Ikatan Cinta RCTI

Ikatan Cinta 31 Juli 2021: Makin Sulit Berkelit, Barang Bukti Berupa Baju Elsa Bebercak Darah Ketemu

Intisari Ikatan Cinta episode 378, Sabtu (31/7/2021): Sedaya-upaya Sarah berdalih, ada satu barang bukti lagi, berisi baju Elsa bernoda darah Roy

Vidio.com
Ikatan Cinta 31 Juli 2021: Makin Sulit Berkelit, Barang Bukti Berupa Baju Elsa Bebercak Darah Ketemu 

TRIBUNSUMSEL.COM - Intisari Ikatan Cinta episode 378, Sabtu (31/7/2021): Bukti rekaman suara milik ponsel Catherine tak memundurkan Sarah untuk mengaku bukan pembunuh Roy.

Justru Sarah mencari alibi lagi untuk melindungi Elsa.

Sedaya-upaya Sarah berupaya berdalih, ada satu barang bukti lagi. 

Barang bukti itu berupa kantung plastik berisi baju Elsa yang tertinggal bercak darah Roy. 

Sarah bergeming dan bikin alibi baru

Sebelumnya:

Sarah tak berkutik saat mengetahui ada bukti fisik berupa rekaman suara Catherine.

Pasalnya Sarah mengaku membunuh Roy, tetapi bukti ini justru mementahkan pengakuan Sarah.

Artinya alibi Sarah patah.

Di hadapan Andin dan Surya, Sarah makin gelagapan mengelak.

Tak sadar ada rekaman suara dia berada di rumah.

Polisi meminta Sarah mengakui bukan sebagai pelakku pembunuhan Roy.

Inti cerita:

Sarah tetap berusaha mengaku sebagai pembunuh meski ada bukti di tangan.

Polisi membalikkan perkataan Sarah.

Malahan pada rekaman itu membuktikan Sarah berada di rumah.

Sarah membuat pengakuan baru lagi, Elsa berada di rumah tetapi tak mau menemui siapapun, sehingga berbohong dan mengatakan Elsa tak ada di rumah.

Seusai Catherine pergi, Sarah menyebut buru-buru ke rumah Nino dan membunuh Roy.

Mengetahui itu, Surya dan Andin.

Surya terus memohon Sarah berkata jujur.

Andin berharap kerjasama Sarah dan mengatakan tak mengasihani dia dan Surya.

Lalu Andin mengatakan Sarah tak kasihan dengan Elsa yang tersiksa terus.

Tampaknya Andin sudah lelah dengan Sarah yang berkeras melindungi Elsa.

Catherine mengisahkan awal mula jadi saksi, Al lihat Nino balik arah 

Di luar, Al bertanya kepada Catherine yang memberikan bukti kepada Nino lalu menanyakan tempat berkenalan.

Nino ikut menjawab dan meminta Al tak tahu soal itu, tetapi Al menegah.

Catherine saat itu berbicara dengan Erlangga di cafe, saat itu Catherine pergi dengan taksi tetapi ada masalah.

Setelah itu, Catherine diikuti Nino lalu turun dan dikatakan dengar semua percakapan mereka.

Bahkan keyakinan Catherine bukan Sarah pembunuhnya.

Meski malas bercerita karena tak kenal, Nino memberi nama kartu nama.

Namun Catherine merasa tak adil jika Sarah harus mendapat ganjaran hukuman.

Catherine memutuskan untuk menghubungi Nino.

Al mengatakan Erlangga sempat bercerita tetapi tak selesai.

Sementara Catherine belum bercerita lengkap dengan Erlangga.

Nino minta kesampingkan masalah pribadi dan fokus pada penyelidikan.

Al melihat Nino berbalik arah karena semua kebohongan Elsa yang dulu dibela mau dibongkar.

Nino hanya mengatakan harus mengungkap semua kebenaran itu terlepas Elsa atau lainnya.

Bahkan Nino akan membongkar kebenaran berikutnya dari satu kebenaran.

Al tahu itu soal Reyna, tetapi Al minta Nino tak berharap tinggi.

Bukti baru, Sarah makin gelagapan, sedangkan Nino salah tingkah dengan ucapan Catherine 

Di ruang kunjungan, polisi akan menggali bukti baru karena ada saksi melihat Elsa mengubur barang di taman.

Pasalnya Sarah tetap berkukuh.

Kini Sarah makin resah, karena pada hari itu Elsa menabrak Sarah tetapi Elsa cepat-cepat menarik kantung plastik itu dan berlari.

Sarah baru sadar itu barang bukti Elsa.

Akibat tetap berkukuh, Sarah tetap ditahan dan fasilitas komunikasi dilarang digunakan.

Rencana menggali barang bukti itu kembali berlanjut, sedangkan Sarah kembali ke dalam tahanan.

Sebelum itu, Surya dan Andin pergi dengan perasaan masih hancur.

Berangkatlah mereka ke Taman Seruni.

Surya harus memeluk Andin yang masih lelah hati.

Di luar ruang penyelidikan, Al dan Nino masih berpikir dengan Sarah yang masih berkelit.

Kini besar harapan akan penggalian barang bukti dapat jadi bukti mutlak untuk membatalkan pengakuan Sarah sebagai pelaku.

Sewaktu di luar, Nino berterima kasih dengan Catherine atas keterangan dan bukti sehingga sangat membantu.

Nino menawarkan untuk mengantarkan Catherine tetapi sudah pesan ojek online.

Terlalu banyak berucap terima kasih, Catherine membalas jangan terlalu sering karena tak sulit membalasnya.

Nino salah tingkah.

Al dan Andin berterima kasih kepada Catherine.

Catherine tahu sikap dia tak menyamankan Andin, sedangkan Andin tak lagi mencurigai Catherine.

Seusai itu, mereka pergi ke Taman Seruni.

Erlangga baru tahu Nino yang minta Catherine bersaksi dan memberi bukti 

Catherine baru sampai dan ditemui Erlangga.

Erlangga baru tahu Catherine membantu Al dan Andin mengenai pembunuhan Roy.

Catherine mengisahkan semuanya dan memberikan kepada Nino.

Erlangga tahu Nino mengikuti Catherine yang akhirnya tahu semua masalah pembunuhan Roy.

Disamping itu, Catherine ikut ke kantor polisi atas permintaan Nino.

Erlangga minta Catherine tak larut dalam mssalah ini karena tak mau tersandung masalah itu.

Catherine itu tak mau ikut campur urusan orang.

Dari situ, Erlangga berpikir Sarah dibebaskan saetelah Catherine memberikan bukti Sarah bukan pelakunya.

Olivia arahkan polisi ke lokasi persis Elsa kubur barang bukti, tetapi salah tunjuk 

Sampailah Olivia, Surya, Al, Andin, dan Nino di Taman Seruni.

Menyusul kemudian polisi membawa cangkul, sekop, dan garu.

Polisi meminta Olivia mengingat-ingat lokasi persis Elsa menggali barang bukti di Taman Seruni.

Saat berupaya mengingat lokasi persis Elsa menanam barang bukti, ingatan Olivia terus menggamit kejadian empat tahun lalu.

Tak menunggu waktu lama, Olivia mulai mengingat lokasi persis dan menunjukkan arah Elsa menanam barang bukti.

Olivia menunjuk tempat penggalian, lalu polisi menggali dan menyusul Nino yang ikut menggali.

Al melepaskan jasnya dan ikut menggali.

Namun saat digali, tanda-tanda barang bukti belum ada.

Polisi memastikan kesaksian Olivia yang yakin.

Surya ikut bicara dan mengulas mustahil Elsa menggali sedalam itu dan Andin setuju.

Al merasa boleh jadi karena Elsa terjepit, tetapi Surya membandingkan Elsa sendirian menggali sementara ada tiga orang menggali.

Surya bertanya balik kepada Olivia dan mengira tempatnya salah.

Polisi minta Olivia mengingat kembali lokasi persis.

Olivia masih mengingat-ingat.

Melihat penggalian yang tidak ada, polisi sempat minta menghentikan itu.

Terlebih polisi tak ada bukti lagi untuk memenjarakan Elsa.

Ternyata kantung plastik ditemukan, berisi baju Elsa bebercak darah 

Namun Olivia mengakui kesalahan dan menunjukkan arah yang benar, karena datang dari arah yang salah.

Mereka turun tangga, lalu Olivia terhenti melihat lampu taman dan menunjuk gundukan tanah sebagai lokasi persisnya.

Olivia menunjuk arah itu sebab seingatnya lokasinya sangat dekat dengan lampu taman.

Al mau membantu, tetapi polisi mencegah karena akan merusak barang bukti jika terkena cangkul.

Dua polisi itu menuju lokasi yang ditunjuk Olivia.

Sementara tanah terus digali, Andin berharap hasil yans setimpal karena sejauh ini berusaha mengungkap kebenaran.

Terutama berharap barang bukti itu ada di dalam gundukan tanah itu.

Galian mereka terhenti setelah terlihat ada kantong plastik di dalamnya.

Dua polisi memasang sarung tangan plastik, mengais tanah, dan mengangkat kantung plastik itu dari dalam tanah.

Kantung plastik ditemukan, berisi baju Elsa bebercak darah

Doa Andin agar barang bukti itu terkabul tatkala polisi menemukan kantung plastik itu di dalam tanah.

Olivia yang jadi saksi bernapas lega karena kantong plastik itu masih ada di situ.

Polisi membawa barang bukti itu dan membuka isinya berupa gaun merah jambu.

Mulut Andin ternganga dan teringat sesuatu.

"Itu 'kan, itu bajunya Elsa," kata Andin.

Al dan Nino memastikan ucapan Andin, tetapi Andin mengiyakan.

Polisi pun bertanya, lalu Andin mengeluarkan ponselnya dan melihat foto Elsa mengenakan baju itu.

Foto Elsa empat tahun lalu saat mengenakan baju itu.

Pada baju yang bercampur tanah, ada seperti bercak darah.

Bersambung

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved