Berita Corona

Ayah dan Ibunya Meninggal karena Covid-19, 3 Bocah di Sragen Ini jadi Yatim Piatu, Nasib Mereka Kini

Tiga orang bocah di Sragen mendadak jadi yatim piatu setelah ayah dan ibunya meninggal dunia karena Covid-19

Editor: Weni Wahyuny
TribunSolo.com/Septiana Ayu
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berbincang dengan sejumlah anak yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia setelah terpapar Covid-19, Selasa (3/8/2021). 

Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari

TRIBUNSUMSEL.COM, SRAGEN - Kisah 3 bocah di Sragen jadi yatim piatu setelah ayah dan ibunya meninggal dunia karena Covid-19.

Tiga bocah itu adalah Alviano Dafa Raharjo atau Vino (10), hanya dalam waktu 2 hari, harus kehilangan kedua orangtuanya, setelah berjuang melawan covid-19.

Vino pun kini akan tinggal di Sragen, baik bersama keluarga dari pihak ayah, maupun ibu.

Bocah lainnya adalah RDA (11), warga Kelurahan Nglorog, Kecamatan/Kabupaten Sragen.

RDA kehilangan kedua orangtuanya, saat bersama-sama sedang berjuang melawan covid-19.

Orangtua RDA dirawat di rumah sakit, sedangkan RDA jalani masa karantina di Technopark.

Dan kini, RDA dirawat oleh kakak perempuannya.

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati mengungkapkan ada satu anak lagi, yang bernasib sama dengan Vino dan RDA.

Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berbincang dengan sejumlah anak yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia setelah terpapar Covid-19, Selasa (3/8/2021).
Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati saat berbincang dengan sejumlah anak yatim piatu karena kedua orangtuanya meninggal dunia setelah terpapar Covid-19, Selasa (3/8/2021). (TribunSolo.com/Septiana Ayu)

"Inisialnya HOA, 12 tahun, asalnya Kroyo, juga kehilangan kedua orangtuanya yang terpapar covid-19," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).

Kedua orangtua HOA meninggal pada awal bulan Juli lalu.

"Kini dirawat simbahnya," singkat Bupati Yuni.

Pemkab Sragen memberi jaminan berupa biaya pendidikan hingga SMA, bagi anak-anak yang yatim piatu karena orangtuanya meninggal dunia terjangkit covid-19.

"Kalau biaya pendidikan tidak usah dipikirkan, kita akan biayai sampai SMA nanti, kita juga bantu kebutuhan untuk membeli buku dan peralatan sekolah lainnya," pungkasnya.

Sebantang Kara

Baca juga: Sampai ke Telinga Jokowi, Kisah Bocah 8 Tahun Yatim Piatu, Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19

Nikita Mirzani segera temu Vino, bocah hidup sebatang kara ditinggal orangtua yang meninggal karena covid
Nikita Mirzani segera temu Vino, bocah hidup sebatang kara ditinggal orangtua yang meninggal karena covid (Instagram/nikitamirzanimawardi_172)

Bocah yang jadi yatim piatu karena ditinggal dua orangtuanya karena meninggal akibat Covid-19 Alviano Dafa Raharjo (8) atau Vino tiba di Kabupaten Sragen.

Ternyata Vino tiba di Bumi Sukowati pada Senin (2/8/2021) sekitar pukul 17.00 WIB.

Vino yang pulang bersama kakeknya, Yatin (56) menginap terlebih dahulu di salah satu hotel di Sragen.

Dia tiba dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur tempat di mana selama ini hidup bersama orangtuanya sebelum meninggal dunia.

Baca juga: Kisah Ghifari Bocah 8 Tahun jadi Yatim Piatu, Ayah dan Ibu Meninggal karena Covid-19, Nasibnya Kini

Selama menginap, keluarga Vino, baik dari Sambirejo maupun Sambungmacan, satu persatu berdatangan.

Kebahagiaanpun terpancar dari wajah Vino, setelah bertemu dengan keluarganya.

Vino pun mengaku senang, bisa kembali ke tanah kelahirannya itu.

"Senang, bisa kembali ke Sragen," kata Vino, kepada TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).

Selain bisa bertemu dengan keluarganya, Vino senang memiliki teman baru.

"Iya, senang ketemu teman baru," ujarnya sambil tersipu malu.

Dalam waktu bersamaan, Vino juga bertemu dengan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.

Vino pun nampak ceria, sambil sesekali berbincang dengan orang nomor 1 di Sragen itu.

Tidak ada kesedihan, yang muncul dari wajah Vino, meski baru kehilangan kedua orangtuanya.

Kebutuhan Vino

Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati siap membantu kebutuhan hidup Vino, bocah 8 tahun yang kini hidup sendiri.

Kedua orangtuanya, Kino Raharjo dan Lina Saputri meninggal dunia hampir bersamaan, setelah berjuang melawan covid-19.

Setelah ditinggal kedua orangtuanya, Vino hidup seorang diri, karena harus menjalani isolasi mandiri.

"Termasuk pendidikannya kami siap membantu, tergantung keinginan Vino seperti apa," ujarnya kepada TribunSolo.com, Jumat (30/7/2021).

Bupati Yuni mengaku, kini pihaknya tidak ingin melakukan intervensi terlebih dahulu, sampai suasana kembali normal.

"Biar tenang dulu, keputusan keluarga bagaimana, kalau sudah diputuskan, apa yang bisa dibantu pemerintah, ya kita bantu," jelasnya.

Bupati Yuni berpesan kepada Vino, untuk tidak larut dalam kesedihan.

Bupati Yuni pun memberikan semangat kepada Vino, untuk bisa terus melanjutkan kehidupan.

"Semangat untuk Mas Vino, Mas Vino tidak sendiri, ada kita semua, kita juga siap membantu," ujarnya.

"Keluarga di Sragen, bisa sama-sama membesarkan Mas Vino," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Nasib 3 Bocah di Sragen Jadi Yatim karena Orangtua Meninggal Covid-19, Pendidikan Ditanggung Pemkab

Sumber: Tribun Solo
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved