Akidi Tio Sumbang 2 Triliun ke Sumsel
Kisah Akidi Tio, Sosok Sederhana Anggap Palembang Kampung Halaman, Sejak Lama Sering Menolong
Akidi Tio telah meninggal dunia pada tahun 2009 lalu. Tapi spiritnya untuk membantu sesama tidak luntur. Sekarang diteruskan oleh anak dan cucunya
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Meski berasal dari Aceh, Akidi Tio lama tinggal di Palembang. Ia bahkan menganggap kota pempek ini sebagai kampung halaman sendiri.
Akidi Tio telah meninggal dunia pada tahun 2009 lalu.
Tapi spiritnya untuk membantu sesama tidak luntur. Kebiasannya sejak lama membantu orang lain sekarang diteruskan oleh anak-anaknya.
Kabar terbaru yang mengejutkan adalah bantuan Rp2 triliun dari keluarga Akidi Tio untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
Bantuan uang itu diberikan secara simbolis oleh Heriyanti yang merupakan anak bungsu dari Akidi Tio, didampingi Prof dr Hardi Darmawan kepada Kapolda Sumsel, Irjen Eko Indra Heri, Senin (26/7/2021).
Jumlah bantuan itu sangat fantastis. Tidak heran banyak orang bertanya bagaimana sosok Akidi Tio.
"Awalnya keluarga Akidi Tio ingin menyerahkan bantuannya melalui saya saja. Namun saya bilang harus transparan," kata Prof Hardi saat dikonfirmasi Tribun Sumsel, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Kami Ikhlas, Kami Tulus, Pernyataan Keluarga Akidi Tio Penyumbang Rp2 Triliun untuk Sumsel
Lebih lanjut Hardi mengatakan, bantuan itu diberikan langsung oleh keluarga Akidi Tio supaya publik tahu dan bisa memberikan inspirasi serta dorongan kepada yang lain, agar muncul banyak dermawan di masa sulit sekarang ini.
"Kalau saya mengenal Akidi Tio sudah 36 tahun, karena saya dokter pribadinya. Terakhir saya ketemu beliau tahun 2009. Beliau wafat tahun 2009 dan dimakamkan di Palembang," ungkapnya.
Menurut Prof Hardi, sosok Akidi Tio dikenalnya sebagai sosok yang sederhana.
Tidak banyak omong, memang dari dulu suka bantu orang miskin.
"Akidi Tio asalnya dari Aceh tapi tinggalnya di Palembang, jadi memang sebagian hidupnya di Palembang. Dulu ia tinggal di Jalan Veteran. Tapi sekarang keluargnya uda pada di Jakarta," katanya.
Menurut Prof Hardi, anak-anak dari Akidi Tio sukses di Jakarta, sehingga banyak yang di sana. Memang ada anaknya yang masih di Aceh, anak pertamanya tapi sudah meninggal.
"Di Palembang Akidi Tio sebagai kontraktor, ada bikin bangunan dan lain-lain. Jadi karena memang dia sudah lama di Palembang, maka kampung halamannya dia angap di Palembang," katanya.
Masih kata Prof Hardi, untuk itulah Akidi Tio mengingatkan kepada anak-anaknya untuk menyumbang di Palembang ini. Jadi sumbangan ini untuk di Palembang dan Sumsel
"Walaupun bukan kelahiran Palembang, karena sudah lama di Palembang dia sudah menganggap kampung halamannya di Palembang. Sebab cari duitnya juga di Palembang," katanya.
Selama Ini Tidak Dipublikasi
Bantuan yang diberikan keluarga Akidi Tio kemarin, bukan yang pertama untuk warga Sumsel.
Selama ini, keluarga Akidi Tio sering memberi bantuan untuk warga Sumatera Selatan (Sumsel). Hanya saja memang tidak dipublikasi.
Terbaru, bantuan diberikan keluarga Akidi Tio (alm) sebesar Rp2 triliun untuk penanganan Covid-19 di Sumsel.
Alm Akidi Tio, adalah sosok pengusaha asal Kota Langsa, Kabupaten Aceh Timur.
Bantuan ini diberikan melalui dokter keluarga Akidi Tio di Palembang, Prof dr Hardi Darmawan.
Bantuan diserahkan langsung kepada Kapolda Sumsel Irjen Pol Eko Indra Heri yang mengenal keluarga pengusaha itu saat bertugas di Aceh beberapa tahun silam.
"Saya sebenernya adalah dokter keluarga dari almarhum pak Akidi. Sudah 36 tahun dengan pak abidi dan bila ditambah dengan anak-anak, mantu dan cicit-cicitnya, berarti terhitung sudah 48 tahun saya mengenal keluarga beliau," ujar Prof dr Hardi Darmawan saat ditemui setelah acara penyerahan bantuan di Mapolda Sumsel, Senin (26/7/2021).
Baca juga: Melacak Jejak Keluarga Akidi Tio Sumbang Rp 2 Triliun Tangani Covid, Peter Gontha Sampai Tulis Ini
Hardi menjelaskan, Akidi Tio adalah seorang pengusaha sukses di bidang pembangunan dan kontraktor.
Meski sukses dalam bidangnya, Akidi Tio semasa hidup tidak pernah lewat dalam memberikan bantuan kepada orang-orang yang membutuhkan.
Kebiasaan itu juga Akidi Tio ajarkan kepada tujuh anaknya yang kini juga sudah jadi pengusaha sukses dan mayoritas menetap di Jakarta.
"Sesuai dengan namanya, Akidi artinya keyakinan. Dia sudah berpesan pada anak, cucu, cicit, kalau kamu berhasil di bidang apapun, jangan lupa menyisihkan untuk orang-orang miskin, itu pesan beliau," ujar Hardi.
Menurut Hardi, penyerahan bantuan di Sumsel karena Akidi Tio juga pernah tinggal di Kota Palembang.
Keluarga itu begitu dermawan bahkan kerap memberikan bantuan rutin ke masyarakat.
Mereka melakukan itu tanpa ada publikasi ke media.
"Bahkan sebelum pandemi mereka juga sering membantu misalnya panti-panti jompo di Palembang ini banyak yang dibantunya. Apalagi dalam pendemi ini, jelas sekali banyak orang kesusahan," ujarnya.
Bahkan sudah banyak bantuan yang diberikan oleh keluarga alm Akidi Tio dalam penanganan covid-19.
"Seperti kepada orang-orang yang melakukan isolasi mandiri, mereka banyak membantu misalnya kirim makanan. Hanya saja memang tidak dipublikasi," ujarnya.
Hardi sendiri, sempat dibuat kaget dengan niat pemberian bantuan Rp2 triliun oleh keluarga alm. Akidi Tio untuk penanganan covid-19 di Sumsel.
"Biasanya mereka itu nelpon untuk berobat. Tapi justru waktu itu malah bikin saya surprise karena mereka bilang mau kasih sumbangan dana bantuan untuk penanganan covid dan kesehatan di Sumsel. Jumlah juga tidak tangung-tanggung besarnya," kata dia.
Terkait alokasi penyaluran dana, Hadi mengatakan, pihak keluarga menyerahkan seluruhnya kepada Pemprov Sumsel, Dinkes dan Polda Sumsel.
"Itu amanah dari keluarga beliau. Apalagi memang saat ini banyak sekali terjadi masalah, baik dari rumah sakit, peralatan, nakes, macam-macam. Diharapkan, bantuan yang diberikan bisa bermanfaat," ujarnya.