Tahun Baru Islam 1443 Hijriah
Jawaban Ucapan Selamat Tahun Baru Islam 1443 H, Ini Kata-kata dan Hukumnya
Contohnya jika mendapat ucapan selamat “kullu ‘amin wa antum bi khair,” , jawabannya adalah waiyakum
TRIBUNSUMSEL.COM-Umat muslim di seluruh dunia menyambut Tahun Baru Islam 1443 H yang jatuh pada hari Selasa, 10 Agustus 2021. Biasanya ucapan selamat mengalir melalui pesan WhatsApp pribadi hingga grup.
Pesan-pesan dan ucapan itu biasanya juga berisi doa harapan supaya lebih baik dari tahun sebelumnya.
Saat ada orang mengucapkan selamat Tahun Baru Islam, berikut ini adalah kata-kata menjawab ucapan itu.
Syaikh Abdul Aziz bin Baz dari berbagai sumber menjelaskan, jika ada yang mendoakan selamat tahun baru hijjriah, maka bisa dibalas dengan doa pula.
Berikut jawaban
Ucapan selamat tahun baru rata-rata akan dibarengi dengan doa selamat dalam menjalankan tahun baru kedepan.
- Jawaban singkat, “waiyakum”.
Contohnya jika mendapat ucapan selamat “kullu ‘amin wa antum bi khair,” , jawabannya adalah waiyakum.
- Dalam bahasa Indonesia doa ucapan selamat tahun baru islam dan jawabannya, "Semoga engkau mendapatkan kebaikan di setiap tahun" jawabannya "Semoga engkau pun demikian".
- “Jika ada orang mengucapkan ‘Kami ucapkan selamat tahun baru,’ maka jawabalah, ‘Semoga Allah memberimu keselamatan, menjadikan tahun ini penuh kebaikan dan keberkahan.’
Memberikan ucapan selama ini dikalangan ulama banyak beda pendapat, ada yang membolehkan ada yang melarangnya karena takut menjadi kebiasaan.
Baca juga: Doa Awal Tahun Baru Islam 2021/1443 Hijriah Lengkap Tulisan Arab, Latin & Arti, Ini Amalan-Amalannya
Hukum Saling Mengucapkan Selamat Tahun Baru Islam
Dilansir TribunStyle.com Syaikh Muhammad bin Sholeh al-Utsaimin pernah ditanya tentang hukum ucapan selamat semacam ini dan bagaimana cara menjawabnya. Beliau menjelaskan:
إن هنّأك احد فَرُدَّ عليه ولا تبتديء أحداً بذلك هذا هو الصواب في هذه المسألة لو قال لك إنسان مثلاً نهنئك بهذا العام الجديد قل : هنئك الله بخير وجعله عام خير وبركه ، لكن لا تبتدئ الناس أنت لأنني لا أعلم أنه جاء عن السلف أنهم كانوا يهنئون بالعام الجديد بل اعلموا أن السلف لم يتخذوا المحرم أول العام الجديد إلا في خلافة عمر بن الخطاب رضي الله عنه
Jika ada orang yang memberikan ucapan selamat kepadamu maka jawab dan balaslah.
Namun, jangan memulai memberikan ucapan selamat kepada seorang pun.
Inilah pendapat yang benar dalam masalah ini.
Jika ada orang yang mengatakan kepada anda: “Selamat tahun baru Hijriah”, maka jawablah, “Semoga Allah memberikan kebaikan kepadamu dan menjadikannya tahun kebaikan dan keberkahan bagimu.”
Namun sekali lagi, jangan memulai memberikan ucapan selamat semacam ini.
Karena saya tidak mengetahui adanya riwayat dari para sahabat bahwa mereka saling memberikan ucapan selamat tahun baru.
Bahkan patut diketahui, bahwa para sahabat belum menetapkan Muharam sebagai awal tahun baru, kecuali di zaman khalifah Umar bin Khatthab radhiyallahu ‘anhu (Mausu’ah al-Liqa asy-Syahri no. 835)
Syaikh Abdul Karim al-Khudair pernah ditanya tentang hukum mengucapkan selamat tahun baru hijriah.
Beliau menjawab:
Mendoakan kebaikan kepada sesama muslim, yang tidak sampai diyakini sebagai ibadah khusus dalam peristiwa tertentu, hari raya misalnya, hukumnya tidak masalah.
Lebih-lebih, jika tujuan ucapan selamat ini adalah untuk menimbulkan rasa cinta sesama muslim, menampakkan kegembiraan dan keceriaan kepada kaum muslimin.
Imam Ahmad mengatakan,
لا ابتدئ بالتهنئة فإن ابتدأني أحد أجبته لأن جواب التحية واجب وأماالابتداء بالتهنئة فليس سنة مأمورا بها ولا هو أيضا مما نهي عنه
Saya tidak akan memulai memberi ucapan selamat.
Tapi jika ada orang yang memulai memberikan ucapan selamat, akan saya jawab.
Karena menjawab ucapan selamat hukumnya wajib.
Rasulullah SAW menyebut bulan Muharram menjadi bulan yang istimewa untuk memperbanyak amalan ibadah.
Salah satunya adalah puasa sunnah.
“Sebaik-baik puasa setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah, bulan Muharram.” (HR. Muslim 1163).
Hadis ini merupakan dalil dianjurkannya memperbanyak puasa selama Muharam.
An-Nawawi mengatakan,
تصريح بأنه أفضل الشهور للصوم
”Hadis ini menegaskan bahwa Muharam adalah bulan yang paling utama untuk puasa.” (Syarh Shahih Muslim, 8/55).
Puasa sunnah yang dianjurkan untuk dilakukan di bulan Muharram adalah Puasa Asyura.
Puasa Asyura sendiri dapat dilaksanakan pada tanggal 10 Muharram.
Keistimewaan puasa Asyura adalah mampu menghapuskan dosa setahun yang telah lalu.
Artikel ini telah tayang di TribunPontianak