Berita Mancanegara

Ini Sejarah Berdirinya Taliban di Afganistan, Gambaran Kekuatan Militer dan Sumber Persenjataan

Menurut Pusat Pemberantasan Terorisme AS di West Point, ada perkiraan yang memperlihatkan kekuatan inti kelompok Taliban berjumlah 60.000 orang

Editor: Wawan Perdana
AFP/ Zabi Karimi
Pasukan Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan di Kabul Afganistan, Minggu (15/8/2021). Presiden Afghanistan Ashraf Ghani telah kabur meninggalkan tempat itu. 

Warga Afghanistan, yang sudah bosan dengan Mujahiddin yang saling bertengkar setelah Uni Soviet keluar dari Afghanistan, pada umumnya menyambut baik Taliban ketika muncul pada masa awal.

Popularitas Taliban juga meningkat sejalan dengan keberhasilan memberantas korupsi maupun menegakkan hukum, serta membangun jalan di kawasan-kawasan yang aman untuk meningkatkan perdagangan.

Dari wilayah Afghanistan barat daya, Taliban kemudian meningkatkan pengaruh mereka dengan cepat.

Pada September 1995, mereka berhasil meraih Provinsi Herat yang berbatasan dengan Iran.

Setahun kemudian Taliban menguasai ibu kota Kabul dengan menyingkirkan Presiden Burhanuddin Rabbani dan Menteri Pertahanan Ahmed Shah Masood.

Tahun 1998, mereka sudah menguasai hampir 90 persen dari seluruh wilayah Afghanistan.

Namun, Taliban dituduh melakukan pelanggaran hak asasi maupun penindasan kebudayaan.

Salah satu contoh yang paling nyata adalah ketika Taliban menghancurkan patung Buddha, Bamiyan, yang amat terkenal di kawasan Afghanistan tengah walaupun dunia internasional berupaya mencegahnya.

Serangan 11 September

Perhatian terhadap penguasa Taliban di Afghanistan makin besar setelah serangan di World Trade Centre, New York, September 2001.

Mereka dituduh memberi perlindungan kepada Osama bin Laden dan Gerakan Al Qaeda, yang dianggap bertanggung jawab atas serangan di New York.

Tak lama setelah serangan 11 September, Taliban berhasil digulingkan dari kekuasaan di Afghanistan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat.

Namun, pemimpin Taliban Mullah Mohammad Omar tidak berhasil ditangkap, begitu juga Osama Bin Laden.
Setelah sempat melemah, dalam beberapa tahun belakangan ini Taliban muncul kembali dengan melancarkan sejumlah serangan bom bunuh diri maupun serangan lainnya.

Para pengamat menduga meningkatnya serangan di Pakistan antara lain disebabkan oleh tidak adanya koordinasi antara faksi-faksi Taliban dengan kelompok-kelompok militan lain.

Faksi utama Taliban di Pakistan, yang disebut Tehrik Taliban Pakistan (TTP), dipimpin oleh Hakimullah Mehsud, yang dituduh berada di belakang sejumlah serangan baru-baru ini di Pakistan.

Sumber: Kompas
Halaman 2/4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved