Oknum Pungli di Pos Penyekatan Kramasan
Viral Video Dugaan Pungli Dilakukan Oknum Petugas Pos Penyekatan di Tol Keramasan, Ini Modusnya
Petugas itu memakai baju warna oranye, bertopi dan bermasker. Perekam terdengar mengucapkan telah menyetor uang Rp 50 ribu kepada oknum petugas
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Wawan Perdana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA-Seorang sopir merekam aksi dugaan pungutan liar (pungli) oleh oknum petugas penyekatan di pintu tol Keramasan, Ogan Ilir.
Video itu kemudian viral, menyebar cepat di Whatsapp dan Instagram, Kamis (22/7/2021).
Diduga kejadian itu direkam pada Rabu (21/7/2021) kemarin.
Dalam video tersebut, perekam yang merupakan sopir truk diadang oleh oknum petugas penyekatan.
Petugas itu memakai baju warna oranye, bertopi dan bermasker.
Perekam terdengar mengucapkan telah menyetor uang Rp 50 ribu kepada oknum petugas sebelumnya.
"Tadi udah kena (diminta uang) Rp 50 ribu," kata perekam video tersebut.
Video yang beredar via WhatsApp ini sampai ke Polres Ogan Ilir.
Polisi langsung melakukan penyelidikan.
Hasilnya, polisi berhasil mengamankan dua orang oknum petugas penyekatan.
Baca juga: BREAKING NEWS- Polisi Tangkap Oknum BPBD dan Pol PP Diduga Pungli di Pos Penyekatan Kramasan
"Ya, benar. Ada dua orang oknum petugas penyekatan. Dari BPBD dan Pol PP Ogan Ilir," kata Wakapolres Ogan Ilir, Kompol Hardiman ditemui di pos penyekatan Gerbang Tol Kramasan, Kamis (22/7/2021).
"Ini oknum ya, personal," imbuhnya menegaskan.
Adapun inisial oknum BPBD Ogan Ilir tersebut yakni BD dan oknum Pol PP Ogan Ilir ialah AP.
Menurut Hardiman, modus operandi dua oknum tersebut ialah dengan memisahkan diri dari rombongan polisi.
"Mereka (oknum pungli) berpisah dengan petugas penyekatan yang lain, khususnya anggota Polri," jelas Hardiman.
Ia menegaskan, proses pemeriksaan hingga saat ini masih tetap berjalan dengan melakukan penyidikan mendalam mengenai modus, jumlah yang diminta dan siapa saja korban pungli.
"Tentu ini akan terus berlanjut penyidikan karena merupakan atensi," tegas Hardiman.
Pria yang pernah menjabat Kapolsek Ilir Timur 1, Polrestabes Palembang ini mengungkapkan, kedua oknum tersebut sempat mengungkapkan hasil pungli untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
"Hasil penyelidikan, itu katanya untuk memenuhi kebutuhan makan," ucap Hardiman.
Ketika disinggung perihal kemungkinan anggota polisi yang terlibat, menurut Hardiman sejauh ini tidak ditemukan.
"Hasil penyelidikan, (keterlibatan oknum Polri) tidak ada," tandasnya.