Berita Nasional
Kisah Bocah 10 Tahun Hidup Sebatang Kara setelah Ayah dan Ibu Meninggal, Kini Bantuan Mengalir
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka memberikan langsung bantuan itu kepada Vino yang sudah berada di Kabupaten Sragen.
Laporan Wartawan TribunSolo.com, Septiana Ayu Lestari
TRIBUNSUMSEL.COM, SRAGEN - Ingat Vino, bocah usia 10 tahun yang mendadak jadi yatim piatu setelah ayah dan ibunya meninggal karena Covid-19 di Kutai Barat beberapa waktu lalu.
Kini Vino pulang ke Sragen, daerah asalnya dan akan dirawat oleh neneknya.
Kisah Vino mendadak jadi sorotan setelah sebelumnya isolasi sendirian pasca-ayah dan ibunya meninggal karena Covid-19.
Bantuan untuk Vino pun terus mengalir, untuk membantu kehidupannya kelak.
Ketua DPR RI, Puan Maharani memberikan bantuan pendamping hidup, berupa uang tunai.
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Diah Pitaloka memberikan langsung bantuan itu kepada Vino yang sudah berada di Kabupaten Sragen.
"Begitu dengar kabar tentang Vino, Puan Maharani langsung telepon, tolong disampaikan untuk Vino, bantuan pendamping hidup," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).

Bantuan uang tunai sebesar Rp 20 juta itu, diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan Vino, baik untuk kepindahannya maupun biaya sekolah nantinya.
Selain uang tunai, Vino juga langsung didaftarkan untuk menerima Kartu Indonesia Pintar, sehingga seluruh biaya pendidikannya ditanggung oleh pemerintah.
Dengan begitu, orang yang akan menjadi wali Vino kelak, tak perlu memikirkan biaya pendidikan Vino hingga SMA.
Pemkab Sragen juga memberikan peralatan sekolah untuk Vino, berupa seragam, tas sekolah, dan sepatu.
Selain Vino, juga ada 2 anak lainnya di Kabupaten Sragen yang bernasib sama.
"Bantuan juga diberikan kepada anak-anak yang bernasib sama dengan Vino, sehingga bisa sedikit membantu kehidupan masa depannya," pungkasnya.
Ekspresi Bahagia Vino
Setelah kedua orang tuanya meninggal dunia, Vino (8) akan dirawat dan dibesarkan kakek neneknya, yang ada di Kabupaten Sragen.
Vino telah sampai di Kabupaten Sragen, pada Senin (2/8/2021) setelah menempuh perjalanan panjang, dari Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Ekspresi Vino terlihat bahagia, dia bisa berkumpul bersama kakek dan neneknya di Sragen.
Vino, yang dijemput oleh kakeknya, tiba di Kabupaten Sragen dengan selamat.
Vino pun sempat berbincang dengan Bupati Sragen, Kusdinar Untung Yuni Sukowati.
Ditemui setelah berbincang dengan Bupati, Vino mengaku jika sudah besar, ingin menjadi seorang pilot.
"Cita-citanya ingin jadi pilot, biar bisa nerbangin pesawat," katanya kepada TribunSolo.com, Selasa (3/8/2021).
Cita-citanya itu tumbuh, setelah waktu kecil sudah diajak kedua orang tuanya pergi ke Kalimantan naik pesawat.
"Kemarin naik pesawat yang kedua, pingin bisa nerbangin pesawat," ujarnya polos.
Kini, Vino harus berjuang menggapai mimpinya, tanpa didampingi orang tua yang sangat disayanginya.
Namun, hal itu tidak menjadikan Vino patah semangat.
Dukungan kepada Vino terus mengalir, sehingga Vino tak merasa sendiri dan tetap ceria.
Pesan Menyentuh Vino
Yatin (56), kakek Vino hari ini berangkat menuju Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur untuk menjemput cucu tercintanya.
Sebelumnya, Alviano Dafa Raharjo (8) hidup seorang diri di Kalimantan Timur, setelah kedua orangtuanya meninggal dunia, karena terpapar covid-19.
Yatin menceritakan, sesampainya di Kutai Barat, ia akan diajak sang cucu untuk nyekar dimakam ayah dan ibunya.
Baca juga: Nasib Vino Bocah Isoman Sendirian di Kutai Barat: Susi Pudjiastuti Siap Merawat, Gubernur Mau Adopsi
Baca juga: Hidup Sebatang Kara di Kalimantan, Vino Akan Dipulangkan ke Sragen, Dinsos Bantu Urus Kependudukan
"Kemarin saat saya telepon, dia bilang sama mbahnya, kalau mbah sampai sini, nanti nyekar di makam papa dan mama," kata Yatin, kepada TribunSolo.com, Jumat (30/7/2021).
Dalam situasi yang masih berduka, Vino terlihat sangat tegar, bahkan ia menghibur sang kakek.
"Dia anaknya pandai, mentalnya kuat, bahkan, mbah bukan yang menghibur dia, dia yang menghibur mbahnya," ujarnya.
Menurut Yatin, kini Vino dalam keadaan sehat.
"Vino sangat sehat sekali saat ini, kemarin memang sempat positif covid-19, namun sekarang sudah selesai isolasi mandiri, pada 26 Juli lalu," jelasnya.
Terkait kepulangan Vino, Yatin belum dapat memastikan, karena melihat situasi dan kondisi karena pandemi covid-19.
"Kepulangan nanti melihat situasi dan kondisi, pulang lagi ke Sragen masih belum tahu, karena melihat sikon, pulang kesini harus PCR lagi," ucapnya.