Berita Nasional
Sembilan Hari Hilangnya Bocah 2 Tahun di Kampar, Keluarga Hadiahkan Rp20 Juta Bagi yang Menemukan
Balita usia 2 tahun hilang setelah ayah diminta pakaikan sandal. Ia hilang sudah sembilan hari namun hingga kini belum ketemu
TRIBUNSUMSEL.COM, KAMPAR - Bocah usia 2 tahun hilang di Kampar, Riau.
Balita bernama Sakiya Rafifa Islami itu hilang sejak Senin 9 Agustus 2021 sekira pukul 11.00 WIB.
Kiya, begitulah ia disapa dikabarkan hilang di sekitar rumahnya di Dusun III Pantai Pulau Desa Terantang Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Sembilan hari sudah Kiya menghilang, keberadaannya pun masih misterius.
Keluarga terus mengupayakannya dengan berbagai cara termasuk berupa sayembara berhadiah puluhan juta rupiah.
Pada hari dia menghilang, sejak pagi Sakiya bermain bersama ayahnya di rumah mereka.
Lalu sekitar pukul 11.00 WIB, balita itu meminta bantuan sang ayah memasangkan sandal di kakinya.
Sang ayah kemudian menuruti permintaan putrinya itu.
Dengan sandal yang dipakaikan ayahnya, Sakiya pergi keluar rumah.
Tak lama kemudian, balita itu menghilang.
Ayah yang panik mencari-cari Sakiya di luar rumah dekat Sungai Kampar itu. Tetapi tidak ditemukan. Tetangga juga ikut mencari.
Berikut fakta-fakta yang dirangkum Tribunpekanbaru.com, terkait sayembara yang dilakukan pihak keluarga bagi yang menemukan bocah perempuan berusia 2 tahun itu.
1. Diumumkan Sang Paman
Sayembara yang menjanjikan hadiah bagi orang yang menemukan balita di Kampar diumumkan paman korban.
Nazarudin, paman kandung Kiya, mengumumkan sayembara itu melalui akun Facebook "Udin Bos" pada Sabtu (14/8/2021).
Unggahan itu mencantumkan foto Kiya. Hidup atau tidak, ia akan memberi uang pribadinya sebagai hadiah bagi penemu Kiya.
Ia membenarkan unggahan yang berisi sayembara itu kepada Tribunpekanbaru.com ketika dikonfirmasi, Minggu (15/8/2021) malam.
Nazarudin adalah abang dari ibu Kiya, Riska Fadela. Istri dari Muhammad Islami, ayah bayi malang itu.
2. Berlaku 10 Hari
Nazarudin mengkonfirmasi sayembara berlaku 10 hari atau sampai 24 Agustus 2021.
Batasan waktu ini berdasarkan pertimbangan jangka waktu sejak hilangnya Kiya pada Senin (9/8/2021) lalu.
"Hilangnya aja sudah berapa lama," katanya.
Sehari setelah sayembara itu diumumkan, ia mengaku belum ada titik terang tentang keberadaan keponakannya itu. Keluarga belum menerima informasi apapun.
Nazarudin menuturkan, sayembara ini adalah salah satu upaya yang ditempuh keluarga.
Keluarga sudah meminta bantuan dari paranormal. Berbagai kemungkinan penyebab hilangnya Kiya, menjadi pertimbangan untuk mengambil langkah yang ditempuh.
"Ini sekarang nggak tau kenapa. Entah diculik, dibawa roh halus. Tapi mungkin besok mau melapor ke polisi," kata Nazarudin.
Ia menegaskan, apapun upaya yang dilakukan, keluarga tetap berserah kepada Tuhan.
"Keluarga tetap menyerahkan kepada yang Satu. Kita hanya bisa berusaha aja," ujar Nazarudin.
3. Berhadiah Rp 20 Juta
Nazarudin menambahkan sayembara yang digelarnya itu menawarkan hadiah Rp 20 juta bagi orang yang menemukan keponakannya.
Sang paman mengungkapkan kemungkinan Kiya diculik, kata dia, bisa saja ada.
Pada waktu Kiya hilang dari halaman rumahnya pagi itu sekira pukul 11.00 WIB, tepat di hari pasar.
Pasar mingguan berlokasi sekitar 150 meter dari rumah itu.
"Berdiri aja dari rumah itu, nampaklah pasar itu. Kebetulan hari pasar, jadi memang banyak orang lalu lalang," jelas Nazarudin.
4.Terawangan Ahli Spiritual
Sebelumnya, seorang ahli spiritual di Kampar yang menyamarkan namanya dengan Uwak Gondrong mengaku tidak yakin jika ada kekuatan gaib di balik hilangnya Kiya.
Hasil penerawangannya, bayi cantik itu hilang diculik yang pelakunya diperkirakan berjumlah dua orang.
Ditanya tanggapannya tentang pendapat Uwak Gondrong, Nazarudin menyatakan akan menjadi bahan pertimbangan keluarga.
Ia tidak mempersoalkan hasil penerawangan Uwak Gondrong.
5. Rumor Dibawa Alam Gaib
Ada rumor beredar jika bayi itu hilang ditelan oleh alam gaib. Kepala Desa Terantang, Asmara Dewi menjelaskan pertimbangan keluarga yang meminta pencarian dihentikan.
"Keluarga punya firasat seperti dibawa roh halus gitu," ungkap Asmara kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (12/8/2021). Keluarga berencana meminta bantuan kepada ahli spiritual untuk melakukan pencarian.
Asmara sebenarnya sudah melaporkan kehilangan balita malang, Sakiya Rafifa Islami, ke Kepolisian Sektor Tambang.
Tetapi sebaiknya kehilangan ini dilaporkan langsung oleh orangtuanya.
Menurut Asmara, Kiya, sapaan akrab bayi itu, hilang di halaman depan rumah saat bermain di dalam pengawasan sang ayah, Muhammad Islami. "Ntahlah, sekejap aja hilang," katanya.
6. Pencarian Dihentikan
Awalnya Kiya diduga hilang terseret arus Sungai Kampar.
Pencarian di Sungai Kampar sekitar Desa Terantang sudah berlangsung sampai empat hari. Keluarga meminta pencarian dihentikan pada Rabu (11/8/2021) sore.
Kepala Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops-PB) pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kampar, Adi Candra Lukita mengatakan, pencarian dihentikan atas permintaam keluarga dan tokoh setempat.
Candra menyebutkan, pencarian hingga hari keempat sudah mencakup radius jelajah mencapai 10 kilometer ke hulu dan 20 kilometer ke hilir.
Menurut dia, ada warga yang mengaku melihat orang hanyut setelah Kiya hilang.
Mendengar pengakuan warga tersebut, tim gabungan yang melakukan pencarian menyisir jauh ke hilir.
"Kita kejar ke hilir. Ternyata boneka besar. Memang pas sebesar bayi dua tahun," ujar Candra.
"Pihak keluarga dan Ninik Mamak disaksikan Kepala Desa juga, meminta supaya pencarian dihentikan," ujar Candra kepada Tribunpekanbaru.com, Kamis (12/8/2021).
Pencarian resmi dihentikan di hari keempat pencarian sejak balita malang, Sakiya Rafifa Islami hilang pada Senin (10/8/2021) sekitar pukul 11.00 WIB.
Ia menyatakan, tim siap diminta untuk melakukan pencarian kembali jika diperlukan.
Candra menjelaskan, keluarga memiliki pendapat lain untuk pencarian dihentikan. Keluarga tidak begitu yakin Sakiya hanyut terseret Sungai Kampar.
"Ayahnya bilang hilangnya di depan rumah. Kurang yakin main ke sungai," kata Candra. (Tribunpekanbaru.com/ Fernando Sihombing)
Baca berita lainnya di Google News