagi dengan keluarga besarnya.
Bagi dia, kedatangan Tuti dan Amalia itu merupakan momen yang paling tidak bisa dilupakan oleh dirinya sebelum ibunda serta adik satu-satunya ditemukan meninggal dunia secara tidak wajar.

Yoris juga mengatakan, bahwa ibu serta adiknya sangat dekat, kata dia, sebelum ditemukan meninggal dunia tidak ada masalah apapun di keluarga mereka.
"Tidak ada masalah sama sekali, adik saya itu paling dekatnya memang sama ibu jadi sering curhatnya sama ibu saya," ujarnya.
Baca juga: Misteri Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Bagasi Alphard, Ada Fakta Penemuan Jejak Kaki Berbeda
Sementara itu, Yoris berharap agar kasus ini segera terungkap dan pelaku pembunuhan untuk di adili seadil-adilnya.
"Kalo bisa secepatnya terungkap siapa pelakunya," ucap Yoris.
Dapat diketahui, bahwa saat ini pihak kepolisian masih memeriksa beberapa saksi dalam penanganan kasus dugaan pembunuhan ibu dan anak ini.
Sebelumnya, Rabu (18/8) pagi warga dari Dusun Ciseuti, Desa/Kecamatan Jalan Cagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan dua mayat perempuan yang ditemukan tertumpuk didalam bagasi bagian belakang mobil jenis Toyota Alpard dengan bersimbah darah.
Diketahui, kedua mayat tersebut merupakan ibu dan anak, identitas Ibunya sendiri bernama Tuti (55) serta anaknya yang bernama Amalia Mustika Ratu (23).

Detik-detik penemuan mayat
Kesaksian Ketua RT tempat tinggal ibu dan anak yang ditemukan tewas di dalam bagasi Alphard di Kampung Ciseuti Desa Jalan Cagak Kecamatan Jalancagak Kabupaten Subang pada Rabu 18 Agustus 2021.
Ia menceritakan detik-detik Tuti (55) dan anaknya Amalia Mustika Ratu (23) ditemukan di dalam bagasi Alphard.
Ketua RT kampung dimana lokasi kejadian berada, Dede, mengatakan, anak dan ibu meninggal mengenaskan di bagasi mobil itu berawal dari laporan warga.
Dede mengatakan, saat itu, ada warga melaporkan hal mencurigakan di rumah tersebut.

"Awalnya itu saya lihat bercak darah di belakang rumah dekat pintu dapur. Saya lihatin bercak darahnya, saya saya lihatin ikuti jejaknya bercak darah ternyata sampai di garasi ternyata masih ada darah," ucap Dede di rumah kejadian, Jumat (20/8/2021).
Bercak darah ditemukan dari bagian belakang yang tembus ke garasi. Ketika di garasi itu, ada mobil mewah Toyota Alphard terparkir dengan kaca tengah terbuka. Ia datang ke rumah itu setelah warga melapor.
"Laporan warga kemarin 18 Agustus itu sekitar 07.30. Kondisinya di garasi berceceran, ternyata di dalam mobil bagian belakang," kata Dede.
Rumah tempat pembantaian anak dan ibu di , saat ini sudah sepi.
Pantauan Tribun di rumah tersebut pada Jumat (20/8/2021), tampak garis polisi terpasang di sekeliling rumah.
Stiker bergambar Jokowi-Maruf Amin tempak menempel di kaca depan. Rumah itu berada di sisi jalan raya.
Halaman rumah tampak luas dengan rumput segar. Garasi di samping rumah tembus hingga ke belakang rumah.
Baca juga: Misteri Pelaku Pembunuhan Ibu dan Anak di Bagasi Alphard, Ada Fakta Penemuan Jejak Kaki Berbeda
Selain itu, di bagian depan rumah, terpampang plang bertulisan Yayasan Bina Prestasi.
Penelusuran Tribun, Yayasan Bina Prestasi ini dipimpin oleh Youries Raja Amallullah dan Operator Yayasan yakni Amalia Mustika Ratu.
Yayasan Bina Prestasi juga menaungi SMK swasta di Kecamatan Serangpanjang Kabupaten Subang.
Amalia Mustika Ratu merupakan korban tewas dalam kasus pembunuhan sadis tersebut sedangkan Youries merupakan kakaknya.
Ibu Dibunuh Lebih Dulu
Pelaku pembunuhan atas ibu dan anak di Subang masih dalam penyidikan pihak kepolisian Polres Subang. Sejauh ini Polisi sudah menemukan sejumlah fakta termasuk bukti-bukti di tempat kejadian.
Baca juga: Tangis Suami Temukan Istri dan Anak Gadisnya Tewas di Bagasi Mobil, Curiga Rumah Berantakan
Hasil autopsi juga sudah menyatakan adanya dugaan pembunuhan.
Ironisnya, sang Ibu, Tuti diduga dibunuh lebih dulu, lantas beberapa jam kemudian baru sang anak, Amalia yang dihabisi nyawanya oleh pelaku yang diduga lebih dari satu orang ini.
Kapolres Subang AKBP Sumarni mengatakan, hasil autopsi mayat dari Amalia Mustika Ratu (23) mengungkapkan bahwa dia dibunuh sekitar pukul 05:00 WIB.
Sedangkan sang ibu diperkirakan meninggal sekitar 5 jam sebelumnya atau sekitar tengah malam.
"Berdasarkan hasil otopsi yang sudah kami dapatkan informasinya diduga korban ini meninggalnya pukul 04.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB pagi, kemudian yang ibunya diperkirakan 5 jam sebelumnya, jadi yang lebih dulu meninggal yaitu ibunya," kata Kapolres Subang AKBP Sumarni saat ditanya wartawan di Mapolres Subang, Kamis (19/8/2021).
Menurut Sumarni, dari hasil otopsi sementara tersebut juga tidak didapatkan adanya indikasi tindak pidana lain seperti aksi persetubuhan yang ditujukan kepada ibu maupun anaknya tersebut.
"Kemudian kita juga melakukan pengecekan apakan terjadi persetubuhan atau tidak selaput darahnya masih utuh, jadi tidak ada indikasi persetubuhan di sana," ujarnya.
Sumarni melanjutkan, bahwa saat ini pihaknya sudah mengumpulkan barang-barang bukti seperti pakaian dari salah satu saksi yang terdapat bercak darah.

"Kita juga mengumpulkan barang-barang bukti yang ada di TKP termasuk baju yang ada di TKP yang dikenakan salah satu saksi, di mana baju tersebut ada bercak darah," ucap Sumarni.
Sementara itu dari informasi yang didapatkan, sejauh ini saksi-saksi sudah diperiksa oleh pihak kepolisian, dengan demikian, diharapkan bahwa kasus dugaan pembunuhan yang menimpah Ibu dan anak tersebut dapat terungkap dengan cepat. (dwiky maulana vellayati/tribun jabar)
Baca berita lainnya di Google News