Berita Viral

Viral Emak-emak Pikul Keranda Jenazah dari Masjid ke Pemakaman, Ini Fakta Sebenarnya

Emak-emak pikul kendara jenazah dari masjid ke pemakaman di Mataram viral

Editor: Weni Wahyuny
tribunsumsel.com/khoiril
Ilustrasi Video Viral - Viral emak-emak pikul keranda jenazah di Mataram 

TRIBUNSUMSEL.COM - Viral video emak-emak pikul keranda jenazah di Kota Mataram.

Emak-emak tersebut terekam pikul keranda jenazah dari masjid menuju tempat pemakaman.

Emak-emak pikul keranda jenazah itu mengenakan mukena.

Video emak-emak pikul keranda jenazah itu berdurasi 1 menit 2 detik.

Dilansir dari Kompas.com, Tokoh agama sekaligus Kepala Lingkungan Taman Seruni, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, Kota Mataram, Ustaz H Kamaludin, QH.S.Ag mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Kamis (12/8/2021).

"Hari Kamis tanggal 12 Agustus 2021 di Lingkungan Taman Kapitan, Kelurahan Taman Sari, Kecamatan Ampenan, nah itu kejadiannya pada saat itu," kata Kamaludin saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Senin (16/8/2021).

Keranda jenazah tersebut dipikul oleh ibu-ibu dari masjid menuju tempat pemakaman.

Sudah ada sejak zaman dahulu

Kamaludin menjelaskan, ibu-ibu memikul keranda jenazah, merupakan adat yang sudah dilakukan oleh para orang tua sejak zaman dahulu.

Namun hal tersebut hanya dilakukan jika sedang terjadi suatu wabah penyakit.

Hal serupa juga pernah dilakukan, saat terjadi wabah penyakit kolera.

"Pernah dulu. Ada dulu namanya wabah penyakit kolera melanda. Sehingga dulu seluruh warga masyarakat itu keliling kampung membaca kalimat thayibah, dengan harapan dengan bacaan kalimat thayibah itu Allah SWT mengangkat bala," Kata Kamaludin.

Kamaludin mengatakan, di kehidupan masyarakat suku Sasak antara adat dan agama hampir tidak bisa dipisahkan.

Meski demikian, adat yang selama ini dilaksanakan tidak pernah keluar dari norma agama.

Tidak hanya di Mataram, ibu-ibu memikul keranda jenazah untuk menolak bala, juga terjadi di daerah lain seperti beberapa wilayah di Jawa.

11 warga meninggal dalam sebulan terakhir

Kamaludin menyebutkan, sejak satu bulan terakhir ada 11 warga Taman Kapitan yang meninggal dunia.

Hal ini dianggap tidak umum terjadi, karena biasanya hanya satu atau dua orang yang meninggal dunia di lingkungan tersebut.

"Perlu digarisbawahi, meninggalnya itu bukan karena Covid," Kata Kamaludin.

Inisiatif dari ibu-ibu

Karena banyak warga yang meninggal, ibu-ibu di lingkungan ini lalu ikut mengangkut keranda jenazah dengan harapan wabah penyakit yang terjadi saat ini segera berakhir.

"Ibu-ibu ini peka dia melihat situasi yang terjadi. Maka beliau-beliau minta mari kami yang angkat sebagaimana yang orang-orang tua kita dulu pernah lakukan. Jadi mereka yang punya inisiatif kemarin," Kata Kamaludin.

Mereka berharap segala bala dan wabah penyakit yang terjadi saat ini segera hilang.

"Ibu-ibu ini meminta semoga yang dianggap bala segera diangkat oleh Allah SWT termasuk Covid ini. Cuma permasalahannya sekarang karena mungkin di generasi kita ini belum pernah lihat maka menjadi heboh sepeti itu," Kata Kamaludin.

Kamaludin mengatakan, ibu-ibu yang ikut mengangkut keranda jenazah tetap menjalankan protokol kesehatan.

Ada sekitar sembilan orang ibu-ibu yang turut serta memikul keranda jenazah.

(Kompas.com)

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Beredar Video Ibu-ibu Bermukena Pikul Keranda Jenazah ke Pemakaman, Terungkap Fakta di Baliknya

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved