Ikatan Cinta RCTI
Ikatan Cinta 17 Juli 2021: Sarah Makin Dilema, Sedangkan Al Sebut Andin Tipe Cewek Idamannya
Intisari Ikatan Cinta episode 361 Sabtu (17/7/2021): Dilema tengah melingkupi Sarah seusai sengaja mengorbankan diri demi melindungi Elsa.
TRIBUNSUMSEL.COM - Intisari Ikatan Cinta episode 361 Sabtu (17/7/2021): Dilema tengah melingkupi Sarah seusai sengaja mengorbankan diri demi melindungi Elsa.
Di satu sisi, Sarah minta Elsa berubah jadi orang baik.
Di sisi lain, perbuatan Elsa menimbulkan banyak korban selain tewasnya Roy.
Andin dipenjarakan, Reyna dipisahkan, Nino merasa jadi korban.
Tambahan pula, Sumarno dicelakai Elsa lagi.
Malahan, Surya berkeras membantu Al dan Andin.
Inti Cerita:
Elsa makin panik jika Sumarno benar-benar tewas terjatuh ke jurang
Rekap Sebelumnya:
Al dan Andin meminta Sumarno untuk bersaksi kepada polisi mengenai kasus pembunuhan Roy.
Kasus itu dibuka lagi.
Namun Elsa berupaya menjegal hingga Sumarno berlari dan hampir terjatuh ke jurang.
Elsa panik dan mengejar Sumarno yang nyaris memegang pohon.
Akan terjatuh dan mendarat di pohon serta kehilangan kesadaran.
Inti Cerita:
Adapun Surya yang menginap di rumah Al menghubungi Elsa berkali-kali tetapi tak dapat dihubungi.
Ternyata Elsa berniat menawarkan Rp 20 juta agar pergi ke Jakarta malam ini, tetapi malahan kabur.
Tiba-tiba Elsa makin panik setelah ada dua lelaki yang berjalan melewati jalan pintas.
Takut dianggap sebagai membunuh, Elsa berusaha kabur sambil meyakini diri tak menjatuhkan Sumarno daripada ada saksi yang melihat.
Lebih lagi, Elsa lebih merasa tenang jika Sumarno mati.
Artinya, Sumarno tak mengacaukan hidup Elsa dengan menjadi saksi.
Namun Elsa membenturkan kepalanya andaikan Sumarno masih hidup.
Setelah itu Elsa tahu ada yang menghubungi, ternyata Surya.
Kepala Elsa mumet sehingga memilih pergi dan mengangkat telepon.
Seusai masuk kamar, Elsa hanya terdiam memikirkan kejadian jatuhnya Sumarno ke jurang.
Elsa tak berhenti memikirkan Sumarno, lalu coba menghubunginya.
Namun Sumarno masih belum sadar hingga tak dapat diangkat.
Sumarno terluka berat hingga tak sadar.
Makin merisaukan hati Elsa hingga ketakutan karena tak mau dituduh membunuh Sumarno.
Beberapa saat kemudian di tempat lain, Sumarno mulai sadar dengan menggerakkan tangannya.
Ketakutan jadi bagian keseharian Elsa.
Kemesraan Al dan Andin kembali dipergoki
Beralih ke Pondok Pelita, Andin tengah membuatkan kue untuk ulang tahun Sarah.
Datanglah Al untuk meminta tidur, tetapi Andn merasa tanggung dn minta bantuan Al.
Andin minta Al menekan blender, lalu menempelkan tepung ke pipi Al dengan usil.
Al seperti kesal karena sudah makan tetapi membalas ke hidung.
Lalu Andin membalas hingga saling mengoleskan tepung hingga nyaris terjatuh dan bertatapan.
Kemesraan meraka tepergok asistennya yang mau membantukan tetapi tak jadi dan memilih pergi meninggalkan mereka.
Al dan Andin hanya diam seperti tertangkap basah.
Walhasil Andin menuruti permintaan Al untuk membuatkan kue ulang tahun pada keesokan harinya.
Tipe perempuan idaman Al itu Andin, bukan Katrin
Kembali ke ruang kerja, Al memeriksa flashdisk Roy dengan kemungkinan ada petunjuk terlewat soal kematian Roy.
Sewaktu memeriksa isi flashdisk, barulah Al menyadari perempuan yang pernah terlihat di mall ketika menunggu di toilet.
Hingga akhirnya Al baru sadar perempuan itu adalah Katrin, adik Erlangga.
Pasalnya Roy pernah menunjukkan kepada Al.
Kilas balik, Al dan Roy ngopi bareng di Pandora Cafe, tetapi Roy minta tunggu.
Tampaknya Roy mau mengenalkan Katrin kepada Al.
Roy menanyakan soal Katrin kepada Al, tetapi Al menjawab biasa saja.
Sejatinya Roy mau mendekati Katrin tetapi Erlangga memalangi karena tahu sikap Roy yang nakal.
Roy menawarkan Katrin kepada Al.
"Thank you, bukan tipe gue," balas Al.
Mendengar jawaban Al, Roy bingung seperti apa jenis perempuan bagi Al.
Roy terus curi-curi pandang melihat Katrin, tetapi tidak bagi Al.
Tak mau salah paham berkepanjangan, Al memberitahukan kepada Andin soal Katrin.
Sayangnya Andin telah terlelap saat Al membawa laptop untuk menunjukkan foto Katrin.
Mengingat ucapan Roy yang menanyakan tipe perempuan, Al menyebut Andin-lah tipe yang dia mau.
"Ini tipe gue," ujar Al sambil mengelus rambut Andin yang terlelap.
Andin resah mau mengajak Reyna ke kantor polisi
Esoknya, Andin meriasi Reyna.
Hati Andin gelisah, di satu sisi tak mau membawa Reyna ke kantor polisi, tetapi Reyna sangat semangat menemui Sarah.
Benar saja kerisauan Andin.
Sewaktu sampai di kantor polisi, Reyna bertanya kepada Al dan Andin setelah melihat dan menduga Sarah berada di sana.
Andin menyarankan untuk tidak mengajak ke dalam agar tak meninggalkan memori buruk Reyna terhadap Sarah di tahanan polisi.
Maka Andin harus berbohong dengan meminta Reyna menunggu bersama Rossa.
Namun, Rossa ikut membantu Andin dengan berdalih sedangkan tak enak badan hingga menemani dalam mobil.
Jadilah, hanya Al, Andin, dan Surya yang masuk ke dalam kantor polisi.
Rasa bersalah Sarah makin menjadi
Di ruang kunjungan, Al, Andin, dan Surya, lalu tibalah Elsa dan Nino.
Nino mengira Al dan Andin tak mau mengajak Reyna.
Sarah merayakan ulang tahun lalu Surya mengirimkan kado dari Reyna.
Makin bersalah Sarah dengan mendukung Elsa menghancurkan rumah tangga Andin dengan Nino dan Reyna jadi korban denga lahir di penjara dan dibesarkan di panti asuhan.
Kini Sarah tak menyangka Reyna sangat mencintainya.
Rasa bersalah Sarah makin tak menjadi.
Jadilah percakapan empat mata antara Surya dan Sarah.
Surya menyebut Andin begadang membuatkan kue dan Reyna membuatkan kado.
Ini jadi bukti betapa sayang Andin dan Reyna.
Sementara Sarah meminta Surya menyembunyikan pelaku sebenarnya.
Setega itu Sarah kepada Andin dan Reyna.
Kini, Surya yakin Sarah tak sejahat itu bahkan tak meneruskan pengakuan Sarah kepada Al dan Andin.
Bagi Surya, terasa sia-sia dan akan pasti disangkal balik Sarah.
Namun Sarah harus tahu Surya tetap membantu Al dan Andin mencari kebenaran sampai terungkap semua.
Surya pamit meninggalkan Sarah yang makin sedih pada hari ulang tahunnya.
Apalagi sewaktu memandangi foto dari Reyna.
Sumarno tak kunjung pulang
Di mess karyawan, Rendy menanyakan Sumarno.
Sumarno tak kunjung pulang ke mess karyawan.
Rendy menduga Sumarno ketakutan bersaksi hingga kabur.
Sementara di tempat Sumarno jatuh, dua tukang penebang pohon menemukan Sumarno tergeletak dan mendatanginya.
Yang satu membangunkan dan memeriksa denyut nadi, ternyata Sumarno masih hidup.
Sementara yang satu lagi, bergegas menghubungi ambulans.
bersambung