Berita Viral

Mengintip Harta Kekayaan Mardani Hamdan Satpol PP Gowa yang Dicopot karena Pukul Pemilik Warkop

Mardani Hamdan kini dicopot jabatannya sebagai Sekretaris Satpol PP karena pukul pemilik Warkop

Editor: Weni Wahyuny
Kolase Tribunnews.com: YouTube KompasTV/via TribunGowa.com
(Kiri) Mantan Sekretartis Satpol PP Gowa, Mardani Hamdan saat berada di kantor polisi dan (Kanan) video viral aksi penamparan. Berikut daftar harta kekayaan Mardani Hamdan yang kini dicopot sebagai sekretaris Satpol PP Gowa 

TRIBUNSUMSEL.COM, GOWA - Mengintip harta kekayaan Mardani Hamdan, Sekretaris Satpol PP Gowa, Sulawesi Selatan yang pukul wanita pemilik warung kopi saat operasi PPKM Mikro beberapa waktu lalu.

Mardani Hamdan dicopot oleh Bupati Gowa Adnan Purichta Ichsan sebagai Sekretaris Satpol PP karena buntut dari pemukulan yang dilakukannya.

Tak hanya itu, Mardani Hamdan pula ditetapkan sebagai tersangka tuduhan melakukan penganiayaan

"Pelaku telah ditetapkan tersangka setelah dinaikkan dari penyelidikan ke penyidikan dan setelah gelar perkara," ungkap Kapolres Gowa, AKBP Tri Goffarudin Pulungan, Jumat, dikutip dari TribunGowa.com.

Korban penganiayaan Mardani Hamdan adalah Nur Halim (26) yang tengah hamil dan suaminya bernama Amriana (34).

Selain itu, video kasus penganiayaan juga sempat viral di media sosial dan mendapat berbagai macam respons dari warganet.

Kabar terbarunya, mantan sekretaris Satpol PP Gowa bernama Mardani Hamdan itu sudah resmi dijadikan tersangka.

Mardani juga memberikan pengakuannya saat diperiksa oleh pihak kepolisian, termasuk kronologi dari kejadian versi dirinya.

Mardani mengaku, penganiayaan yang dilakukannya terhadap korban karena spontanitas.

Hal itu disampaikan Kuasa Hukum Mardani, Muh Syahfril Hamzah, saat berada di Mapolres Gowa, Sabtu (17/7/2021).

Dari pengakuan Mardani, pemicu penganiayaan itu karena adanya pelemparan.

"Sewaktu mendekati istri dari korban laki-laki dia menuju ke sana katanya ada lemparan yang terkena lemparan lehernya," jelasnya, Sabtu, dikutip dari Tribun-Timur.com.

Ia mengaku pelemparan terjadi sesaat sebelum terjadi pemukulan.

"Pengakuannya ada spontanitas, karena ada yang melempar botol yang mengenai belakang lehernya, kalau pelemparan kursi itu berikutnya," ujarnya.

Lanjut dia, pengakuan tersangka lemparan botol tersebut dirasakan saat mendekat ke arah korban wanita.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved