Warga Lubuklinggau Makin Ramai Cetak Kartu Vaksin
Tren pencetakan sertifikat vaksin menjadi kartu seukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi angin segar bagi bisnis percetakan di Kota Lubuklinggau
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Prawira Maulana
Laporan wartawan Tribunsumsel.com, Eko Hepronis
TRIBUNSUMSEL. COM, LUBUKLINGGAU -- Tren pencetakan sertifikat vaksin menjadi kartu seukuran Kartu Tanda Penduduk (KTP) menjadi angin segar bagi bisnis percetakan di Kota Lubuklinggau Sumsel.
Munculnya kebijakan untuk membawa bukti vaksinasi bila ingin melakukan perjalanan memberikan efek baik bagi mereka yang memiliki usaha percetakan di tengah kesulitan ekonomi akibat pandemi.
Yudi salah satu pemilik usaha jasa cetak foto dan lain-lain mengaku, saat ini mendapatkan banyak pesanan untuk mencetakkan sertifikat vaksin dalam bentuk Kartu Tanda Penduduk (KTP).
"Sejak awal vaksin sudah ada pemesanan, yang paling ramai semenjak dua minggu terakhir," ungkap Yudi saat ditemui dipercetakannya Jl Fatmawati RT 03 Kelurahan Mesat Seni Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Jumat (13/8/2021).
Ia menceritakan, antusias masyarakat yang mencetak kartu vaksin bukan hanya datang dari warga Kota Lubuklinggau saja, tapi banyak juga berasal dari Kabupaten Musi Rawas (Mura), Musi Rawas Utara (Muratara) dan Kabupaten Empat Lawang.
Ia menyebutkan, dalam sehari pesanan untuk cetak kartu vaksin paling sedikit mencapai 30 pesanan, bahkan kadang pernah mencapai 50 pesanan perhari.
"Ramai menyusul viralnya pemberitaan wajibnya membawa kartu vaksin sebagai bukti jika telah melaksanakan vaksinasi Covid-19, apalagi sekarang naik kereta katanya wajib kartu vaksin juga," ujarnya
Untuk mencetak kartu vaksin Yudi tidak mematok harga tinggi. Untuk perorangan hanya dikenakan Rp. 15 ribu per kartu, sementara bila secara kolektif di atas lima orang hanya dikenakan Rp. 10 ribu per kartu.
"Untuk masalah data saya jamin kerahasiaannya, apabila sudah dicetak langsung kami hapus, karena khawatir nanti ada yang menyalahgunakannya, jadi selesai langsung kami hapus," ungkapnya.
Ia juga menegaskan, tidak melayani permintaan warga yang belum divaksin, sebelum melakukan pencetakan ia memastikan bahwa yang akan mencetak sudah terdaftar di Peduli Lindungi. Karena khawatir nanti bisa jadi pemalsuan dan takut bisa terancam pidana.
"Kalau untuk ukuran rata-rata seperti KTP, ATM jadi praktis, bisa dimasukkan kedalam dompet," ujarnya.
Situasi Covid-19 Kota Lubuklinggau
Sementara, angka Covid-19 di Kota Lubuklinggau saat ini masih fluktuasi kadang naik dan kadang turun, bahkan tiga hari lalu hanya tiga orang yang terpapar.
"Kemudian naik tujuh, 11, dan langsung melonjak tajam hingga mencapai angka 100 lebih dan terakhir kemarin 70 orang," ungkapnya.